Lelaki tertua sejagat penyintas Holocaust wafat
Merdeka.com - Lelaki tertua di dunia, Israel Kristal, mangkat pada usia 114 tahun. Lelaki Yahudi bermukim di Israel itu adalah salah satu penyintas pembantaian massal (Hlocaust) dilakukan Nazi di kamp Auschwitz, Polandia.
Dilansir dari laman Yediot Ahronot, Minggu (13/8), kabar itu disampaikan oleh anak perempuan Kristal, Shula Kupershtuch. Dia menyatakan sang ayah tutup usia pada Jumat lalu, sebulan selepas merayakan ulang tahunnya ke 114. Tahun lalu, organisasi Catatan Dunia Guinness menganugerahkan dia sebagai lelaki tertua sejagat.
Shula menyatakan, mendiang ayahnya dilahirkan di Polandia. Saat Perang Dunia II berkecamuk dan pasukan Nazi Jerman menyerbu negaranya, dia pun dikirim ke kamp konsentrasi Auschwitz dan lainnya.
-
Dimana kejadian pembantaian satu keluarga oleh tentara Israel? 'Kami tinggal di Jalan Al-Nazaz di Al-Shuja'iya, Gaza timur, ketika sekitar pukul 10.00 pada Kamis kami kaget mendengar suara baku tembak dan ledakan.
-
Siapa yang mengalami penyiksaan di penjara Israel? Dia memberikan kesaksiannya itu kepada pengacaranya selama ditahan di penjara Israel Sde Teiman di Gurun Negev.
-
Siapa korban dari kekejaman Israel? Avni adalah seorang pawang anjing di penjara Ofer yang terkenal dengan pengamanannya yang ketat, salah satu dari banyak penjara Israel di mana warga Palestina menghadapi penyiksaan dan penganiayaan yang kejam.
-
Siapa yang dibebaskan oleh militer Israel? Dia baru saja dibebaskan oleh militer Israel
-
Siapa saja tahanan Palestina yang dipenjara? Mereka yang ditangkap setelah 7 Oktober ini termasuk 37 jurnalis. Asosiasi dukungan tahanan Palestina dan hak asasi manusia Palestina, Addameer, melaporkan sebagian besar jurnalis ini menjalani tahanan administratif, yang berarti mereka ditahan tanpa batas waktu tanpa menghadapi pengadilan atau dakwaan.
-
Siapa yang dibunuh oleh tentara Israel? Ya, mereka kembali menyerang anak-anak Gaza Palestina yang tidak bersalah dan tidak berdosa.
Dalam peristiwa itu, istri pertama dan kedua anaknya meregang nyawa dalam kamp konsentrasi. Namun, Kristal adalah satu-satunya orang dari seluruh anggota keluarga besarnya yang selamat dari kamp konsentrasi.
"Dia tidak mau mengingat masa lalu lagi. Yang dia lakukan hanya menebar kebahagiaan," kata Shula.
Pada 1950-an, Kristal memutuskan menikah lagi dan pindah ke Israel. Dia lantas membuka usaha kudapan dan membesarkan keluarganya hingga wafat.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang Ayah Kehilangan 103 Kerabatnya di Gaza, "Siapa yang akan Memanggil Saya Ayah?"
Baca SelengkapnyaGenosida Israel di Gaza masih terus terjadi. Dunia tak bisa berbuat apa-apa atas kejahatan Israel.
Baca SelengkapnyaBegini momen pilu seorang kakek gandeng cucunya berjalan tinggalkan Rafah sampai mengaku tidak ada yang beri tumpangan.
Baca SelengkapnyaSelain serangan udara, Israel juga memberlakukan blokade total di Gaza dengan memutus pasokan bahan bakar, makanan, air, listrik, dan perlengkapan lainnya.
Baca SelengkapnyaSeorang Ibu asal Gaza tersenyum bahagia melihat anaknya tewas dalam posisi sujud akibat serangan Israel.
Baca SelengkapnyaNasib begitu miris justru dialami oleh pasangan suami istri satu ini. Bagaimana endingnya?
Baca SelengkapnyaWarga Israel yang pernah ditawan di Gaza bersaksi soal kebaikan pejuang Hamas.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah seorang pria dibohongi istrinya selama 40 tahun lebih soal anaknya.
Baca SelengkapnyaTerpisah dari belahan jiwa karena kematian tentu bukan perkara mudah untuk dihadapi.
Baca SelengkapnyaKisah pilu pria ditinggal anak dan istri meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMeski harus kehilangan dua orang tercintanya sekaligus, pria ini tampak mencoba tegar.
Baca SelengkapnyaAbdul Rahman kehilangan kedua orang tua dan 4 adiknya yang tewas akibat kecelakaan.
Baca Selengkapnya