Muncul kabar pelaut Indonesia berhasil kabur dari Abu Sayyaf
Merdeka.com - Seorang pelaut warga negara Indonesia berhasil kabur dari penyanderaan kelompok teroris Abu Sayyaf, di kepulauan selatan Filipina. Dia ditemukan warga di pesisir Barangay Bual, Kota Luuk, Kepulauan Sulu.
GMA News Network melaporkan, Rabu (17/8), pelaut yang kabur itu bernama Mohammad Safyan (28), yang dilaporkan diculik 23 Juni lalu oleh Abu Sayyaf. Polisi menemukannya dalam kondisi sehat dan tidak terluka, pagi ini waktu setempat.
Berdasarkan keterangan Safyan, dia memutuskan kabur setelah para penculik mengancam bakal memenggalnya jika tebusan tak dibayar. Dia kemudian menempuh rute pelarian melalui hutan bakau, di antara Barangay Bual dan Bato-Itum. Belum jelas bagaimana nasib enam rekan Safyan lainnya yang masih ditawan Abu Sayyaf.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa yang ditangkap dan dipelihara? Dahulu pernah ada orang dari suatu daerah berhasil menangkap burung jalak lawu ini untuk dijadikan burung peliharaan. Awalnya tidak terjadi apa-apa pada orang yang menangkap burung ini. Namun, ketika sampai di tengah perjalanan. As mobil orang tadi tiba-tiba patah secara misterius.
-
Siapa yang ditangkap oleh AFP? Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap seorang penduduk Australia berusia 42 tahun yang diduga memasang jaringan titik akses wifi gratis palsu di bandara.
-
Apa yang dilakukan buronan? ARS (20) ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur yang viral beredar di tengah masyarakat dan media sosial.
Safyan adalah salah satu dari tujuh anak buah kapal tunda Charles milik PT Rusianto Bersaudara. Kapal ini berlayar melewati jalur berbahaya membawa muatan batu bara dari Samarinda menuju Filipina. Di kapal sebenarnya ada 13 ABK, namun hanya tujuh orang yang diculik oleh militan bersenjata termasuk sang kapten kapal. Abu Sayyaf belakangan menuntut tebusan 250 juta Peso jika ingin para anak buah kapal dibebaskan.
Merdeka.com masih menunggu konfirmasi kabar mengenai Safyan dari pejabat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI. Merujuk informasi GMA, Safyan kini sudah dalam perlindungan polisi Filipina.
*Pemutakhiran pukul 14.48 WIB oleh redaksi merdeka.com. Kementerian Luar Negeri RI membenarkan informasi kaburnya satu WNI dari sekapan Abu Sayyaf. Nama pelaut itu dalam dokumen Kemlu adalah Mohammad Sofyan, bukan Safyan seperti sebelumnya ditulis situs berita Filipina.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Chaowalit Thongduang membuat identitas palsu seperti akte kelahiran, KTP, sampai Kartu Keluarga (KK) di Aceh.
Baca SelengkapnyaPolri membantah kecolongan kedatangan buronan interpol Chaowalit Thongduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebelum kabur ke Indonesia, Thongduang sempat sembunyi di India
Baca SelengkapnyaPolri membantu Kepolisian Thailand menangkap buronan nomor satu bandar besar narkoba di negeri Gajah Putih bernama Chaowalit Thungduang
Baca SelengkapnyaPara agen yang terlibat membantu buronan interpol itu diduga memiliki hubungan dengan jaringan peredaran narkotika.
Baca SelengkapnyaTerdakwa dituntut 2 tahun penjara dan denda Rp10 juta oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Makassar.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaSaat ini para tersangka dan barang bukti 86 kilogram sabu serta 2 pucuk senjata api telah diamankan di Bareskrim Polri.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaPetugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu
Baca SelengkapnyaSelama dalam pelariannya itu, buronan ini menggunakan identitas sebagai warga Aceh berupa Kartu Tanda Pengenal (KTP) palsu.
Baca SelengkapnyaMenariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
Baca Selengkapnya