Pemulangan WNI dinikahkan dengan militan ISIS terhambat
Merdeka.com - Perempuan Indonesia ditemukan dalam sebuah penggerebekan rumah diduga ditempati pengikut kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Adama, Turki, sudah bertemu dengan perwakilan Indonesia. Namun, kepulangannya masih terhambat karena dia mesti menjalani sejumlah pemeriksaan.
Padahal, menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir, perempuan berinisial T itu sudah merajuk ingin kembali. Indonesia mendesak kepada kantor wilayah Adana mempercepat proses investigasi terhadap T, supaya bisa segera dipulangkan.
"Tanggal 18 Juli kemarin, tim KBRI Ankara bertemu dengan yang bersangkutan di panti asuhan Kota Adana. Yang bersangkutan meminta segera kembali ke Indonesia, saat ini hal tersebut yang sedang kita upayakan," tutur Arrmanatha, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (20/7).
-
Kapan anak itu diperbolehkan pulang? Setelah menjalani perawatan selama 13 hari di rumah sakit, anak tersebut akhirnya diperbolehkan pulang. Keluhan mengenai bau tidak sedap yang selama ini dirasakannya juga sudah hilang.
-
Bagaimana gadis itu akhirnya bisa keluar? Pada 12 Juni, wanita tersebut akhirnya dipulangkan dari rumah sakit.
-
Siapa yang membantu gadis itu keluar? Termotivasi oleh nasibnya, dia mengajukan keluhan pada 23 Mei melalui saluran layanan Pemerintah Kota Xiamen, meminta Federasi Wanita Xiamen untuk membantu wanita tersebut.
-
Kenapa gadis itu terjebak di rumah sakit? Meskipun memenuhi kriteria pemulangan dan permohonannya yang berulang-ulang untuk dibebaskan, dia tetap di sana karena mereka menolak menandatangani dokumen pemulangan.
-
Bagaimana reaksi anak perempuan itu? Dia membelalakkan mata sembari mengangkat kedua tangan. Gadis cilik itu seolah tak percaya atas momen langka yang baru saja dilaluinya kala itu.
-
Di mana seorang anak berdomisili? Tempat tinggal anak mengikuti tempat tinggal orang tua (pasal 47 UU No.1 tahun 1974).
Dari laporan tim KBRI Ankara, T dalam kondisi baik dan tidak hamil. Sempat beredar kabar remaja 15 tahun itu tengah berbadan dua.
T ditemukan otoritas keamanan Turki di sebuah rumah bersama beberapa orang lainnya. Gadis ini sudah dinikahkan orang tuanya di bawah tangan dengan militan Negara Islam Irak dan Suriah.
Sementara itu, orang tua T sudah dipulangkan ke Indonesia sejak akhir Januari kemarin. Mereka ditangkap otoritas Turki saat hendak menyeberang ke Suriah.
Arrmanatha menyebutkan kedua orang tua T tidak ditangkap saat tiba di Indonesia, dengan alasan karena kasus T belum terkuak.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen sakral itu terjadi di teras Polsek KP Samarinda.
Baca SelengkapnyaMenampilkan rekaman ketika si wanita dihampiri sejumlah petugas dari Polda Metro Jaya
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang bule cantik yang ogah pulang ke negara asalnya sampai membuat kedua orang tuanya marah besar.
Baca Selengkapnyaetugas Imigrasi menolak keberangkatan dan mengamankan MS yang hendak melarikan diri ke Kuching Malaysia melalui PLBN Entikong.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP berinisial P (16) yang diduga dihamili anak anggota polisi di Bekasi tetap ingin proses kasus itu diteruskan. Dia menolak dinikahi pelaku.
Baca SelengkapnyaValendo rencananya hendak pergi ke Malaysia untuk melancong via Surabaya.
Baca SelengkapnyaSalah satu anggota Perkumpulan Pejuang Anak Indonesia mengeluhkan sulitnya bertemu darah dagingnya.
Baca SelengkapnyaDia bercerita, sudah terpisah dengan sejak sang anaknya berusia 2 tahun.
Baca SelengkapnyaDia bercerita, sudah terpisah dengan sang anaknya, sejak anaknya berusia 2 tahun.
Baca SelengkapnyaSaat pulang, ia langsung masuk kamar tanpa menunjukkan gelagat apapun.
Baca SelengkapnyaPolri saat ini menangani 175 kasus TPPO yang menjadikan para korban TPPO sebagai pekerja seks komersial.
Baca SelengkapnyaPria di Majalengka Bakar Mobil dan Rumah Karena Ditolak Rujuk, Mantan Istri Sering Dapat Kekerasan
Baca Selengkapnya