ISIS menggorok pendeta berjasa bantu pembangunan masjid di Prancis
Merdeka.com - Komunitas muslim Kota Saint-Etienne-du-Rouvray, Provinsi Normandy, Prancis, terpukul atas aksi dua pria membunuh pendeta Jacques Hamel pada Selasa (26/7) lalu. Komunitas muslim mengutuk kedua pelaku yang diklaim prajurit Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Lebih-lebih mendiang Romo Hamel, 84 tahun, adalah sosok berjasa membantu pembangunan masjid di kota itu.
Mohammed Karabila, Imam Masjid Jami Kota Saint-Etienne, mengaku berteman baik dengan Hamel. Mereka berdua aktif dalam forum komunikasi umat beragama kota selama 18 bulan terakhir. "Kami membicarakan agama dan pentingnya antarumat hidup berdampingan. Romo Hamel adalah sobat saya, orang yang tidak diragukan lagi bersedia melakukan apapun untuk membantu orang lain," kata Karabila seperti dilansir Le Express, Rabu (27/7).
"Saya tidak paham tujuan teror ini. Seluruh doa kami ditujukan untuk keluarga mendiang dan komunitas Katolik," kata Karabila.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Siapa yang menjadi korban serangan udara di masjid? Serangan itu menewaskan 30 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak.
-
Di mana kerusuhan terjadi? Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7–8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
Masjid Jami Saint-Etienne dibangun di atas lahan hibah oleh Dewan Gereja. Hamel bersama pengurus paroki membantu proses hibah tersebut pada tahun 2000.
Walau mengutuk serangan ini, sebagian jamaah masjid mengakui beberapa anak muda dari komunitas muslim Kota Saint-Etienne diduga terpengaruh paham radikal. Hal itu disampaikan Latifah Ziaten, ibu dari Imad Ibnu Ziaten yang dibunuh oleh teroris Al Qaidah pada 11 Maret 2012.
"Ada banyak keluarga yang bercerita pada saya, mereka khawatir anaknya telah teradikalisasi," kata Latifah.
Salah satu pelaku penyerangan gereja Katolik Saint-Etienne diidentifikasi bernama Adel K (19), warga lokal keturunan Timur Tengah. Adel sempat dipenjara sewaktu kepergok hendak pergi ke Suriah Mei tahun lalu. Pembebasan bersyaratnya dikabulkan oleh pengadilan akhir tahun lalu, namun dia harus selalu memakai kalung pengawas elektronik.
Adel dan satu pelaku lainnya masuk melalui pintu belakang, lalu bergegas menuju altar sambil membawa senjata tajam. Pendeta sepuh itu kemudian digorok oleh kedua pelaku. Mereka merekam momen pembunuhan ini di altar. "Selain merekam, keduanya seperti berkhotbah di altar dalam Bahasa Arab, itu pemandangan mengerikan," kata Danielle, biarawati yang selamat dari insiden tersebut. Selain menewaskan Hamel, satu jemaat juga luka akibat tusukan. Kedua pelaku ditembak mati oleh polisi antiteror Prancis setelah satu jam menyandera enam orang di dalam gereja.
Presiden Francois Hollande, yang tiba di lokasi beberapa jam setelah kejadian, mengatakan negaranya dalam kondisi perang melawan ISIS yang sudah mengaku bertanggung jawab atas serangan di gereja Saint-Etienne. Hollande segera menelepon Paus Fransiskus untuk mengucapkan dukacita karena seorang pendeta terbunuh.
"Ketika seorang pendeta sampai diserang, seluruh Prancis berduka," kata Hollande.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua tersangka dilaporkan telah berhasil diamankan aparat. Mereka diduga terafiliasi dengan ISIS.
Baca SelengkapnyaSerangan terjadi hanya tiga bulan setelah kelompok ISIS membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser Moskow.
Baca SelengkapnyaMassa muslim mengamuk setelah menuduh dua pria anggota komunitas Kristen melakukan penistaan Alquran. Ratusan orang ditangkap atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaKerusuhan meluas bahkan sampai di ibu kota Irlandia Utara, Belfast.
Baca Selengkapnya3 Bulan Agresi, Israel Hancurkan Lebih dari 1.000 Masjid dan Puluhan Kuburan di Gaza
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa nekat memanjat tembok & membakar Kedubes Swedia di Baghdad, Irak. Mereka murka setelah tau Alquran akan dibakar lagi di Swedia. SImak potretnya!
Baca SelengkapnyaWanita berinisial MS di dalam video tersebut diduga melarang sekelompok orang melakukan aktivitas ibadah karena tidak memiliki izin.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia diminta proaktif mengingatkan India karena bisa mengganggu perdamaian dunia.
Baca SelengkapnyaIdris menjelaskan, pemanfaatan ruko harus ada izin pemanfaatan ruko untuk rumah ibadah selama dua tahun.
Baca SelengkapnyaDi Rafah, ribuan warga Palestina tetap melaksanakan salat Jumat meskipun bangunan Masjid Al Farouq telah luluh lantak.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaPasca kericuhan di Inggris banyak warganya justru menjadi penasaran dan tertarik dengan Islam.
Baca Selengkapnya