Saya Tidak akan Biarkan Saudara Muslim dan Muslimah Berjuang Sendirian
Merdeka.com - Di tengah kerusuhan demonstrasi menolak undang-undang kewarganegaraan India yang baru, empat perempuan itu bergandengan tangan melingkar membentuk perisai manusia untuk melindungi rekan kuliah mereka ketika polisi menyerang dan memukuli membabi buta. Wajah Shaheen Abdulla tampak berdarah ketika dia berteriak menyerukan teman-teman untuk "lekas masuk ke dalam". Perempuan itu beradu pandang dengan para polisi di depannya dan jarinya menunjuk-nunjuk mendesak supaya aparat segera menjauh.
Dikutip dari laman Time, Kamis (19/12), video adegan itu beredar viral di media sosial. Shaheen dan rekan-rekannya tiba-tiba menjadi simbol nasional perlawanan. Tapi dia sendiri berkeras, malam itu ada banyak pahlawan lain yang menolong dan melindungi orang-orang dari amukan polisi.
"Kami hanyalah orang yang tertangkap kamera," kata dia kepada majalah Time.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
Video itu memperlihatkan kebrutalan polisi dalam menghadapi demonstran memprotes UU Kewarganegaraan yang kontroversial karena bias agama. Ribuan mahasiswa di berbagai universitas dan kota di seantero negeri menggelar unjuk rasa. Demo ini adalah yang terbesar sejak Perdana Menteri narendra Modi berkuasa sejak 2014.
Mahasiswa dari sedikitnya 50 kampus dan universitas di India turun ke jalan memprotes pemerintah yang meloloskan UU Kewarganegaraan 12 Desember lalu.
Bertentangan dengan Konstitusi India
Banyak kalangan menilai undang-undang itu bertentangan dengan konstitusi sekuler India yang menjamin kesetaraan berbagai agama.
"Inti dari perjuangan kebebasan India dan konstitusi adalah kesetaraan warga negara apa pun agamanya," kata Hars Mander, aktivis dan mantan pegawai negeri kepada Time sebelum dia kemudian ditangkap aparat.
Belum ada laporan korban tewas di universitas dan di tempat lain tapi sejauh ini banyak laporan mahasiswa hilang. Lebih dari belasan mahasiswa dari Universitas Aligarh Muslim masih belum diketahui keberadaannya setelah polisi menggerebek kampus itu hingga menyebabkan ratusan mahasiswa luka. Di Universitas Jamia Millia Islamia sedikitnya 35 mahasiswa ditangkap.
Kelompok non muslim juga bergabung dengan demonstran menggelar protes. Sreekanth Sivadasan, fotografer dan mahasiswa di Jamia mengaku dirinya bukan muslim.
"Mereka ingin memecah belah komunitas," kata dia. "Ini bukan hanya perjuangan warga muslim. Jika saudara muslim dan muslimah saya berjuang, maka saya tidak akan biarkan mereka berjuang sendirian."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat aksi nanti, diklaim akan bergabung ribuan mahasiswa dari 50 kampus di berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaMahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaDalam aksi yang dihelat di depan Kantor KPU RI juga hadir mahasiswa lainnya dari berbagai universitas di Jakarta.
Baca SelengkapnyaMeski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid sempat membacakan puisi berjudul 'Sak Karepmu' di depan ribuan massa aksi Jogja Memangg
Baca SelengkapnyaMahasiswa menolak praktik politik dinasti dan mengkritisi putusan MK terkait batas usia capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim'
Baca SelengkapnyaAksi ini diikuti oleh lebih kurang 2.000 orang yang terdiri dari mahasiswa hingga elemen masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu, India Larang Sekolah Madrasah, Siswa Diminta Pindah ke Sekolah dan Ribuan Guru Terancam Menganggur
Baca SelengkapnyaAirlangga sebagai alumni UGM menganggap sikap tersebut sebagai pilihan sejumlah orang.
Baca Selengkapnya