Kakek 71 Tahun Ditangkap karena Bawa Pistol & 20 Butir Peluru di Dekat US Capitol
Merdeka.com - Kepolisian US Capitol pada Rabu sore menangkap seorang kakek asal West Virginia yang membawa pistol dan 20 butir peluru di luar American Veterans Disabled for Life Memorial, dekat US Capitol atau Gedung Parlemen AS. Demikian disampaikan seorang juru bicara Departemen Kepolisian Metropolitan.
Dalam dokumen pengadilan, pihak berwenang mengidentifikasi pria itu adalah seorang pria lansia berusia 71 tahun bernama Dennis Westover. Menurut laporan polisi, Westover membawa selebaran “Hentikan Kecurangan” yang berisi daftar Senator dan Perwakilan di Kongres AS dan DPR negara bagian West Virginia, bersama dengan informasi kontak mereka.
Saat diperiksa penyelidik Kepolisian Capitol, Westover mengatakan dia mengkhawatirkan kejujuran dan integritas pemilu.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Dimana Donald Trump ditembak? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang menembak Donald Trump? Melansir dari The Guardian, Secret Service rupanya langsung menembak mati tersangka penembakan usai menembak ke arah Trump.
-
Kenapa pelaku menembak Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
“Dia mengatakan kami memiliki pendapat yang sangat ekstrem di bangsa ini dan dia percaya ada kecurangan pemilu pada saat ini, itu adalah poin yang bisa diperdebatkan. Dia mengatakan bahwa, 'Proses yang saya lakukan adalah kebenaran, keadilan, dan kebenaran,'” jelas seorang petugas polisi yang menulis laporan pemeriksaan tersebut, dikutip dari CNN, Jumat (29/1).
Westover "menyemangati" dan "berteriak" pada anggota Garda Nasional di dalam perimeter yang mengelilingi Capitol Hill ketika polisi pertama kali mendekatinya Rabu, menurut laporan tertulis polisi lainnya.
Dia ditahan karena membawa pistol Sig Sauer hitam 9mm dan amunisi. Polisi Capitol mengatakan Westover secara khusus dituduh membawa pistol tanpa izin, memiliki amunisi yang tidak terdaftar dan kepemilikan senjata api ilegal. Dia ditangkap setelah seorang petugas Kepolisian Capitol memperhatikan dia parkir paralel di tengah persimpangan Second Street dan Washington Avenue SW.
Penangkapan dilakukan sekitar tiga pekan setelah ratusan pendukung mantan Presiden Donald Trump menyerbu Gedung Parlemen AS untuk menghentikan pengesahan hasil pilpres 2020. Lima orang, termasuk salah satu anggota polisi tewas. Pengamanan diperketat di seluruh DC setelah kerusuhan 6 Januari tersebut dan berlanjut sampai pelantikan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.
Saat ditanya petugas apa yang sedang dilakukan di tempat itu, Westover mengatakan dia ingin melihat pagar di sekeliling US Capitol.
Pada Kamis, seorang hakim mengatakan Westover bisa dibebaskan dari tahanan namun seorang jaksa penuntut berpendapat Westover dapat menimbulkan bahaya bagi masyarakat.
“Mengingat pernyataan dalam (pernyataan tertulis), serta kejadian baru-baru ini di dalam distrik yang sangat disadari oleh pengadilan, kami pikir ada kekhawatiran yang masuk akal untuk keselamatan masyarakat dengan pembatasan pembebasan lainnya,” jelas jaksa.
Namun, hakim menyatakan “tidak ada pernyataan (yang dibuat Westover kepada polisi yang merupakan ancaman, itu hanya sudut pandang.”
Westover akhirnya diperintahkan untuk tidak berada di Washington kecuali untuk sidang pengadilan dan pertemuan dengan pengacaranya. Westover akan kembali disidang pada Juli.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria lansia berinsial HE (67) yang diduga sebagai dukun santet di Ciputat Timur, Tangerang Selatan diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaSaksi Mata Penembakan Trump Sebut Secret Service Sudah Diberitahu Ada Terduga Pelaku di Atap Tapi Diabaikan
Baca SelengkapnyaAksi penyanderaan itu dilakukan setelah tersangka melukai dua orang dalam peristiwa penembakan di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Motif Aksi 'Koboi' Pria di Mampang Todong Senjata ke Pengendara Lain
Baca SelengkapnyaBarang bukti yang disita satu pucuk senjata api Pendek, sejumlah uang tunai dan kartu ATM.
Baca SelengkapnyaTiga jenazah korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pos Polisi 99 Ndeotadi 99, Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua Tengah belum dievakuasi.
Baca SelengkapnyaKasus MG terungkap setelah adanya laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaAksinya ketahuan warga yang mencurigai gerak-gerik pelaku berusia 28 tahun itu.
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaBiden berkunjung ke Los Angeles untuk acara penggalanan dana kampanye untuk pemilihan presiden.
Baca SelengkapnyaDonald Trump Ditembak Saat Kampanye, Wajah dan Telinganya Berdarah
Baca SelengkapnyaIni Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye
Baca Selengkapnya