Lempengan Tanah 3000 Tahun Ceritakan Banjir Besar Babilonia, Mirip Kisah Nabi Nuh
Merdeka.com - Selain cerita Bahtera Nabi Nuh, terdapat mitos lain mengenai banjir yang menghanyutkan sebuah peradaban manusia dari Babilonia Kuno, yang dipercaya memiliki kejutan di dalamnya.
Mitos Babilonia Kuno ini berasal dari lempengan tanah liat berusia 3.000 tahun yang merupakan bagian dari Wiracarita Gilgamesh yang disebut-sebut juga memengaruhi ceritanya di dalam versi Alkitab.
Menurut Dr. Martin Worthington, ahli gramatika, sastra, dan kedokteran Babilonia dan Sumeria, terdapat perbedaan antara mitos tersebut yang tertulis di lempengan tanah liat dan Alkitab.
-
Bagaimana mitos dikaitkan dengan sejarah? Mite dalam masyarakat akan dikaitkan dengan sejarah, dalam hal ini mite terjadi pada periode awal (memiliki bentuk dan tingkatan di awal waktu).
-
Dimana sejarah dan mitos saling berkaitan? Dengan memahami perbedaan antara sejarah dan mitos berikut ini, Anda dapat mengapresiasi kedua konsep ini dalam konteksnya masing-masing.
-
Bagaimana mitos menjelaskan asal usul dunia? Sebagai contoh, dalam mitologi Yunani, mitos tentang Prometheus yang mencuri api dari dewa-dewa dan memberikannya kepada manusia menjelaskan asal-usul api dan kemampuan manusia untuk menggunakan teknologi.
-
Apa itu cerita mitos? Ceria mitos adalah cerita fiktif atau khayalan yang dianggap benar oleh masyarakat.
-
Di mana peradaban kuno itu ditemukan? Di dalam perairan Danau Huron, salah satu dari lima danau besar atau Great Lakes di Amerika Utara tersembunyi rahasia peradaban kuno yang kini baru terkuak.
-
Siapa yang membuat mitos? Mitos dipercaya dan telah menjadi kebenaran sehari-hari.
Dalam buku Ea's Duplicity in the Gilgamesh Flood Worthtington mengatakan perbedaannya bagaimana bahtera tersebut diisi dengan muatan.
Melalui analisis pesan sembilan baris yang terdapat dalam lempengan tanah liat tersebut, Worthtington menemukan bahwa orang Babilonia dulu dibujuk untuk masuk ke bahtera oleh Dewa Ea.
"Ea membujuk manusia dengan menyebarkan berita palsu. Ia berjanji kepada Utanapishti bahwa akan ada hujan makanan dari langit apabila ia membatunya membangun bahtera tersebut," jelasnya, dikutip dari IFL Science, Selasa (23/5).
Worthington juga menyampaikan, pesan sembilan baris itu cukup menjebak dan multitafsir, seperti kalimat "ice cream" dan "I scream" dalam bahasa Inggris.
"Meskipun pesan Ea mengindikasikan bahwa akan adanya hujan makanan, terdapat makna tersembunyi yang mengingatkan akan terjadinya banjir," tambahnya.
"Ketika bahtera tersebut telah selesai dibangun, Utanapishti dan keluarganya naik ke dalamnya dan selamat bersama dengan binatang-binatang lain."
Pesan tersebut dipercaya sebagai salah satu bentuk manipulasi bahasa paling awal di dunia. "Ini mungkin saya merupakan salah satu contoh awal dari berita palsu," ucap Worthington.
Terdapat dua baris kalimat yang membuat teks tersebut menjebak, yaitu kalimat "ina šēr(-)kukkī" dan "ina lilâti ušaznanakkunūši šamūt kibāti."
Kedua kalimat tersebut memiliki interpretasi positif yang diterjemahkannya sebagai "akan ada kue-kukku di saat fajar, dan di malam hari akan ada hujan gandum."
Selain itu juga teradapat interpretasi negatif dari teks tersebut yaitu "dengan mantra-mantra, dengan angin iblis, akan ada hujan setebal butir gandum" dan "di fajar hari akan turun hujan dan kegelapan dan di malah ini akan turun hujan setebal butir gandum."
"Ea jelas merupakan ahli bahasa yang dapat menulis kata dengan berbagai macam makna," ucap Worthington.
Meskipun terdapat jalan cerita yang serupa dengan cerita Bahtera Nuh, mitos dari Wiracarita Gilgamesh memiliki motivasi yang berbeda.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Artefak kuno tersebut menjadi koleksi British Museum pada tahun 1882, tetapi tetap menjadi misteri selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaSebelum teridentifikasi, tengkorak ini tersimpan selama 85 tahun di ruang bawah tanah museum.
Baca SelengkapnyaPeta ini juga menjelaskan bagaimana penciptaan dunia, menurut keyakinan masyarakat Babilonia.
Baca SelengkapnyaKapal Nabi Nuh menyimpan banyak fakta menakjubkan yang menunjukkan kebesaran Allah SWT.
Baca SelengkapnyaNamun ilmuwan masih sulit menemukan sumber keasliannya.
Baca SelengkapnyaPiramida Mesir yang menjulang tinggi di atas lanskap pasir yang luas, membuat banyak orang beranggapan daerah tersebut merupakan gurun pasir.
Baca SelengkapnyaSebuah pahatan batu bergambar 'lukisan' para firaun Mesir kuno ditemukan oleh Arkeolog di Mesir.
Baca SelengkapnyaTim peneliti memeriksa sampel batuan dan tanah di lokasi yang diyakini sebagai tempat reruntuhan ‘Bahtera Nuh’ di distrik Doğubayazıt, Ağrı.
Baca SelengkapnyaSelama 150 tahun terakhir, para peneliti telah mencari tanpa lelah struktur yang membagi kota menjadi dua.
Baca SelengkapnyaMisi arkeologi di Sungai Nil dekat Awan, Mesir, mengungkap sejumlah artefak yang sudah lama hilang.
Baca SelengkapnyaLempengan tanah liat ini ditemukan lebih dari 100 tahun lalu di Irak.
Baca SelengkapnyaMisteri Batu-Batu Besar Berwajah Mirip Manusia di Sulawesi Berusia Lebih dari 2.000 Tahun
Baca Selengkapnya