Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Niat Turki gabung Uni Eropa buyar jika hukum mati pelaku kudeta

Niat Turki gabung Uni Eropa buyar jika hukum mati pelaku kudeta Tentara Turki terlibat kudeta ditelanjangi. ©Daily mail

Merdeka.com - Presiden Reccep Tayyip Erdogan bersumpah membuat semua aktor kudeta membayar mahal. Selain membersihkan militer dari orang-orang yang tak loyal pada rezimnya, Erdogan mengatakan para perancang aksi makar laiknya virus menyebar ke banyak institusi negara. "Virus ini seperti kanker, harus dibasmi sampai ke akar-akarnya."

Beberapa pidato Erdogan dua hari terakhir menyiratkan para pelaku - terutama pemimpin utama kudeta - bakal dijatuhi hukuman mati. Wacana itu buru-buru dikecam oleh Uni Eropa.

"Tidak ada negara yang bisa menjadi anggota Uni Eropa jika menerapkan hukuman mati," kata Federica Mogherini, Kepala Bidang Luar Negeri Uni Eropa seperti dilansir BBC, Selasa (19/7).

Turki menghapus hukuman mati pada 2004, lima tahun sesudah mengajukan proposal resmi menjadi anggota Zona Euro. Semua anggota UE tak lagi menjalankan hukuman mati sebagai wujud penghormatan atas Hak Asasi Manusia.

"Rencana memberi warga Turki akses bebas visa ke seluruh anggota Uni Eropa bisa berantakan jika hukuman mati kembali diberlakukan," kata Guenther Oettinger, Komisioner Uni Eropa.

Erdogan tidak secara terbuka membenarkan bakal menjatuhi hukuman mati pada perancang aksi makar. Dia menyatakan soal hukuman akan tergantung pada anggota parlemen yang mendiskusikan kemungkinannya sesuai konstitusi. "Saya sebagai Presiden akan menyetujui setiap keputusan yang dibuat oleh parlemen," kata Erdogan saat diwawancarai khusus oleh CNN.

warga turki hakimi tentara

Warga Turki hakimi tentara terlibat kudeta (c) 2016 MREUTERS/Murad Sezer

Negara-negara sekutu Turki mengingatkan rezim Erdogan agar tidak melakukan penghakiman di luar batas pada orang-orang yang terlibat kudeta. Apalagi sampai mengeksekusi mati para tersangka tanpa peradilan layak. Insiden amuk massa sempat terjadi di Istambul, memicu tewasnya puluhan tentara yang terlibat kudeta.

"Kami tidak bisa mendukung aksi balas dendam terhadap tentara yang dilakukan di jalanan," kata juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel.

Amerika Serikat sebagai sekutu utama Turki, turut mengingatkan agar semua tersangka kudeta diperlakukan layak sebelum menjalani sidang. "Kami mengimbau pemerintah Turki menerapkan standar tertinggi dalam menjalankan konstitusinya yang demokratis saat menghadapi situasi krisis," kata John Kerry, Menteri Luar Negeri AS.

Lebih dari 7.500 tentara yang terlibat gerakan kudeta ditahan. Di dalam rombongan tahanan politik itu ada 103 jenderal dan admiral. Di samping itu, Perdana Menteri Binali Yildirim menyatakan nyaris 9 ribu orang mencakup hakim, jaksa, pejabat dinas lokal, pegawai kantor provinsi, hingga personel polisi ikut ditangkap karena dicurigai mendukung penggulingan Erdogan.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Turki Resmi Gugat Netanyahu ke Mahkamah Pidana Internasional Atas Genosida di Gaza
Turki Resmi Gugat Netanyahu ke Mahkamah Pidana Internasional Atas Genosida di Gaza

Gugatan ini diumumkan pengacara Partai Keadilan dan Pembangunan Turki pada Selasa.

Baca Selengkapnya
Aljazeera: Ada 10.000 Tentara Turki di Militer Israel, Mereka Ikut Perang di Gaza
Aljazeera: Ada 10.000 Tentara Turki di Militer Israel, Mereka Ikut Perang di Gaza

Juli lalu perlemen Turki mengajukan rancangan undang-undang untuk mencabut kewarganegaraan Turki bagi mereka yang ikut berperang membantu Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya
25 Februari 1947 Prusia Resmi Dihapuskan, Ini Kisah Sejarahnya
25 Februari 1947 Prusia Resmi Dihapuskan, Ini Kisah Sejarahnya

Penghapusan Prusia dilakukan untuk menyingkirkan pusat militerisme dan reaksi Jerman.

Baca Selengkapnya
FOTO: Detik-Detik Anggota Parlemen Turki Ambruk Saat Pidato Kecam Israel: Kena Serangan Jantung dan Meninggal Dunia
FOTO: Detik-Detik Anggota Parlemen Turki Ambruk Saat Pidato Kecam Israel: Kena Serangan Jantung dan Meninggal Dunia

Anggota parlemen Turki, Hasan Bitmez meninggal dunia setelah terkena serangan jantung saat berpidato mengecam genosida Israel di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya
52 Negara dan Dua Organisasi Internasional Serukan Embargo Senjata Terhadap Israel
52 Negara dan Dua Organisasi Internasional Serukan Embargo Senjata Terhadap Israel

Surat usulan embargo yang ditandatangani 52 negara dikirim ke PBB.

Baca Selengkapnya
1 Juli 1991 Pakta Warsawa Resmi Berakhir, Ini Sejarahnya dalam Perang Dingin
1 Juli 1991 Pakta Warsawa Resmi Berakhir, Ini Sejarahnya dalam Perang Dingin

Pembubaran Pakta Warsawa terjadi setelah runtuhnya rezim-rezim komunis di Eropa Timur dan berakhirnya Perang Dingin.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Negara yang Mendukung dan Menolak Resolusi Dewan HAM PBB Soal Pembakaran Alquran
Ini Daftar Negara yang Mendukung dan Menolak Resolusi Dewan HAM PBB Soal Pembakaran Alquran

Dewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu

Baca Selengkapnya
Dewan HAM PBB Beda Pendapat Soal Pembakaran Alquran, Dua Negara Ini Dukung Kebebasan Berekspresi
Dewan HAM PBB Beda Pendapat Soal Pembakaran Alquran, Dua Negara Ini Dukung Kebebasan Berekspresi

Dewan HAM PBB kemarin menyepakati adanya perbedaan resolusi soal kasus kebencian agama setelah terjadi insiden pembakaran kitab suci Alquran di Swedia.

Baca Selengkapnya
Erdogan Sebut Israel adalah Penjajah, Bukan Negara & Tuding Barat Berusaha Provokasi Perang Salib di Palestina
Erdogan Sebut Israel adalah Penjajah, Bukan Negara & Tuding Barat Berusaha Provokasi Perang Salib di Palestina

Erdogan menyampaikan kecamannya saat menghadiri demo bela Palestina di Istanbul.

Baca Selengkapnya
Erdogan Sebut Jumlah Pejuang Hamas yang Dirawat di Turki
Erdogan Sebut Jumlah Pejuang Hamas yang Dirawat di Turki

Erdogan salah satu pemimpin dunia yang mengeca keras agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Sejarah 23 November 1940: Rumania Resmi Masuk Blok Axis setelah Menandatangani Pakta Tripartit
Sejarah 23 November 1940: Rumania Resmi Masuk Blok Axis setelah Menandatangani Pakta Tripartit

Pada tanggal 23 November 1940, Rumania secara resmi menandatangani Pakta Tripartit, dan mengakui kepemimpinan Jerman dan Italia di Eropa serta Jepang di Asia.

Baca Selengkapnya
Erdogan Sebut Hamas Bukan Teroris Tapi Gerakan Pembebasan Palestina, Desak Israel Hentikan Serangan Brutalnya ke Gaza
Erdogan Sebut Hamas Bukan Teroris Tapi Gerakan Pembebasan Palestina, Desak Israel Hentikan Serangan Brutalnya ke Gaza

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali mengutuk Israel atas serangan brutalnya di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya