Kunjungi kapal perang di Borneo, Beijing marah pada Menhan AS
Merdeka.com - Pemerintah China memprotes kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter ke Kapal Induk USS Theodore Roosevelt kemarin. Kapal itu berlabuh 70 mil barat laut Kalimantan, Laut China Selatan. Carter datang ditemani beberapa pejabat Malaysia, karena perairan itu masih masuk ZEE Negeri Jiran.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mempertanyakan motivasi pejabat Negeri Paman Sam itu melawat ke perairan penuh sengketa wilayah itu. Beijing menuduh AS hendak memiliterisasi kawasan, dengan aktif mengirim kapal perang berpatroli di Laut China Selatan selama beberapa pekan terakhir.
"Pemerintah kami menentang segala sesuatu yang berbau tindakan militer, karena kami sendiri tidak pernah melawan legitimasi hak berlayar negara lain dalam hukum internasional. Negara ini sangat hormat dan taat aturan," tutup Jubir Chunying, seperti dilansir Xinhua, Jumat (6/11).
-
Apa yang ditemukan di Laut China Selatan? Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644. Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Kapan penjelajah China diyakini mengunjungi Benua Amerika? Meskipun sulit untuk menaksir usia petroglif itu secara pasti, Ruskamp mengatakan sintaksis dan kombinasi aksara China yang ditemukan di dua lokasi ini sesuai dengan apa yang perkirakan para ahli jika penjelajah China benar-benar mengunjungi Amerika sekitar 2.500 tahun yang lalu.
-
Apa yang satelit tunjukkan di China? Data satelit menunjukan ada peristiwa aneh di daerah-daerah di China.
-
Mengapa orang China kuno diduga mengunjungi Benua Amerika? Penelitian ukiran batu di Arizona dan New Mexico mengungkapkan bukti yang mengejutkan bahwa 'penjelajah China tidak hanya mencapai benua Amerika pada masa pra-Columbus, tetapi juga berinteraksi dengan penduduk asli dengan penuh keramahan, berbagi pengetahuan intelektual dan budaya'.
-
Di mana alat militer China ditemukan? Detail dari teknologi baru ini dipublikasikan oleh ilmuwan Yang Kai, seorang profesor dari Fakultas Informasi dan Elektronik Institut Teknologi Beijing dan timnya dalam jurnal Radio Communications Technology pada 17 Januari.
-
Bagaimana China bersaing dengan AS dalam luar angkasa? Ketika Tiongkok bangkit, sebagian penelitian AS di bidang luar angkasa tampaknya mengalami kesulitan. Divisi ilmu biologi dan fisika NASA, yang bertanggung jawab atas banyak eksperimen ISS, sangat kekurangan dana dibandingkan dengan pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang diminta untuk ditangani, dan memiliki pendanaan paling sedikit dari semua divisi dalam Direktorat Misi Sains NASA.
Chunying menambahkan, seandainya AS terbuka soal motivasinya mengirim kapal perang, situasi tegang justru tidak akan terjadi. "Kami ingin agenda Amerika Serikat bisa dijelaskan lebih transparan dan jujur," imbuhnya.
Carter membantah kedatangannya punya agenda terselubung. Dia membenarkan negaranya ingin hadir lebih nyata di Laut China Selatan. Tapi soal militerisasi, menurutnya justru Angkatan Laut China yang selama setahun terakhir lebih agresif bersengketa dengan negara-negara lain.
"Kunjungan ini adalah respon kami untuk meredakan ketegangan terkait aktivitas di Laut China selama setahun terakhir," kata Carter.
Kunjungan Kepala Pentagon ini hanya berselang sepekan setelah insiden patroli kapal perusak USS Lassen mendekati Pulau Reklamasi Spratly, yang dikuasai Angkatan Laut Tiongkok membuat Dubes AS dipanggil oleh Wakil Menlu China. Sebelumnya, kapal selam China pada 24 Oktober segera membuntuti kapal induk Amerika Serikat USS Ronald Reagan yang sedang berlayar di Laut Jepang.
Selama dua tahun terakhir, kapal perang China kerap mengusir kapal nelayan dari Vietnam, Filipina, ataupun Brunei Darussalam yang mendekati Kepulauan Spratly. Laporan intelijen AS menyebutkan Bejing tengah membangun pangkalan militer di pulau buatan itu. Alhasil, negara sekutu seperti Taiwan dan Filipina meminta AS terlibat lebih aktif di Laut China Selatan untuk mengimbangi manuver China.
Selain salah satu jalur perdagangan utama dunia, Laut China Selatan sangat kaya sumber daya hayati laut serta migas. Potensi ekonomi per tahunnya minimal USD 5 triliun (setara Rp 682 triliun). Pemerintah Tiongkok punya doktrin bahwa 90 persen perairan itu milik mereka sejak era kekaisaran.
Vietnam, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Taiwan menolak doktrin China. Negara-negara ini turut mengajukan klaim wilayah di perairan tersebut ke Dewan Landas Kontinen PBB. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaKapal penjaga pantai China menyenggol bagian belakang hingga sisi kanan kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaSanksi yang diberikan kepada perusahaan maupun individu asal Amerika Serikat (AS) susah sesuai dengan aturan.
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaPenampakan pasukan militer China kepung wilayah perairan dekat Taiwan.
Baca SelengkapnyaSejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaChina benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca SelengkapnyaVietnam menggelar penyelidikan terhadap panitia tur konser Blackpink di negara itu setelah ada kritikan dari fans.
Baca Selengkapnya