Pasar ikan kembali bergairah di Jalur Gaza
Merdeka.com - Wajah Mustafa Sultan, nelayan berusia 40 tahun dari Kota Lahia di bagian utara Jalur Gaza, terlihat cerah saat dia akhirnya bisa menangkap ikan lagi di laut, pada akhir agresi militer Israel ke daerah kantung pantai tersebut yang berlangsung 50 hari.
Sultan adalah satu dari 4.000 nelayan di Jalur Gaza, yang tak bisa menangkap ikan selama operasi udara, laut dan darat militer Israel terhadap daerah kantung Palestina itu, yang dimulai pada 8 Juli lalu dan berakhir pada 26 Agustus. Agresi brutal militer Yahudi itu telah menewaskan 2.145 warga Palestina dan melukai 11.100 orang lainnya, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, seperti dilansir kantor berita Xinua, Sabtu (30/8).
"Akhirnya, saya bisa pergi ke luar untuk melaksanakan karir menangkap ikan saya setelah saya tak bisa menangkap ikan selama perang di Jalur Gaza," kata Sultan. "Kami sekarang bisa pergi sampai enam mil dari pantai, kami melempar jaring dan kami menangkap banyak ikan."
-
Apa yang terjadi di Gaza? Genosida masih terus terjadi di Gaza, Palestina.
-
Apa yang terjadi di Beit Lahiya, Gaza Utara? Sejauh mata memandang, hanya terlihat reruntuhan bangunan yang telah hancur dan hangus terbakar.Wilayah yang dulunya ramai dipadati penduduk itu kini tampak bak kota mati.
-
Bagaimana cara warga Israel ingin mendapatkan Gaza? 'Kita harus membunuh mereka semuanya dan jika pemerintah tidak mau melakukannya maka kita harus mengusir mereka. Ini tanah kita dan kita pantas mendapatkannya.'
-
Apa yang dikatakan mantan jenderal tentang tentara Israel di Gaza? 'Sejak 7 Oktober, saya mendapat banyak permintaan dari tentara,' kata Brik kepada Maariv. 'Kekacauan besar kini sedang terjadi di jajaran militer di Gaza dan itu tidak dibahas.'Peralatan, logistik, makanan dan segala hal yang bisa membuat kita bergerak maju tidak berjalan karena militer banyak melimpahkan tugas itu ke pihak perusahaan swasta,' kata mantan jenderal itu. 'Tidak ada yang segera memperbaiki tank yang rusak terbengkalai di Gaza menunggu untuk ditarik mundur,' kata dia.
-
Dimana tukang gali kubur di Gaza bekerja? Saadi Baraka terus menggali tanah di bawah kakinya dengan sekop. Dia sedang menyiapkan kuburan massal di Gaza, Palestina.
Sultan, yang raut mukanya tiba-tiba berubah, mengatakan, "Sebelum perang di Jalur Gaza, Israel membatasi daerah penangkapan ikan dari enam mil jadi tiga mil, dan daerah ini nyaris tak berisi ikan serta dipenuhi perahu dan nelayan, selain gangguan pasukan laut Israel terhadap nelayan yang terjadi saban hari."
"Setiap kali nelayan berusaha pergi lebih dari tiga mil, tentara Israel melepaskan tembakan ke arah mereka, tapi sekarang pada akhir pertempuran, kami bisa pergi sampai enam mil dan tentara Israel tak menembaki kami," kata Sultan. "Saya mendengar pekan depan, jarak enam mil akan diperluas jadi sembilan mil."
Ketika Israel menandatangani Kesepakatan Perdamaian Oslo dengan Palestina pada 1993, daerah yang diperkenankan untuk menangkap ikan di Jalur Gaza ialah 12 mil. Namun, ketika Hamas merebut kendali atas wilayah itu pada musim panas 2007, Israel memberlakukan blokade ketat atas Jalur Gaza dan membatasi daerah bagi penangkapan ikan menjadi hanya tiga mil saja.
Pada akhir operasi udara Israel berskala luas terhadap daerah kantung pantai tersebut pada penghujung 2012, Mesir menengahi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas). Dan ada kesepakatan untuk memperluas daerah penangkapan ikan jadi enam mil, tapi Israel menguranginya jadi tiga mil setelah menemukan terowongan dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel.
"Mencapai batas enam mil dan terus bertambah jadi sembilan mil lalu kemudian 12 mil dalam waktu satu bulan sungguh bagus," ujar Ra'ed Baker, nelayan berusia 30 tahun dari Jalur Gaza. "Tapi saya harap Israel akan berkomitmen untuk menambah daerah yang diizinkan bagi penangkapan ikan jadi 12 mil pada akhirnya."
Dia menjelaskan saat dia menarik jaring ikannya dari laut, jaring tersebut dipenuhi berbagai jenis ikan. "Saya percaya tanpa mencapai kesepakatan, kami takkan memperoleh demikian banyak ikan, terutama, saat ini adalah musim bagus untuk menangkap ikan."
Ikatan nelayan di Jalur Gaza mengatakan di dalam sebuah pernyataan bahwa ada 4.000 nelayan dan 1.000 perahu penangkap ikan di daerah Gaza. Mereka kekurangan peralatan baru untuk menangkap ikan dan lebih dari delapan tahun mereka telah menghadapi gangguan dari angkatan laut Israel, seperti penembakan terhadap perahu mereka.
"Selama dua hari belakangan, tak ada gangguan dari angkatan laut Israel terhadap para nelayan," kata Nizar Ayyash, pemimpin ikatan nelayan di Jalur Gaza, kepada Xinhua.
"Selama hari pertama setelah gencatan senjata diberlakukan, nelayan menangkap 20 ton ikan, dari berbagai jenis," jelas Ayyash.
Dia mengatakan perkumpulannya diberitahu oleh perunding Palestina bahwa sampai pekan depan, nelayan akan bisa pergi menangkap ikan ke daerah sejauh sembilan mil dari pantai. "Saya harap dalam waktu satu bulan ke depan, daerah ini akan diperluas jadi 12 mil, lalu ikan akan memenuhi pasar dengan jumlah yang berlimpah."
Ayyash mengeluhkan bahwa selama perang, nelayan tak bisa melaut.
"Mereka harus memberi makan keluarga mereka dan ekonomi rusak parah. Selain itu, selama perang banyak perahu pengkap ikan dihancurkan atau rusak parah akibat bom pasukan laut Israel ketika perahu itu berada di pantai Jalur Gaza."
"Enam puluh perahu penangkap ikan hancur dan 55 ruang di dermaga Jalur Gaza rusak parah akibat bom Israel dan rudal dari jet militer Israel," ujar Ayyash.
Dia menyerukan kelompok hak asasi internasional agar terus mendorong Israel agar mengizinkan penangkapan ikan sejauh 12 mil dari pantai guna membantu penangkapan ikan bergairah lagi di daerah kantung pantai tersebut. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walaupun tinggal meneruskan usaha sang ayah, namun bukan berarti Zaky tinggal santai saat beternak arwana.
Baca SelengkapnyaPria ini tak menyangka jika ikan yang dikenal murah di Indonesia, ternyata menghasilkan cuan di luar negeri.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, Reza menjadi memperlihatkan kegiatan barunya, yaitu ternak ikan cupang.
Baca SelengkapnyaIfta Bintan adalah mantan pramugari yang kini banting stir menjadi seorang pengusaha ikan sukses sampai berhasil jual ikan sebanyak 1,5 ton.
Baca SelengkapnyaBudidaya ikan hias bisa menjadi sumber penghasilan yang menggiurkan.
Baca SelengkapnyaPemuda 23 tahun ini merintis bisnis dengan uang yang dihasilkan dari taksi online
Baca SelengkapnyaKesuksesan akan bergantung pada kerja keras yang dilakukan seseorang.
Baca SelengkapnyaMenurut pengakuan Irwan, mencari cacing di wilayah Sulawesi, khususnya Gowa sangat sulit tidak seperti di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaBila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca SelengkapnyaUsaha pemancingan Kadisoka telah berdiri selama 31 tahun. Berbagai tantangan telah dialami sepanjang perjalanannya.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran melanjutkan kampanye mendatangi Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru
Baca SelengkapnyaDi ujung perbincangan, ada celetukan ibu-ibu yang begitu menggelitik.
Baca Selengkapnya