Misteri Kalender Suku Maya Akhirnya Terungkap, Bisa Prediksi Gerakan Benda Langit
Merdeka.com - Para peneliti di Universitas Tulane, Louisiana, Amerika Serikat memecahkan misteri kalender kuno Suku Maya.
Kalender ini bernama Mesoamerika kuno 819 hari. Bangsa maya menggunakan kalender ini untuk penghitungan 819 hari dan pergerakan benda langit, khususnya Venus dan Mars.
Keberadaan kalender "819 Hari" ini dianggap misterius. Alasannya karena sistem kalender ini tidak dapat disesuaikan dengan sistem penanggalan yang kita gunakan saat ini.
-
Kenapa kalender Maya masih digunakan? “Ini satu kalender yang selama dari semua penaklukkan dan perang sipil (1960-1966) di Guatemala.“ Stuart menyampaikan, bangsa Maya modern yang di berbagai komuitas tetap menggunakan kalender ini sebagai jalan untuk terhubung dengan gagasan mereka terkait takdir dan bagaimana orang-orang terhubung dengan dunia di sekitar mereka.
-
Apa yang hilang di kalender Gregorian? Artinya, tanggal 5 hingga 14 Oktober tahun 1582 tidak pernah ada dalam sejarah di negara-negara yang segera mengadopsi kalender Gregorian.
-
Kenapa kalender Gregorian diubah? Salah satu tujuan utama reformasi ini adalah untuk menyelaraskan kembali perayaan Paskah dengan titik balik musim semi (vernal equinox), yang telah bergeser dari tanggal yang sebenarnya akibat ketidakakuratan kalender Julian.
-
Apa yang unik dari kalender Jawa? Kalender Jawa merupakan hasil dari perpaduan berbagai tradisi dan pengaruh, termasuk Hindu, Islam, serta budaya asli Jawa.
-
Kapan hari hilang terjadi di kalender Gregorian? Hari setelah Kamis, 4 Oktober 1582, langsung menjadi Jumat, 15 Oktober 1582.
-
Bagaimana cara kalender Gregorian mengatasi kesalahan kalender Julian? Untuk mencapai ini, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender Gregorian melalui bulla kepausan Inter Gravissimas pada 24 Februari 1582. Kalender ini memperbaiki kesalahan perhitungan dengan menghapus 10 hari dari kalender pada bulan Oktober tahun itu.
Namun, dua antropolog asal Universitas Tulane, John Linden dan Victoria Bricker berhasil mempelajari misteri kalender 819 hari milik Suku Maya Kuno ini.
Dewa perang
Dilansir dari Arkeonews, hitungan 819 hari dibagi menjadi 13 siklus, yang masing-masing berlangsung selama 63 hari. Setiap siklus didasarkan pada fase Venus atau Mars tertentu.
Masing-masing siklus diberi nama tertentu. Pemberian nama berhubungan dengan berbagai karakteristik dan sifat. Misalnya, ada siklus bernama "dewa perang" yang dikaitkan dengan konflik dan agresi, siklus "dewa jagung" yang dikaitkan dengan masa pertumbuhan dan kesuburan.
Selain itu, peneliti juga menemukan perhitungan yang digunakan Suku Maya untuk memprediksi waktu planet luar angkasa dapat terlihat.
Sistem kalender besar
Hitungan 819 hari dapat digunakan untuk mewakili periode sinodis untuk menemukan waktu planet-planet berbaris dengan sempurna.
Misalnya, Suku Maya menemukan jika mengalikan 819 (kalender 819 hari) dengan 20 (periode 20 hari sesuai kalender umum Maya) akan menghasilkan 16.380 hari atau sekitar 45 tahun. Perhitungan ini mengartikan planet dapat muncul di langit 45 tahun lagi.
Melihat perhitungan ini, ahli beranggapan suku Maya kuno mengembangkan sistem kalender besar yang dapat digunakan untuk memprediksi periode sinode dari semua planet yang terlihat.
Penelitian ini kemudian diterbitkan dalam Jurnal Mesoamerika Kuno.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada catatan tersendiri suku Maya untuk mengetahui peredaran benda langit.
Baca SelengkapnyaTemuan tim arkeolog ini diterbitkan dalam jurnal Sciences Advances.
Baca SelengkapnyaSebuah artefak kuno yang berasal dari abad kedua SM, menjadikannya "komputer tertua di dunia."
Baca SelengkapnyaSuku Batak tidak hanya memilik kalender kuno yang digunakan oleh leluhur.
Baca SelengkapnyaKeuneunong ini diadaptasi dari zaman Sultan Iskandar Muda di mana saat itu Kerajaan Aceh memiliki sistem penanggalan sendiri yang berbeda dengan kalender Masehi
Baca SelengkapnyaPernahkah anda berpikir apa yang terjadi bila tahun kabisat tidak pernah ada di dunia ini? Ternyata ini jawabannya.
Baca SelengkapnyaSebelum mengenal kalender Masehi, warga Suku Nias sudah memiliki sistem penanggalan sendiri.
Baca SelengkapnyaTahun 1582, dunia menyaksikan hilangnya 10 hari di bulan Oktober akibat transisi dari kalender.
Baca SelengkapnyaPenentuan jumlah hari dalam sepekan tidak terkait seratus persen dengan benda langit.
Baca Selengkapnya