Korban tewas banjir di India dan Pakistan capai 400 orang
Merdeka.com - Korban tewas akibat banjir di India dan Pakistan meningkat menjadi 400 orang pada hari ini, di mana ratusan ribu lainnya terdampar, kata pihak berwenang.
Upaya penyelamatan besar-besaran sedang berlangsung di daerah pegunungan yang terbagi di Kashmir, setelah musim hujan merendam ratusan desa, dalam banjir mematikan lebih dari setengah abad pernah terjadi di sana, seperti dilansir situs the Malaysian Insider, Selasa (9/9).
Rajesh Kumar, inspektur jenderal polisi untuk wilayah Jammu di bagian India, hari ini mengatakan jumlah tewas meningkat menjadi sekitar 200 orang.
-
Siapa yang terdampak banjir lahar? 'Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,' katanya dihubungi dari Padang, Minggu.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
Sementara 206 orang lainnya dipastikan tewas di sisi Pakistan.
"Situasi di lembah Kashmir masih sangat suram, sangat genting," kata Kumar kepada AFP. "Jalan raya utama masih terputus dari semuanya. Tapi untungnya, banyak jaringan jalan lainnya telah dipulihkan."
Kantor berita Press Trust of India (PTI) mengatakan diperkirakan 400.000 orang masih terdampar di daerah yang dilanda banjir di sisi India.
"Kami menghadapi kekurangan kapal untuk menyelamatkan orang-orang dari daerah terendam banjir," kata komisaris divisi untuk Kashmir, Rohit Kansal, kepada PTI. "Sebanyak seratus kapal sedang diterbangkan dari New Delhi yang akan mendarat di sini setiap saat."
Kumar mengatakan dia tidak bisa mengatakan dengan tepat berapa banyak orang yang terdampar, tetapi bahwa "ada banyak warga terjebak di banjir sedalam leher dan memerlukan bantuan sesegera mungkin".
Dia menjelaskan beberapa saluran air dan listrik telah dipulihkan di daerah yang tidak terlalu parah terkena dampak.
Ahmad Kamal, juru bicara untuk Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan, mengatakan banjir bergerak menuju selatan negara itu. Dia mengatakan evakuasi rencananya akan dilakukan di beberapa distrik di selatan yang kemungkinan bisa segera terkena banjir.
Banjir bandang telah menyebabkan kerugian besar di kedua sisi wilayah Kashmir yang terbagi antara India dan Pakistan, dan juga telah menyebabkan banyak kerusakan di utara dan timur Pakistan. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah korban tewas diperkirakan bisa meningkat karena lebih dari 20 orang masih terperangkap atau hilang.
Baca SelengkapnyaDi provinsi Baghlan terdapat 311 korban tewas, 2.011 rumah hancur dan hampir 3.000 rumah rusak parah.
Baca SelengkapnyaBencana ini merupakan salah satu bencana terburuk setelah lebih dari 50 tahun terakhir pernah melanda kawasan tersebut.
Baca SelengkapnyaSedikitnya sekitar 30 orang tewas saat terjangan banjir bandang dahsyat menyapu beberapa wilayah Afghanistan pada akhir pekan lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir parah dan mematikan menerjang wilayah Kavre, Nepal, setelah hujan terus-menerus terjadi dalam dua hari.
Baca SelengkapnyaGuyuran hujan deras selama dua hari melanda India Utara telah menyebabkan sedikitnya sembilan orang tewas.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang yang menyapu rumah-rumah dan mobil di Kenya menewaskan sedikitnya 45 orang dan melukai lebih dari 110 lainnya.
Baca SelengkapnyaJumlah korban jiwa tersebut merupakan gabungan dari dua musibah kecelakaan bus yang terpisah.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Baca SelengkapnyaTerjangan tanah longsor meratakan dan mengubur beberapa rumah. Sementara, lebih dari 100 orang dikhawatirkan masih terkubur di bawah tanah. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca Selengkapnya