Militer Filipina sebut satu WNI & 3 warga Malaysia tewas di Marawi
Merdeka.com - Panglima Angkatan Bersenjata Flipina Jenderal Eduardo Ano mengatakan ada empat warga negara asing diduga bergabung dengan militan Maute, yang tewas dalam pertempuran di Kota Marawi, Pulau Mindanao. Empat terduga militan Maute itu terdiri dari tiga warga Malaysia dan satu Indonesia.
"Pada Selasa ini ada tiga orang Malaysia dan seorang ekstremis dari Indonesia dan mungkin juga ekstremis Arab Saudi tewas di Marawi sejak kelompok Islam radikal itu mencoba mengambil alih kota sejak pekan lalu," ujar Eduardo, seperti dilansir dari laman Inquirer, Selasa (30/5).
Sementara itu, Ano menegaskan militer telah membuat kemajuan dalam mengepung Marawi selama sepekan ini. Dia menambahkan seorang militan senior juga tewas, serta pemimpin serangan terluka dalam pertempuran tersebut.
-
Siapa yang ditemukan tewas di Maros? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang meninggal di Gunung Marapi? Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat menyebabkan 22 pendaki ditemukan meninggal dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban letusan Marapi? Data 75 orang pendaki itu merupakan data dari pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat berdasarkan sistem booking online.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang tewas dalam kontak senjata? 'Adapun identitas KKB yang tewas yakni, Oni Kobagau, Jaringan Belau, Agustia, dan Ones,' tutur Faizal kepada wartawan, Rabu (24/1/2024).
Menurut Ano, para ekstremis merencanakan bakal membunuh sebanyak mungkin orang Kristen di kota Iligan, meniru kekerasan terjadi di Suriah dan Irak.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengaku mendapat informasi mengenai tewasnya WNI di Marawi. Meski demikian, Retno belum bisa mengonfirmasi kebenarannya.
"WNI tewas sedang dikonfirmasi, kita belum menerima informasi untuk didalami lebih lanjut ada WNI terlibat dalam operasi 25 Mei lalu. Ada dugaan beberapa warga negara asing, tetapi pada titik ini, saya belum bisa menginformasi dan sampai saat ini belum mendapat infonya," pungkas Retno saat ditemui di kantor Kementerian Luar Negeri siang tadi.
Sebanyak 10 warga negara Indonesia sedang melakukan Khuruj, yaitu meninggalkan rumah untuk ibadah dan dakwah di masjid selama 40 hari, ke Kota Marawi, Filipina. Para WNI ini sudah minta dievakuasi lantaran situasi semakin memanas di sana.
Meski sudah minta dievakuasi, namun hingga kini masih belum bisa dilakukan. Pasalnya, untuk mengevakuasi WNI pihak KJRI maupun KBRI harus menunggu informasi dari otoritas Filipina bahwa wilayah itu sudah benar-benar dalam kondisi aman.
"Saat ini 10 WNI yang tengah melaksanakan tabligh di Marawi minta dievakuasi. Sebenarnya ada 16 orang, tetapi 6 orang berada di Sultan Naga Dimaporo, Provinsi Lanao del Norte yang kondisinya masih aman," jelas Retno.
Meski demikian, kata Retno, pihak KJRI sudah berada di dekat wilayah konflik agar bisa langsung bergerak setelah menerima izin dari pihak otoritas. Upaya komunikasi dengan WNI pun terus dilakukan oleh pihak KJRI untuk memastikan keadaan mereka di sana.
"Tim KJRI Davao sudah berada di lapangan, tepatnya di Kota Iligan yang letaknya sekitar dua jam ke Marawi. Jadi nanti langsung bisa evakuasi begitu dapat kabar. Sementara ini komunikasi WNI dengan KJRI Davao maupun KBRI Manila masih berjalan baik," tuntasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua warga Riau meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi, Sumbar, pada Minggu (3/12). Satu orang masih hilang, dan tiga lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaBom meledak saat misa Katolik di Marawi, Filipina pada Minggu (3/12) pagi, menewaskan empat orang.
Baca SelengkapnyaViral video merekam ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah yang disumpah di atas Alquran.
Baca SelengkapnyaKetiga terdakwa tersebut juga terancam Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Baca SelengkapnyaMotif penyerangan yang terjadi pada Jumat malam itu masih simpang siur. Selain satu tewas, sejumlah warga juga luka-luka.
Baca SelengkapnyaAda empat orang Mahasiswa UIR yang berada di Gunung Marapi saat erupsi. Satu mahasiswa selamat.
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca SelengkapnyaJulius juga menyampaikan ketiga prajurit TNI termasuk satu anggota Paspampres Praka RM dipastikan akan dipecat dari kesatuannya.
Baca SelengkapnyaRupanya para pelaku sempat menculik dua orang. Namun satu korban karena kondisinya tidak sehat akhirnya dilepas di Tol Cikeas.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaAtas kedekataan angkatan, kata Irsyad, tiga Anggota TNI bersama dengan satu tersangka sipil inisial MS.
Baca Selengkapnya"Dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi korban WNI dalam serangan itu,” tutur Judha
Baca Selengkapnya