Israel Gembar-Gembor Bakal Invasi Darat, Tapi Tak Ada Tentaranya Masuk ke Lebanon
Selain menyerang Jalur Gaza, Palestina, Israel juga mengebom Lebanon, menewaskan lebih dari 1.000 orang termasuk warga sipil.
Militer Israel gembar-gembor mengumumkan telah mengerahkan pasukan mereka untuk invasi darat ke Lebanon, tapi pada kenyataannya tidak ada tentara Israel yang masuk ke wilayah tersebut.
Angkatan Darat Lebanon dan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) mengonfirmasi bahwa tidak ada tentara Israel memasuki wilayah Lebanon pada Selasa (1/10), setelah Israel mengklaim pasukannya menyerbu pada malam sebelumnya.
"Saat ini, tidak ada serangan Pasukan Pertahanan (Penjajahan) Israel ke Lebanon selatan. Ada serangan sesekali tadi malam, namun sudah kembali normal, sehingga pasukan Israel tidak berada di dalam wilayah Lebanon saat ini,” kata juru bicara UNIFIL, Andrea Tenenti kepada Sputnik.
“Kemarin kami menerima informasi dari Pasukan Pertahanan (Penjajahan) Israel tentang niatnya melakukan serangan ke wilayah Lebanon tanpa menyebutkan kapan dan di mana. Jadi kami mengetahui informasi ini,” kata Tenenti, dikutip dari The Cradle, Rabu (2/10).
“Mereka berbicara tentang serangan terbatas. Sejauh ini, belum ada serangan ke negara tersebut, namun kami berada pada posisi kami. Kami tidak meninggalkan posisi kami, kami tidak meninggalkannya, dan kami terus bekerja di lapangan. Keamanan dan keselamatan pasukan kami adalah yang paling penting, dan itu juga merupakan tanggung jawab kedua belah pihak,” tambahnya.
Bunuh Warga Sipil
AFP melaporkan, seorang tentara Lebanin mengatakan tidak ada penyerbuan darat Israel.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari mengatakan pada Selasa (1/10), pasukan Israel tidak akan memasuki Beirut atau kota-kota besar mana pun di Lebanon dan dugaan operasi darat Israel akan dilakukan sesingkat mungkin.
"Kami tidak akan pergi ke kota-kota di Lebanon selatan. Kami fokus di wilayah desa-desa itu, wilayah yang berbatasan dengan kami. Kami akan melakukan apa yang diperlukan di wilayah ini untuk membongkar dan menghancurkan infrastruktur Hizbullah," ujarnya.
Mengenai lamanya kemungkinan serangan darat, Hagari berkata, “Saya tidak akan mengungkapkannya kepada musuh, namun kami melakukannya sesingkat mungkin, berhari-hari, berminggu-minggu… Kami akan melakukan hal yang diperlukan, operasi terbatas dan lokal yang kami lakukan. sedang melakukan sekarang.”
Sejak pekan lalu, Angkatan Udara Israel menyerang Lebanon, tidak hanya menargetkan pasukan Hizbullah tapi juga warga sipil, membunuh lebih dari 1.000 orang, termasuk komandan penting Hizbullah.
Tentara Israel juga membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam serangan besar-besaran yang melibatkan 80 bom penghancur bunker di pinggiran selatan Beirut pada Jumat lalu.