Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyakit Ini Sudah Ada Sejak Zaman Purba, Sekarang Jangkiti Jutaan Orang

Penyakit Ini Sudah Ada Sejak Zaman Purba, Sekarang Jangkiti Jutaan Orang Tangan yang mengidap Dupuytren atau jari bengkok permanen. ©Frank C. Müller/Wikimedia Commons/CC BY-SA 4.0

Merdeka.com - Penemuan terbaru mengungkapkan peningkatan risiko gangguan tangan Dupuytren, juga disebut sebagai "penyakit Viking". Ini meurpakan penyakit bawaan yang telah ada sejak zaman purba, diturunkan oleh nenek moyang manusia Neanderthal.

Orang dengan penyakit Dupuytren memiliki jari yang bengkok secara permanen. Penyakit ini terjadi akibat timbulnya nodul pada ligamen di bawah telapak tangan seseorang.

Dilansir Science Alert, Minggu (18/6), penyakit ini umumnya diidap oleh orang-orang Eropa bagian utara dan lebih sering timbul pada laki-laki dewasa dibandingkan perempuan.

Peneliti menganalisis lebih dari 7.000 orang dengan penyakit ini untuk mencari risiko penyakit ini secara genetis. Studi mereka mengungkpakan risiko genetis kuat yang diturunkan dari Neanderthal melalui uji klinis di Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Finlandia.

Hugo Zeberg, pemimpin dari penelitian ini dan profesor dari Institut Karolinska, Swedia, menjabarkan "penyakit Dupuytren jarang ditemukan pada seseorang dengan keturunan Afrika."

"Penelitian ini membuat kami berpikir mengenai peran dari gen yang diturunkan dari manusia Neanderthal yang membuat orang dengan keturunan Afrika jarang terpengaruh penyakit ini," paparnya.

Sebesar 30 persen laki-laki berusia di atas 60 tahun mengidap penyakit ini di Eropa utara. Selain itu, sedikitnya 2 juta warga Inggris mengidap penyakit ini.

Manusia Neanderthal tinggal di Eropa dan Asia Barat hingga sekitar 40.000 tahun lalu. Kemudian, manusia ini digantikan oleh manusia modern, Homo sapiens.

Zeberg mengatakan, studi ini memberikan bukti bagaimana "kontak" antara orang Neanderthal dan Homo sapiens berperngaruh terhadap keberadaan beberapa penyakit.

Hal yang sangat membedakan manusia Neanderthal dan Homo sapiens adalah perkembangan dan fungsi otak.

Penelitian lain juga menunjukkan keberadaan gen yang diturunkan dari manusia Neanderthal dapat meningkatkan risiko seseorang tertular Covid.

Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Selamanya Sehat, Ketahui 5 Dampak Buruk Minum Air Hangat saat Perut Kosong
Tak Selamanya Sehat, Ketahui 5 Dampak Buruk Minum Air Hangat saat Perut Kosong

Minum air hangat dianggap sebagai salah satu kebiasaan sehat. Padahal, salah konsumsi bisa berdampak buruk.

Baca Selengkapnya
Update Kasus Cacar Monyet di Jakarta: 24 Pasien, Semuanya Laki-laki
Update Kasus Cacar Monyet di Jakarta: 24 Pasien, Semuanya Laki-laki

Total kasus positif cacar monyet di Jakarta mencapai 24 orang.

Baca Selengkapnya
3 Penyakit Menular yang Diketahui Sudah Berusia Ribuan Tahun Berdasar Temuan Arkeolog
3 Penyakit Menular yang Diketahui Sudah Berusia Ribuan Tahun Berdasar Temuan Arkeolog

Sejumlah temuan arkeolog menunjukkan bahwa beberapa penyakit menular ternyata sudah ada sejak masa lalu.

Baca Selengkapnya
Daftar Negara dengan Kasus Kebotakan Paling Tinggi, Indonesia Nomor Berapa?
Daftar Negara dengan Kasus Kebotakan Paling Tinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Negara-negara Asia secara umum memiliki tingkat kebotakan yang lebih rendah.

Baca Selengkapnya
Faktor Gaya Hidup dan Malas Gerak Buat Diabetes Semakin Rentan Dialami Pasien Usia Muda
Faktor Gaya Hidup dan Malas Gerak Buat Diabetes Semakin Rentan Dialami Pasien Usia Muda

Perubahan gaya hidup yang terjadi pada masyarakat saat ini menyebabkan diabetes mulai dialami seseorang sejak muda.

Baca Selengkapnya
10 Hal yang Diturunkan dari DNA Manusia Neanderthal untuk Kesehatan Manusia Modern
10 Hal yang Diturunkan dari DNA Manusia Neanderthal untuk Kesehatan Manusia Modern

DNA Neaderthal yang mengalir di manusia modern mempengaruhi sejumlah hal pada kesehatan kita saat ini.

Baca Selengkapnya
Waspada Penyakit Menular Cacar Api Bisa Sebabkan Kebutaan, Banyak Menyerang Usia 45-64 Tahun
Waspada Penyakit Menular Cacar Api Bisa Sebabkan Kebutaan, Banyak Menyerang Usia 45-64 Tahun

Penyakit cacar menjadi salah satu konsen pemerintah belakangan ini. Apalagi, penyakit ini rentan menyerang usia 45-64 tahun.

Baca Selengkapnya
Kasus Cacar Monyet di Indonesia Bertambah Menjadi 57, Semua Pasien Laki-Laki
Kasus Cacar Monyet di Indonesia Bertambah Menjadi 57, Semua Pasien Laki-Laki

Provinsi yang paling banyak terdapat Mpox adalah DKI Jakarta dengan 42 kasus.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ungkap Penyebab Kasus Cacar Monyet Meningkat
Kemenkes Ungkap Penyebab Kasus Cacar Monyet Meningkat

Kasus cacar monyet di Indonesia saat ini mencapai 14. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya satu kasus.

Baca Selengkapnya
Misteri Musnahnya Seluruh Manusia di Inggris 8.000 Tahun Lalu Terungkap, Penyebabnya Mengerikan
Misteri Musnahnya Seluruh Manusia di Inggris 8.000 Tahun Lalu Terungkap, Penyebabnya Mengerikan

Punahnya penduduk lokal ini terjadi pada Zaman Batu, sekitar 8.000 tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Kini jadi 28 Orang, 1 di Antaranya Sudah Sembuh
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Kini jadi 28 Orang, 1 di Antaranya Sudah Sembuh

Kemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.

Baca Selengkapnya