Pasangan Lansia di Malaysia Tewas Usai Makan Ikan Buntal Goreng
Merdeka.com - Pasangan lansia di Malaysia tewas setelah menyantap ikan buntal yang beracun.
Suami istri Ng Chuan Sing dan Lim Siew Guan, keduanya berusia 80-an tahun, membeli dua ekor ikan buntal dari penjual online pada 25 Maret. Hal ini disampaikan otoritas di negara bagian Johor, dikutip dari CNN, Selasa (11/4).
Pada hari yang sama, Lim menggoreng ikan tersebut untuk makan siang. Setelahnya, dia sesak napas dan menggigil.
-
Siapa suami Si Eneng? Pada 4 Juni 2022, Jessica Anastasya dipersunting sang kekasih, Ilham Ramadhan.
-
Bagaimana ikan di Pasar Ikan Tawang didapat? Di sana pula terdapat aktivitas bongkar muat para nelayan yang habis melaut, dan aktivitas pelelangan ikan dari nelayan ke para tengkulak atau juragan.
-
Siapa yang menikah? Pada Minggu sore (7/7/2024), Ibrahim dan Salshabilla membagikan momen indah akad nikah mereka, menunjukkan bahwa mereka kini telah resmi menjadi suami istri.
Satu jam setelah makan siang, suami Lim, Ng Chuan Sing juga merasakan gejala yang sama, jelas pemerintah Johor.
Pasangan tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit dan dirawat di ICU. Lim dinyatakan meninggal pada pukul 19.00 waktu setempat pada 25 Maret.
Sementara Ng koma selama delapan hari tapi kondisinya memburuk dan meninggal pada Sabtu lalu. Demikian disampaikan putri pasangan lansia tersebut, Ng Ai Lee.
Ng Ai Lee meminta pertanggungjawaban atas kematian orang tuanya dan diberlakukannya undang-undang yang lebih ketat di Malaysia, di mana sedikitnya 30 spesies ikan buntal umum ditemukan di perairan di negara tersebut.
"Mereka yang bertanggung jawab atas kematian mereka harus dimintai pertanggungjawaban berdasarkan undang-undang dan saya berharap pihak berwenang akan mempercepat penyelidikan," jelas Ng Ai Lee.
"Saya juga berharap pemerintah Malaysia akan meningkatkan penegakan dan membantu meningkatkan kesadaran publik bahwa ikan buntal itu beracun untuk mencegah insiden tersebut terjadi lagi."
Undang-undang Malaysia melarang penjualan makanan beracun dan berbahaya seperti daging ikan buntal, orang yang melanggar bisa dikenakan denda sebesar 10.000 ringgit Malaysia atau sekitar Rp33,7 juta atau penjara sampai dua tahun.
Kendati beracun, ikan buntal banyak dijual di pasar-pasar di Malaysia karena bentuknya yang eksotis dinilai menjadi daya tarik bagi pembeli, menurut ahli biologi kelautan Universitas Sains Malaysia, Aileen Tan.
"Ketika ikan buntal dibersihkan dan dijual setelah dipotong-potong, hampir mustahil masyarakat mengenali jenis ikan yang mereka beli," jelasnya.
Menurut pakar kesehatan, organ ikan buntal seperti kulit, darah, dan tulangnya mengandung zat beracun konsentrasi tinggi seperti tetrodotoxin. Mengonsumsi ikan ini dengan cepat menyebabkan pusing dan rasa perih di mulut yang kemudian disusul sesak napas dan kematian.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gejala awal keracunan ikan buntal dapat dirasakan pada beberapa jam.
Baca SelengkapnyaSuami sekaligus ayah korban, Steven Berhitu mengatakan ia sedang berada di rumah bersama istri dan kedua putrinya sekira pukul 08.30 WIT.
Baca SelengkapnyaSang istri hanya terbaring di lantai dan suaminya duduk dengan badan kurus.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri itu diduga bunuh diri karena di i TKP ditemukan dua buah gelas bekas minuman, dari mulut keluar busa
Baca SelengkapnyaTiga orang yang meninggal dunia langsung dimakamkan sesuai dengan adat setempat.
Baca SelengkapnyaRupanya, anak dan cucunya sudah setahun tidak mengunjunginya dan membuat warganet merasa pilu.
Baca SelengkapnyaKeduanya diketahui pernah mencoba bunuh diri namun dicegah keluarga. Mereka disebutkan mengalami depresi akibat utang piutang.
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaSetelah dilaksanakan olah TKP dan pengecekan, ditemukan beberapa luka tusuk pada tubuh korban A.A.KNS dan A.A.SA yang berakibat fatal.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua orang dalam kasus kematian belasan warga akibat miras oplosan.
Baca SelengkapnyaPenemuan jasad Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (73) dilaporkan oleh masyarakat sekitar pada Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca Selengkapnya