Massa pendukung dan anti-Trump bentrok, 20 pengunjuk rasa ditangkap
Merdeka.com - Meski aparat keamanan sudah melakukan upaya pencegahan, bentrokan antara massa pendukung dan anti-Trump tetap terjadi. Alhasil, 20 orang diduga provokator dari kedua belah pihak ditangkap dan menyisakan 11 pengunjuk rasa lainnya mengalami luka-luka.
Dilansir Reuters, Minggu (16/4), kerusuhan ini berlangsung di Berkeley, California di mana massa dari kedua belah pihak berkumpul untuk menyatakan suaranya. Suasana semakin memanas ketika para pengunjuk rasa saling melempar botol dan kaleng di atas barikade kepolisian yang memisahkan mereka.
Melihat situasi makin memanas, polisi bertindak keras dengan menembakkan gas air mata, massa pun kocar kacir.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
Dari pantauan Reuters, beberapa pendemo mengalami pendarahan di bagian wajah dan cedera ringan, namun belum ada keterangan resmi mengenai jumlah korban dari aparat. Media setempat, mengutip kepolisian, melaporkan sedikitnya 11 orang terluka.
Polisi menyatakan penangkapan akan kembali dilakukan setelah melakukan penelitian rekaman video saat bentrok berlangsung.
Kejadian ini berlangsung ketika ratusan massa anti-Trump menggelar aksi tandingan terhadap 'Hari Patriot' kebebasan bersuara dan piknik, dihelat para pendukung Trump. Reuters memperkirakan sekitar 500 sampai 1.000 orang berkumpul di tempat yang sama.
Massa yang menolak kepemimpinan Trump menggunakan pakaian serba hitam dan masker. Sementara, pihak pendukung terdiri atas massa yang menyebut diri sebagai 'patriot' dan 'nasionalis', pendukung Trump, pendukung kebebasan bicara, dan kelompok lainnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa pendukung hak angket yang geram langsung menyerang massa penolak hak angket.
Baca SelengkapnyaLemparan batu, botol, dan benda lainnya sempat mewarnai kericuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaKedua kubu awalnya hanya saling beradu argumen, namun situasi kian panas hingga diwarnai lemparan batu dan botol air mineral.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa mendukung hak angket DPR terpantau melempari mobil komando massa penentang hak angket DPR.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua lagi pelaku penganiayaan dan perusakan dalam bentrokan antarkelompok pro-Israel dengan pro-Palestina.
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaMassa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMereka sempat meledek massa kontra dengan pemilu yang didominasi dengan orangtua lantaran hanya duduk saja tanpa ada melakukan orasi.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSituasi sempat panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca Selengkapnya