Kemlu terus monitor WNI hilang di pantai Taiwan
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri Indonesia terus memonitor pencarian empat Anak Buah Kapal (ABK) yang hilang dalam kecelakaan kapal di pantai utara Taiwan. Kemlu terus meminta informasi perkembangan warga negara Indonesia (WNI) melalui Kantor Dagang Ekonomi Indonesia di Taiwan.
"Informasi siang ini, diperoleh bahwa sembilan ABK (yang hilang), empat di antaranya sudah ditemukan yang terdiri dari satu ABK dari Tiongkok, satu WNI dan dua lainnya masih dilakukan identifikasi awal," seperti rilis yang diterima merdeka.com semalam, Sabtu (19/9).
Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan selain dengan KDEI Taipei, pihaknya juga bekerja sama mengumpulkan informasi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan (TETO) di Jakarta.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Mengapa China tenggelam? Penulis studi tersebut mengatakan bahwa faktor utama yang paling berpengaruh terhadap penurunan permukaan tanah adalah adanya kehilangan air tanah, yaitu dengan pengambilan air di bawah atau di dekat kota-kota untuk digunakan penduduk setempat.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Dimana kapal tersebut ditemukan? Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
Dari keterangan yang diterima menyebutkan polisi pantai Taiwan telah mengerahkan enam kapal, satu tim penyelam dan dibantu sejumlah kapal nelayan yang berada di sekitar lokasi. Selain itu, proses pencarian juga mengalami kesulitan karena banyaknya jaring ikan bertebaran di area tersebut.
"Kesulitan yang dialami, banyaknya jaring ikan bertebaran di area tersebut," seperti dikutip dari pernyataan Kemlu tersebut.
Kapal pencari ikan Shih Hui 31 mengalami tabrakan dengan kapal pengangkut pasir berbobot 8 ribu ton di Perairan Chuwei, sebelah utara Taiwan.
Alhasil, sembilan awak hilang setelah bahtera yang mereka tumpangi terbalik. Empat awak yang hilang adalah warga negara Indonesia. Belum ada konfirmasi dari kementerian luar negeri RI mengenai identitas para WNI tersebut.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKorban terekam sedang berjalan di bibir pantai menggunakan pakaian snorkeling sebelum akhirnya hilang.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaDi lokasi yang berjarak kurang lebih delapan meter ditemukan satu buah handphone, sepatu, tas, linggis dan kacamata yang diduga milik korban.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaKepolisian Korsel juga telah menahan satu WNI terduga pelaku penusukan.
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaPihak KBRI dan aparat berwenang di Timor Leste sedang melakukan investigasi dan akan disampaikan untuk dipublikasikan terkait identitas korban.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaKantor Imigrasi Ngurah Rai telah menolak 566 WNA yang akan masuk Bali pada 2023. Empat di antaranya merupakan pelaku pedofil dan 16 lainnya buronan Interpol.
Baca Selengkapnya