Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasangan Lansia di Malaysia Tewas Usai Makan Ikan Buntal Goreng

Pasangan Lansia di Malaysia Tewas Usai Makan Ikan Buntal Goreng ilustrasi ikan buntal. ©www.cookingbites.com

Merdeka.com - Pasangan lansia di Malaysia tewas setelah menyantap ikan buntal yang beracun.

Suami istri Ng Chuan Sing dan Lim Siew Guan, keduanya berusia 80-an tahun, membeli dua ekor ikan buntal dari penjual online pada 25 Maret. Hal ini disampaikan otoritas di negara bagian Johor, dikutip dari CNN, Selasa (11/4).

Pada hari yang sama, Lim menggoreng ikan tersebut untuk makan siang. Setelahnya, dia sesak napas dan menggigil.

Satu jam setelah makan siang, suami Lim, Ng Chuan Sing juga merasakan gejala yang sama, jelas pemerintah Johor.

Pasangan tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit dan dirawat di ICU. Lim dinyatakan meninggal pada pukul 19.00 waktu setempat pada 25 Maret.

Sementara Ng koma selama delapan hari tapi kondisinya memburuk dan meninggal pada Sabtu lalu. Demikian disampaikan putri pasangan lansia tersebut, Ng Ai Lee.

Ng Ai Lee meminta pertanggungjawaban atas kematian orang tuanya dan diberlakukannya undang-undang yang lebih ketat di Malaysia, di mana sedikitnya 30 spesies ikan buntal umum ditemukan di perairan di negara tersebut.

"Mereka yang bertanggung jawab atas kematian mereka harus dimintai pertanggungjawaban berdasarkan undang-undang dan saya berharap pihak berwenang akan mempercepat penyelidikan," jelas Ng Ai Lee.

"Saya juga berharap pemerintah Malaysia akan meningkatkan penegakan dan membantu meningkatkan kesadaran publik bahwa ikan buntal itu beracun untuk mencegah insiden tersebut terjadi lagi."

Undang-undang Malaysia melarang penjualan makanan beracun dan berbahaya seperti daging ikan buntal, orang yang melanggar bisa dikenakan denda sebesar 10.000 ringgit Malaysia atau sekitar Rp33,7 juta atau penjara sampai dua tahun.

Kendati beracun, ikan buntal banyak dijual di pasar-pasar di Malaysia karena bentuknya yang eksotis dinilai menjadi daya tarik bagi pembeli, menurut ahli biologi kelautan Universitas Sains Malaysia, Aileen Tan.

"Ketika ikan buntal dibersihkan dan dijual setelah dipotong-potong, hampir mustahil masyarakat mengenali jenis ikan yang mereka beli," jelasnya.

Menurut pakar kesehatan, organ ikan buntal seperti kulit, darah, dan tulangnya mengandung zat beracun konsentrasi tinggi seperti tetrodotoxin. Mengonsumsi ikan ini dengan cepat menyebabkan pusing dan rasa perih di mulut yang kemudian disusul sesak napas dan kematian.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ikan Buntal yang Beracun Bisa Dikonsumsi Jadi Makanan Enak, Begini Cara Masaknya
Ikan Buntal yang Beracun Bisa Dikonsumsi Jadi Makanan Enak, Begini Cara Masaknya

Meski beracun, ikan buntal rupanya bisa dikonsumsi asal diolah dengan benar.

Baca Selengkapnya
Dulu Ditolak Mertua, Anggota Polisi Kini Laris Manis Jualan Ikan Cupang Usai Dinas Aksinya Ramai Dipuji
Dulu Ditolak Mertua, Anggota Polisi Kini Laris Manis Jualan Ikan Cupang Usai Dinas Aksinya Ramai Dipuji

Cerita anggota polisi pilih berjualan ikan di malam hari setelah selesai berdinas.

Baca Selengkapnya
Lebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam
Lebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam

Bila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dampak Racun Ikan Buntal pada Tubuh, Waspadai Ciri-cirinya
Dampak Racun Ikan Buntal pada Tubuh, Waspadai Ciri-cirinya

Di balik pesonanya yang unik, ikan buntal menyimpan bahaya yang serius. Racunnya dapat melumpuhkan siapa pun, termasuk manusia.

Baca Selengkapnya
Cari Ikan di Aliran Sungai Air Hitam, Seorang Warga Luka Parah Digigit Buaya
Cari Ikan di Aliran Sungai Air Hitam, Seorang Warga Luka Parah Digigit Buaya

Pemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo

Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.

Baca Selengkapnya
Tak Melulu Harus Impor, Makanan Lokal Juga Miliki Kandungan Gizi yang Tak Kalah
Tak Melulu Harus Impor, Makanan Lokal Juga Miliki Kandungan Gizi yang Tak Kalah

Makanan bergizi bisa diperoleh oleh anak bukan hanya dari bahan-bahan impor semata, namun juga dari bahan lokal yang diolah dengan baik.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah
Mencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah

Makanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
Potret Ikan Salmon hingga Tuna Asap Dijual di Pinggir Jalan Tuban, Cocok untuk Oleh-Oleh Lebaran
Potret Ikan Salmon hingga Tuna Asap Dijual di Pinggir Jalan Tuban, Cocok untuk Oleh-Oleh Lebaran

Menjelang Idulfitri, pedagang ikan asap Tuban bisa mengantongi omzet penjualan lebih dari Rp20 juta per hari.

Baca Selengkapnya