Kemlu belum terima kabar soal militan WNI ditangkap di Marawi
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia belum menerima kabar tentang seorang WNI yang ditangkap di Marawi, Filipina, karena diduga menjadi salah satu militan pro Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang sempat menguasai beberapa wilayah di bagian selatan negara tersebut.
"Kalau benar ada WNI yang ditangkap seharusnya ada notifikasi kekonsuleran kepada KBRI. Namun demikian, kami belum menerima informasi resmi apapun dari pihak Filipina hingga saat ini," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, melalui pesan singkat diterima merdeka.com, Rabu (1/11).
Iqbal menambahkan berita penangkapan ini belum bisa dikonfirmasi sampai ada keterangan resmi dari pemerintah Filipina, meski beberapa media telah memberitakannya.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Kapan WNI dipulangkan? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
WNI apa yang sudah dipulangkan? Berdasarkan data Kemlu, terdapat 10 WNI di Gaza. Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
"Saat ini kami tidak bisa mengkonfirmasi penangkapan tersebut maupun kewarganegaraannya," tambah Iqbal.
Sementara itu, dilansir dari laman Bangkok Post, WNI yang diidentifikasi bernama Muhammad Ilham Shaputra (23 tahun) asal Medan, Sumatera Utara, itu ditangkap oleh pasukan keamanan Filipina saat mencoba melarikan diri melalui danau.
"Saat ditangkap, pria itu membawa pistol kaliber 45, granat fragmentasi, beberapa lembar uang rupiah, peso, dan riyal," kata John Guyguyon, kepala polisi provinsi Lanao del Sur.
Guyguyon menambahkan saat ini pihaknya tengah mengajukan laporan kasus atas penangkapan anggota militan tersebut untuk kemudian diproses oleh pemerintah.
"Kami sedang menyiapkan laporan investigasi sehingga kami bisa mengajukan kasus pemberontakan, terorisme dan lainnya," pungkasnya. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak terdeteksinya Harun Masiku di Kamboja berdasarkan hasil koordinasi dengan interpol yang dilakukan Divhubinter Mabes Polri.
Baca SelengkapnyaSejauh ini Interpol Kamboja belum memberikan informasi terkait rumor keberadaan Harun Masiku.
Baca Selengkapnya"Enggak ada, sama sekali enggak ada," kata Alexander Marwata.
Baca SelengkapnyaKapolri percaya atas semua proses penyidikan yang dilakukan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto
Baca SelengkapnyaSejauh ini, Alex menegaskan KPK tidak tidak mengetahui keberadaan Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaKrishna meyakini Harun Masiku masih berada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menilai KPK tidak sungguh-sungguh menangkap Harun Masiku karena ada keterlibatan petinggi partai politik.
Baca SelengkapnyaPolisi sebelumnya mengungkapkan Harun Masiku berada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaInterpol Indonesia sudah mengirimkan permintaan kepada Interpol Kamboja melalui channel 1-24/7 terkait klarifikasi terhadap isu tersebut.
Baca SelengkapnyaListyo menyebut, penyidik masih mencari informasi dengan menelusuri titik-titik yang diduga jadi tempat persembunyian Dito Mahendra.
Baca Selengkapnya