Dewan HAM PBB Beda Pendapat Soal Pembakaran Alquran, Dua Negara Ini Dukung Kebebasan Berekspresi
Dewan HAM PBB kemarin menyepakati adanya perbedaan resolusi soal kasus kebencian agama setelah terjadi insiden pembakaran kitab suci Alquran di Swedia.
Dewan HAM PBB kemarin menyepakati adanya perbedaan resolusi soal kasus kebencian agama setelah terjadi insiden pembakaran kitab suci Alquran di Swedia belum lama ini
Dewan HAM PBB Beda Pendapat Soal Pembakaran Alquran, Dua Negara Ini Dukung Kebebasan Berekspresi
Resolusi yang digagas oleh Pakistan atas nama 57 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) itu menyerukan agar Ketua Dewan HAM PBB menerbitkan laporan tentang kebencian agama agar setiap negara bisa mengkaji undang-undang mereka dan mengisi celah hukum untuk "mencegah tindakan persekusi atas dasar kebencian agama".
Namun resolusi itu ditolak oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Mereka mengatakan resolusi itu bertentangan dengan pandangan mereka soal hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi.
Meski mengecam pembakaran Alquran, mereka beralasan OKI hanya berniat melindungi simbol agama dan bukan hak asasi manusia.
Seorang imigran asal Irak di Swedia bulan lalu membakar Alquran di luar sebuah masjid di Stockholm. Perbuatannya memicu kemarahan warga di sejumlah negara mayoritas muslim dan mereka meminta ada tindakan dari tiap negara untuk merespons insiden itu.
Hasil ini menandakan kekalahan besar negara-negara Barat di Dewan HAM PBB, satu-satunya badan dunia yang berisi perwakilan pemerintah dari tiap negara untuk melindungi hak asasi.
Marc Limon, direktur Kelompok Hak Asasi Universal yang berbasis di Jenewa, mengatakan hasil pemungutan suara itu memperlihatkan "negara Barat terpuruk di Dewan HAM PBB."
"Mereka makin kehilangan dukungan dan alasan," kata dia, seperti dilansir laman the Straits Times, Rabu (12/7).
Sumber: Reuters
Michele Taylor, perwakilan tetap AS di Dewan HAM OBB, mengatakan negaranya prihatin karena resolusi ini "tidak dianggap serius". "Saya yakin kalau ada waktu sedikit lebih banyak dan diskusi yang terbuka kita bisa menemukan solusi bersama untuk resolusi ini."
Setelah pemungutan suara, perwakilan dari Pakistan untuk PBB di Jenewa Khalil Hasmi menyebut negara Barat hanya "janji palsu" terhadap komitmen mereka untuk mencegah kebencian agama.
Sumber: Reuters
"Sikap oposisi di Dewan HAM itu berasal dari keengganan mereka mengecam penistaan kitab suci Alquran atau kitab suci lainnya," kata dia.
"Mereka kurang keberanian politik, moral, dan hukum untuk mengecam tindakan ini."