PM Libanon mau pulang asal Iran tak merongrong pemerintahannya
Merdeka.com - Perdana Menteri Libanon, Saad Hariri, berjanji bakal pulang kampung secepatnya walau dia menyatakan mundur dari jabatannya di Arab Saudi. Namun, dia mewanti enggan kembali terlibat dalam pemerintahan jika Iran dan sekutunya, Hizbullah, terus merongrong dan melangkahi kewenangan negara.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Future TV dari Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi, Minggu pekan lalu Saad menyangkal rumor kalau dia sengaja dilarang kembali ke Libanon oleh Arab Saudi. Sebab, pejabat Arab Saudi mengklaim kalau mereka yang membongkar rencana pembunuhan terhadap Saad.
"Saya akan pulang ke Libanon secepatnya. Mungkin dalam dua atau tiga hari," kata Saad, seperti dilansir dari laman AFP, Selasa (14/11).
-
Kenapa Israel menyerang di Lebanon? Dua sumber keamanan mengatakan serangan itu menargetkan pertemuan antara pejabat Hamas dan faksi Islam Sunni Jama'a Islamiya di Lebanon.
-
Kenapa Indonesia tidak menarik pasukannya dari Lebanon? 'Prinsipnya, kami akan mengikuti keputusan PBB,' ujarnya, sambil menyatakan bahwa Kemlu RI dan TNI terus berkoordinasi untuk menyiapkan rencana kontingensi.
-
Kenapa Israel dan Palestina terus berkonflik? Di mana penduduk Israel terus berusaha menguasai wilayah yang seharusnya menjadi hak dari warga negara Palestina.
-
Apa yang dilakukan Israel di Beirut? Israel membombardir wilayah selatan Beirut dan sekitarnya termasuk rumah sakit terbesar di Lebanon, Rumah Sakit Rafik Hariri pada Senin malam.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Israel dan Palestina? Pada akhir perang pada Juli 1949, Israel menguasai lebih dari dua pertiga bekas Mandat Inggris, sementara Yordania menguasai Tepi Barat dan Mesir menguasai Jalur Gaza.
-
Siapa yang sering salah paham tentang Iran? 'Hampir semua orang yang saya temui, terutama sebelum berkembangnya media sosial, berpikir bahwa Iran adalah sebuah medan perang. Bahkan, delegasi dari pemerintah pun memiliki pandangan yang sama,' ungkap wanita berusia 60 tahun tersebut kepada Liputan6.com pada Jumat, (13/12/2024). 'Mereka sering bertanya, 'Loh, bu, perangnya di mana?' Setelah saya menjelaskan, banyak dari mereka yang terkejut karena mengira Iran adalah negara yang kacau. Mereka akhirnya kagum ketika tahu bahwa Iran memiliki infrastruktur modern dengan gedung-gedung tinggi dan jalan-jalan besar.'
Saad lantas meminta Iran sebaiknya tidak ikut campur dalam proses pemerintahan Libanon. Sebab dia tidak ingin Libanon terseret dalam perseteruan antara Iran dan sejumlah negara di Jazirah Arab. Apalagi, lanjut dia, pelbagai kelompok politik di negara itu sudah sepakat tak bakal terlibat dalam perang di Suriah sudah berkecamuk selama enam tahun. Namun, Hizbullah secara sepihak justru mengirim pasukan buat berperang membantu rezim Presiden Suriah, Basyar al-Assad, dan Saad menentang hal itu.
"Kami ini negara kecil. Untuk apa harus berada di pusaran perseteruan? Pemerintahan di Libanon enggak bisa berjalan kalau Iran selalu ikut campur, seperti di negara Arab lainnya, dan juga ada kelompok politik yang ikut mendukungnya," ujar Saad.
Presiden Libanon, Michel Aoun, sudah meminta kepada kepala rombongan diplomatik Arab Saudi, Walid Bukhari, supaya membujuk Saad segera pulang. Aoun menyatakan sampai saat ini belum bisa menerima pengunduran diri Saad.
Saad menyatakan dia memilih mengundurkan diri karena khawatir dengan keselamatannya. Dia menuding Iran dan sekutunya di Libanon, Hizbullah, sedang berusaha meluaskan pengaruh dan berupaya menyingkirkan dia dengan cara menghabisinya.
Pernyataan dan tudingan Saad seketika memantik perselisihan di antara faksi politik pemerintahan di Libanon. Apalagi sistem pemerintahan koalisi di Libanon sangat ringkih akibat konflik terjadi di antara mereka di masa lalu. Hal itu juga membikin ketegangan baru antara kelompok Syiah dan Sunni, masing-masing berkelindan dengan kekuatan asing seperti Iran dan Arab Saudi.
Sehari setelah Saad menyatakan mengundurkan diri, Aoun menggelar rapat kabinet di Istana Baabda membahas keamanan negara yang saat itu dianggap genting. Aoun lantas meminta pimpinan partai-partai politik menenangkan pengikut mereka dan tidak terpancing hasutan.
Nampaknya Saad berkaca dari sang ayah sekaligus mendiang mantan PM Libanon, Rafik Hariri. Rafik dibunuh dalam ledakan bom mobil pada 2005 setelah menyatakan Iran dan sekutunya, Hizbullah, hendak menguasai Libanon. Diduga Hizbullah ada di balik insiden itu. Rafik adalah pengusaha berbisnis di Arab Saudi. Sedangkan Saad lahir di Ibu Kota Riyadh.
Menurut Saad, beberapa tahun belakangan Hizbullah tidak segan menggunakan kekerasan dan senjata demi mencapai tujuan.
Menteri Urusan Kawasan Teluk Kerajaan Arab Saudi, Thamer al-Sabhan, mengklaim kalau dia yang mengungkap adanya rencana pembunuhan kepada Saad.
Iran justru menanggapi miring keputusan Saad mengundurkan diri dari jabatannya. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qassemi, menilai hal itu justru bakal menimbulkan polemik baru di kawasan teluk.
"Pengunduran diri itu adalah skenario baru buat memantik ketegangan di Libanon dan kawasan itu. Hal ini adalah indikasi dia berada dalam permainan buat merusak kawasan teluk," kata Qassemi.
Hizbullah adalah organisasi bersenjata Syiah didukung Iran dalam perang sipil pada 1975 sampai 1990, dan kemudian mendirikan partai politik. Mereka adalah satu-satunya partai politik di Libanon yang sampai saat ini masih memelihara sayap militer. Jumlah dan jenis persenjataan mereka miliki juga terus bertambah, bahkan menyalip militer Libanon.
Hizbullah beralasan sengaja menyimpan persenjataan buat menghadapi Israel. Mereka membantu rezim Presiden Basyar al-Assad dengan menerjunkan bantuan persenjataan dan tenaga dalam melawan kelompok oposisi serta Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) di Suriah. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga negara asing yang meninggalkan Lebanon di tengah ketegangan regional semakin meningkat jumlahnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga telah turun tangan untuk mengirim bantuan ke Lebanon. Salah satunya dengan mengirimkan bantuan kesehatan
Baca SelengkapnyaMenlu Retno Marsudi ungkap masih ada WNI terjebak di wilayah konflik Lebanon. Pemerintah Indonesia berupaya untuk mengevakuasi untuk kembali ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan bahwa pasukan perdamaian tak boleh diserang.
Baca SelengkapnyaKematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh berbuntut panjang dan mendapat reaksi keras dari pemerintah Iran.
Baca SelengkapnyaBagi Indonesia, serangan terhadap Lebanon juga terkait secara langsung dengan anggota pasukan perdamaian UNIFIL yang dikirimkan dari Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Baca SelengkapnyaAl-Julani mengatakan Israel tidak perlu lagi menyerang Suriah karena iran dan Hizbullah sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaIntelijen AS Peringatkan Israel Tidak Akan Menang Lawan Hizbullah
Baca SelengkapnyaKonflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu sekutu dekat Iran, Rusia tak tinggal diam atas rencana balasan Israel.
Baca Selengkapnya