Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saya Tidak akan Biarkan Saudara Muslim dan Muslimah Berjuang Sendirian

Saya Tidak akan Biarkan Saudara Muslim dan Muslimah Berjuang Sendirian Aksi Protes di India. ©2019 REUTERS/Adnan Abidi

Merdeka.com - Di tengah kerusuhan demonstrasi menolak undang-undang kewarganegaraan India yang baru, empat perempuan itu bergandengan tangan melingkar membentuk perisai manusia untuk melindungi rekan kuliah mereka ketika polisi menyerang dan memukuli membabi buta. Wajah Shaheen Abdulla tampak berdarah ketika dia berteriak menyerukan teman-teman untuk "lekas masuk ke dalam". Perempuan itu beradu pandang dengan para polisi di depannya dan jarinya menunjuk-nunjuk mendesak supaya aparat segera menjauh.

Dikutip dari laman Time, Kamis (19/12), video adegan itu beredar viral di media sosial. Shaheen dan rekan-rekannya tiba-tiba menjadi simbol nasional perlawanan. Tapi dia sendiri berkeras, malam itu ada banyak pahlawan lain yang menolong dan melindungi orang-orang dari amukan polisi.

"Kami hanyalah orang yang tertangkap kamera," kata dia kepada majalah Time.

Video itu memperlihatkan kebrutalan polisi dalam menghadapi demonstran memprotes UU Kewarganegaraan yang kontroversial karena bias agama. Ribuan mahasiswa di berbagai universitas dan kota di seantero negeri menggelar unjuk rasa. Demo ini adalah yang terbesar sejak Perdana Menteri narendra Modi berkuasa sejak 2014.

Mahasiswa dari sedikitnya 50 kampus dan universitas di India turun ke jalan memprotes pemerintah yang meloloskan UU Kewarganegaraan 12 Desember lalu.

Bertentangan dengan Konstitusi India

Banyak kalangan menilai undang-undang itu bertentangan dengan konstitusi sekuler India yang menjamin kesetaraan berbagai agama.

"Inti dari perjuangan kebebasan India dan konstitusi adalah kesetaraan warga negara apa pun agamanya," kata Hars Mander, aktivis dan mantan pegawai negeri kepada Time sebelum dia kemudian ditangkap aparat.

Belum ada laporan korban tewas di universitas dan di tempat lain tapi sejauh ini banyak laporan mahasiswa hilang. Lebih dari belasan mahasiswa dari Universitas Aligarh Muslim masih belum diketahui keberadaannya setelah polisi menggerebek kampus itu hingga menyebabkan ratusan mahasiswa luka. Di Universitas Jamia Millia Islamia sedikitnya 35 mahasiswa ditangkap.

Kelompok non muslim juga bergabung dengan demonstran menggelar protes. Sreekanth Sivadasan, fotografer dan mahasiswa di Jamia mengaku dirinya bukan muslim.

"Mereka ingin memecah belah komunitas," kata dia. "Ini bukan hanya perjuangan warga muslim. Jika saudara muslim dan muslimah saya berjuang, maka saya tidak akan biarkan mereka berjuang sendirian."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ribuan Mahasiswa akan Demo di Istana Jumat Besok, Ini Isi Tuntutan Mereka
Ribuan Mahasiswa akan Demo di Istana Jumat Besok, Ini Isi Tuntutan Mereka

Saat aksi nanti, diklaim akan bergabung ribuan mahasiswa dari 50 kampus di berbagai daerah.

Baca Selengkapnya
1.100 Mahasiswa UI Turun ke DPR, Ini Tuntutannya
1.100 Mahasiswa UI Turun ke DPR, Ini Tuntutannya

Mahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Demo Kawal Putusan MK hingga Duduki DPRD Sulsel di Tengah Kunjungan Iriana ke Makassar
Mahasiswa Demo Kawal Putusan MK hingga Duduki DPRD Sulsel di Tengah Kunjungan Iriana ke Makassar

Di tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya
Geruduk KPU, Mahasiswa Bakar Ban Tuntut Terbitkan PKPU sesuai Putusan MK
Geruduk KPU, Mahasiswa Bakar Ban Tuntut Terbitkan PKPU sesuai Putusan MK

Dalam aksi yang dihelat di depan Kantor KPU RI juga hadir mahasiswa lainnya dari berbagai universitas di Jakarta.

Baca Selengkapnya
FOTO: Lautan Mahasiswa Geruduk Gedung DPRD Jatim Kawal Putusan MK, Situasi Sempat Memanas
FOTO: Lautan Mahasiswa Geruduk Gedung DPRD Jatim Kawal Putusan MK, Situasi Sempat Memanas

Meski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.

Baca Selengkapnya
Momen Rektor Hingga Ratusan Dosen Muda di Yogyakarta Ikut Turun ke Jalan Tolak Revisi UU Pilkada
Momen Rektor Hingga Ratusan Dosen Muda di Yogyakarta Ikut Turun ke Jalan Tolak Revisi UU Pilkada

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid sempat membacakan puisi berjudul 'Sak Karepmu' di depan ribuan massa aksi Jogja Memangg

Baca Selengkapnya
FOTO: Ratusan Mahasiswa di Medan Unjuk Rasa Tolak Politik Dinasti
FOTO: Ratusan Mahasiswa di Medan Unjuk Rasa Tolak Politik Dinasti

Mahasiswa menolak praktik politik dinasti dan mengkritisi putusan MK terkait batas usia capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya
Demo Mahasiswa Tolak UU Pilkada Berlanjut di Jatim, Ricuh Usai Massa Kepung Gedung DPRD
Demo Mahasiswa Tolak UU Pilkada Berlanjut di Jatim, Ricuh Usai Massa Kepung Gedung DPRD

Demonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim', Isu Diskriminasi Menguat
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim', Isu Diskriminasi Menguat

Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim'

Baca Selengkapnya
Butet Kartaredjasa Ikut Aksi Jogja Memanggil: Demokrasi Hukum Dirusak, Kita Harus Berontak
Butet Kartaredjasa Ikut Aksi Jogja Memanggil: Demokrasi Hukum Dirusak, Kita Harus Berontak

Aksi ini diikuti oleh lebih kurang 2.000 orang yang terdiri dari mahasiswa hingga elemen masyarakat lainnya.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu, India Larang Sekolah Madrasah, Siswa Diminta Pindah Sekolah dan Ribuan Guru Terancam Menganggur
Jelang Pemilu, India Larang Sekolah Madrasah, Siswa Diminta Pindah Sekolah dan Ribuan Guru Terancam Menganggur

Jelang Pemilu, India Larang Sekolah Madrasah, Siswa Diminta Pindah ke Sekolah dan Ribuan Guru Terancam Menganggur

Baca Selengkapnya
Gerakan Petisi Selamatkan Demokrasi Meluas di Perguruan Tinggi, Airlangga: Itu Satu Dua Orang, Biasa Saja
Gerakan Petisi Selamatkan Demokrasi Meluas di Perguruan Tinggi, Airlangga: Itu Satu Dua Orang, Biasa Saja

Airlangga sebagai alumni UGM menganggap sikap tersebut sebagai pilihan sejumlah orang.

Baca Selengkapnya