Niat Turki gabung Uni Eropa buyar jika hukum mati pelaku kudeta
Merdeka.com - Presiden Reccep Tayyip Erdogan bersumpah membuat semua aktor kudeta membayar mahal. Selain membersihkan militer dari orang-orang yang tak loyal pada rezimnya, Erdogan mengatakan para perancang aksi makar laiknya virus menyebar ke banyak institusi negara. "Virus ini seperti kanker, harus dibasmi sampai ke akar-akarnya."
Beberapa pidato Erdogan dua hari terakhir menyiratkan para pelaku - terutama pemimpin utama kudeta - bakal dijatuhi hukuman mati. Wacana itu buru-buru dikecam oleh Uni Eropa.
"Tidak ada negara yang bisa menjadi anggota Uni Eropa jika menerapkan hukuman mati," kata Federica Mogherini, Kepala Bidang Luar Negeri Uni Eropa seperti dilansir BBC, Selasa (19/7).
-
Kenapa warga Turki di Israel dicabut kewarganegaraan? RUU tersebut diusulkan oleh partai Huda Par yang dipimpin oleh Zekeriya Yapicioglu. RUU itu mengatakan laporan media menunjukkan keberadaan sekitar 4.000 warga negara ganda Turki-Israel yang berpartisipasi dengan tentara pendudukan Israel dalam pembantaian massal yang menargetkan warga Palestina.
-
Siapa yang mengutuk keputusan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Kapan Khilafah Islam Turki Utsmani dibubarkan? Seperti Pada 28 Rajab 1342 H, tepatnya pada 3 Maret 1924 M, Kekhilafahan Islam Turki Utsmani dibubarkan oleh Mustafa Kemal Ataturk.
-
Siapa yang berpendapat hukuman mati melanggar hak asasi manusia? Amnesty International berpendapat bahwa hukuman mati melanggar hak asasi manusia, khususnya hak untuk hidup dan hak untuk hidup bebas dari penyiksaan atau perlakuan atau hukuman yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat manusia.
-
Kenapa dibentuk peringatan anti hukuman mati? Alasan terakhir tersebut yang kemudian dibentuk peringatan khusus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penolakan hukuman mati untuk menghormati hak asasi manusia.
-
Apa yang dilakukan tentara Turki di Israel? Stasiun televisi Aljazeera berbahasa Arab melaporkan ada sekitar 10.000 tentara Turki di Israel.
Turki menghapus hukuman mati pada 2004, lima tahun sesudah mengajukan proposal resmi menjadi anggota Zona Euro. Semua anggota UE tak lagi menjalankan hukuman mati sebagai wujud penghormatan atas Hak Asasi Manusia.
"Rencana memberi warga Turki akses bebas visa ke seluruh anggota Uni Eropa bisa berantakan jika hukuman mati kembali diberlakukan," kata Guenther Oettinger, Komisioner Uni Eropa.
Erdogan tidak secara terbuka membenarkan bakal menjatuhi hukuman mati pada perancang aksi makar. Dia menyatakan soal hukuman akan tergantung pada anggota parlemen yang mendiskusikan kemungkinannya sesuai konstitusi. "Saya sebagai Presiden akan menyetujui setiap keputusan yang dibuat oleh parlemen," kata Erdogan saat diwawancarai khusus oleh CNN.
Warga Turki hakimi tentara terlibat kudeta (c) 2016 MREUTERS/Murad SezerNegara-negara sekutu Turki mengingatkan rezim Erdogan agar tidak melakukan penghakiman di luar batas pada orang-orang yang terlibat kudeta. Apalagi sampai mengeksekusi mati para tersangka tanpa peradilan layak. Insiden amuk massa sempat terjadi di Istambul, memicu tewasnya puluhan tentara yang terlibat kudeta.
"Kami tidak bisa mendukung aksi balas dendam terhadap tentara yang dilakukan di jalanan," kata juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel.
Amerika Serikat sebagai sekutu utama Turki, turut mengingatkan agar semua tersangka kudeta diperlakukan layak sebelum menjalani sidang. "Kami mengimbau pemerintah Turki menerapkan standar tertinggi dalam menjalankan konstitusinya yang demokratis saat menghadapi situasi krisis," kata John Kerry, Menteri Luar Negeri AS.
Lebih dari 7.500 tentara yang terlibat gerakan kudeta ditahan. Di dalam rombongan tahanan politik itu ada 103 jenderal dan admiral. Di samping itu, Perdana Menteri Binali Yildirim menyatakan nyaris 9 ribu orang mencakup hakim, jaksa, pejabat dinas lokal, pegawai kantor provinsi, hingga personel polisi ikut ditangkap karena dicurigai mendukung penggulingan Erdogan.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gugatan ini diumumkan pengacara Partai Keadilan dan Pembangunan Turki pada Selasa.
Baca SelengkapnyaJuli lalu perlemen Turki mengajukan rancangan undang-undang untuk mencabut kewarganegaraan Turki bagi mereka yang ikut berperang membantu Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaPenghapusan Prusia dilakukan untuk menyingkirkan pusat militerisme dan reaksi Jerman.
Baca SelengkapnyaAnggota parlemen Turki, Hasan Bitmez meninggal dunia setelah terkena serangan jantung saat berpidato mengecam genosida Israel di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaSurat usulan embargo yang ditandatangani 52 negara dikirim ke PBB.
Baca SelengkapnyaPembubaran Pakta Warsawa terjadi setelah runtuhnya rezim-rezim komunis di Eropa Timur dan berakhirnya Perang Dingin.
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyepakati adanya perbedaan resolusi soal kasus kebencian agama setelah terjadi insiden pembakaran kitab suci Alquran di Swedia.
Baca SelengkapnyaErdogan menyampaikan kecamannya saat menghadiri demo bela Palestina di Istanbul.
Baca SelengkapnyaErdogan salah satu pemimpin dunia yang mengeca keras agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 23 November 1940, Rumania secara resmi menandatangani Pakta Tripartit, dan mengakui kepemimpinan Jerman dan Italia di Eropa serta Jepang di Asia.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali mengutuk Israel atas serangan brutalnya di Jalur Gaza, Palestina.
Baca Selengkapnya