Penyakit Ini Sudah Ada Sejak Zaman Purba, Sekarang Jangkiti Jutaan Orang
Merdeka.com - Penemuan terbaru mengungkapkan peningkatan risiko gangguan tangan Dupuytren, juga disebut sebagai "penyakit Viking". Ini meurpakan penyakit bawaan yang telah ada sejak zaman purba, diturunkan oleh nenek moyang manusia Neanderthal.
Orang dengan penyakit Dupuytren memiliki jari yang bengkok secara permanen. Penyakit ini terjadi akibat timbulnya nodul pada ligamen di bawah telapak tangan seseorang.
Dilansir Science Alert, Minggu (18/6), penyakit ini umumnya diidap oleh orang-orang Eropa bagian utara dan lebih sering timbul pada laki-laki dewasa dibandingkan perempuan.
-
Di mana penyakit ini terjadi? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Siapa saja yang rentan terkena penyakit keturunan? Meskipun demikian, saat ini penelitian genetika semakin berkembang dan dengan adanya teknologi DNA tes, Anda dapat mengetahui risiko terkena penyakit keturunan sedari dini.
-
Siapa yang berisiko mengalami mengiler karena penuaan? Ketidakmampuan bibir dan otot mulut, serta penurunan volume bibir dan sekitar mulut akibat penuaan atau gigi palsu, bisa menyebabkan masalah ini.
-
Apa itu penyakit keturunan? Penyakit keturunan juga dikenal sebagai penyakit genetik, yaitu kondisi kesehatan yang disebabkan oleh mutasi atau perubahan pada genetik yang diwariskan dari orang tua kepada anak.
Peneliti menganalisis lebih dari 7.000 orang dengan penyakit ini untuk mencari risiko penyakit ini secara genetis. Studi mereka mengungkpakan risiko genetis kuat yang diturunkan dari Neanderthal melalui uji klinis di Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Finlandia.
Hugo Zeberg, pemimpin dari penelitian ini dan profesor dari Institut Karolinska, Swedia, menjabarkan "penyakit Dupuytren jarang ditemukan pada seseorang dengan keturunan Afrika."
"Penelitian ini membuat kami berpikir mengenai peran dari gen yang diturunkan dari manusia Neanderthal yang membuat orang dengan keturunan Afrika jarang terpengaruh penyakit ini," paparnya.
Sebesar 30 persen laki-laki berusia di atas 60 tahun mengidap penyakit ini di Eropa utara. Selain itu, sedikitnya 2 juta warga Inggris mengidap penyakit ini.
Manusia Neanderthal tinggal di Eropa dan Asia Barat hingga sekitar 40.000 tahun lalu. Kemudian, manusia ini digantikan oleh manusia modern, Homo sapiens.
Zeberg mengatakan, studi ini memberikan bukti bagaimana "kontak" antara orang Neanderthal dan Homo sapiens berperngaruh terhadap keberadaan beberapa penyakit.
Hal yang sangat membedakan manusia Neanderthal dan Homo sapiens adalah perkembangan dan fungsi otak.
Penelitian lain juga menunjukkan keberadaan gen yang diturunkan dari manusia Neanderthal dapat meningkatkan risiko seseorang tertular Covid.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Minum air hangat dianggap sebagai salah satu kebiasaan sehat. Padahal, salah konsumsi bisa berdampak buruk.
Baca SelengkapnyaTotal kasus positif cacar monyet di Jakarta mencapai 24 orang.
Baca SelengkapnyaSejumlah temuan arkeolog menunjukkan bahwa beberapa penyakit menular ternyata sudah ada sejak masa lalu.
Baca SelengkapnyaNegara-negara Asia secara umum memiliki tingkat kebotakan yang lebih rendah.
Baca SelengkapnyaPerubahan gaya hidup yang terjadi pada masyarakat saat ini menyebabkan diabetes mulai dialami seseorang sejak muda.
Baca SelengkapnyaDNA Neaderthal yang mengalir di manusia modern mempengaruhi sejumlah hal pada kesehatan kita saat ini.
Baca SelengkapnyaPenyakit cacar menjadi salah satu konsen pemerintah belakangan ini. Apalagi, penyakit ini rentan menyerang usia 45-64 tahun.
Baca SelengkapnyaProvinsi yang paling banyak terdapat Mpox adalah DKI Jakarta dengan 42 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di Indonesia saat ini mencapai 14. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya satu kasus.
Baca SelengkapnyaPunahnya penduduk lokal ini terjadi pada Zaman Batu, sekitar 8.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Baca Selengkapnya