Maduro Tuding Pemadaman Listrik Dilakukan Penembak Jitu Bayaran
Merdeka.com - Presiden Venezuela Nicolás Maduro menuduh pemadaman listrik besar-besaran yang terakhir terjadi dilakukan oleh serangan penembak jitu pada bagian penting dari infrastruktur energi Venezuela.
Penembak jitu itu, kata dia, adalah tentara bayaran "kiriman militer asing pendukung kudeta", demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Jumat (29/3).
"Mereka tahu apa yang mereka serang ... Hanya kekaisaran Amerika Utara yang memiliki kebencian, kejahatan di dalam otaknya, dan kesesatan untuk memerintahkan serangan seperti ini," kata Maduro, mengklaim tembakan penembak jitu memicu kebakaran pada gardu listrik.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Siapa yang melakukan serangan? Pada Sabtu (19/10), wilayah Beit Lahiya yang terletak di utara Gaza menjadi sasaran serangan oleh Israel.
"Ini adalah perang total," tambah pemimpin otoriter Venezuela itu. "Karena mereka tidak dapat menyerang negara ... mereka telah memutuskan untuk merusak, merusak, merusak."
Menurut para pengamat, wawancara telepon Maduro dengan televisi pemerintah --yang tidak dapat ditonton oleh banyak orang Venezuela karena akses listrik yang terputus-- dimaksudkan untuk meyakinkan rakyat yang dikontrol oleh pemerintahannya.
"Saya bukan seorang pengecut atau lemah, dan saya tidak akan mengabaikan tanggung jawab saya," Maduro bersikeras, menambahkan bahwa dia belum tidur sejak pemadaman listrik terbaru dimulai.
Tidak kurang dari sehari setelah wawancara yang terputus-putus via telepon itu, Maduro mengunggah hasil rekaman video terkait di akun Twitter-nya.
Maduro mengakui "kerusakan luar biasa" telah terjadi pada jaringan listrik nasional, dan meminta rakyat Venezuela untuk berdoa.
"Semua orang harus tahu bahwa kerusakan akibat sabotase ini lebih parah daripada yang dapat dibayangkan oleh Venezuela," katanya, seraya menyebut perbaikan listrik akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
Berkebalikan dengan klaim Maduro, para ahli meyakini bahwa pemadaman listrik yang kian meluas di Venezuela pada pekan ini, adalah konsekuensi dari praktik korupsi selama bertahun-tahun, dan kurangnya investasi.
"Ada perang listrik terhadap Venezuela, tetapi itu dilakukan oleh pemerintahan Maduro," kata José Aguilar, seorang konsultan energi Venezuela.
Dia juga menyanggah pendapat Maduro bahwa "kekaisaran jahat" harus disalahkan atas krisis listrik di Venezuela, dan memperingatkan pemadaman nasional mungkin menjadi hal normal yang baru bagi rakyat setempat.
"Ini akan terjadi berulang-ulang, karena dengan setiap pemadaman, jaringan listrik menjadi lebih tegang, dan akan lebih banyak kemungkinan gardu terbakar," jelas Aguilar.
Sebelumnya, Maduro menuding terjadi serangkaian "serangan teroris brutal" yang didalangi oleh Donald Trump dan pemimpin oposisi, Juan Guaido, yang kini diakui oleh sebagian besar negara Barat sebagai presiden sementara Venezuela.
"Itu adalah pengeboman oleh musuh, dan Anda tentu meyakini bahwa Donald Trump memiliki andil dalam hal ini ... Donald Trump terobsesi dengan Venezuela," kata Maduro dalam sebuah pidato, belum lama ini.
Sementara itu, pada hari Kamis, pengawas keuangan umum pada pemerintahan Maduro mengumumkan bahwa "atas tindakan melawan pemerintahan sah", Juan Guaido dilarang memegang jabatan publik selama 15 tahun ke depan.
Elvis Amoroso, sekutu penting Maduro, menuduh Guaido "merebut fungsi publik dan melakukan kongkalikong dengan pemerintah asing", yang telah melukai rakyat Venezuela.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemadaman listrik besar-besaran melanda seluruh negara bagian di Venezuela pada Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaDemonstrasi ini berlangsung dengan intensitas yang tinggi. Situasi bertambah panas saat oposisi menentang kemenangan Maduro.
Baca SelengkapnyaNicolas Maduro menantang Elon Musk duet melalui video viral pada Senin (29/7).
Baca SelengkapnyaIsrael menangkap tujuh warganya yang diduga menjadi agen mata-mata untuk intelijen Iran.
Baca SelengkapnyaPelaku dapat memanipulasi meteran listrik atau atau membuat sambungan liar dari jalur listrik utama yang berkontrak dengan PLN.
Baca SelengkapnyaPara hacktivis atau peretas ikut terjun membela Palestina dengan meretas situs web pemerintah Israel.
Baca SelengkapnyaTeori Konspirasi dan Kebencian di Seputar Penembakan Donald Trump, Dari Rekayasa Sampai Salah Nama Pelaku
Baca SelengkapnyaIsrael diduga kuat berada di balik teror pager ini, yang meledak bersamaan selama dua hari di berbagai tempat di Lebanon.
Baca SelengkapnyaSejumlah kesaksian dari warga dan dokter di Gaza serta bukti siaran televisi membenarkan tindakan tentara Israel itu.
Baca SelengkapnyaBanyak warganet mengunggah video di media sosial, menunjukkan keadaan sekitar mereka yang gelap gulita karena listrik padam.
Baca SelengkapnyaPernyataan ini dinilai seruan genosida dan bahkan kejahatan perang.
Baca SelengkapnyaErdogan mengecam sekaligus mengultimatum keras sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Baca Selengkapnya