Hamas: Tentara Israel hilang mungkin tewas dalam penyergapan
Merdeka.com - Sayap bersenjata gerakan Islam Hamas di Jalur Gaza hari ini menyatakan tidak ada indikasi jelas tentang keberadaan seorang tentara Israel, di mana negara Zionis itu menuduh pihaknya telah menculiknya. Mereka juga menjelaskan kemungkinan tentara itu tewas selama penyergapan.
Sebuah pernyataan dari kelompok itu mengatakan mereka tidak memiliki kontak dengan para pejuang beroperasi di daerah di selatan Jalur Gaza, di mana Israel mengatakan Letnan Hadar Goldin, 23 tahun, hilang pada Jumat, dan dikhawatirkan semuanya telah terbunuh, seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (2/8).
"Kami telah kehilangan kontak dengan kelompok para pejuang turut ambil bagian dalam serangan tersebut dan kami percaya mereka semua tewas dalam pemboman Israel," jelas pernyataan itu.
-
Siapa yang dibunuh oleh tentara Israel? Ya, mereka kembali menyerang anak-anak Gaza Palestina yang tidak bersalah dan tidak berdosa.
-
Siapa pemimpin Hamas sekarang? Saat ini, Yahya Sinwar menjabat sebagai pemimpin Hamas.
-
Kenapa anak-anak di Gaza hilang? Menurut laporan Save The Children, diperkirakan 21.000 anak Palestina hilang dalam agresi brutal Israel di Jalur Gaza. Banyak yang terperangkap di bawah reruntuhan, ditahan, dikubur di kuburan tanpa tanda, atau hilang dari keluarga mereka.
-
Apa yang dikatakan mantan jenderal tentang tentara Israel di Gaza? 'Sejak 7 Oktober, saya mendapat banyak permintaan dari tentara,' kata Brik kepada Maariv. 'Kekacauan besar kini sedang terjadi di jajaran militer di Gaza dan itu tidak dibahas.'Peralatan, logistik, makanan dan segala hal yang bisa membuat kita bergerak maju tidak berjalan karena militer banyak melimpahkan tugas itu ke pihak perusahaan swasta,' kata mantan jenderal itu. 'Tidak ada yang segera memperbaiki tank yang rusak terbengkalai di Gaza menunggu untuk ditarik mundur,' kata dia.
-
Siapa yang mengungkapkan kondisi tentara Israel di Gaza? Seorang pensiunan tentara Israel mengungkap kondisi tentara mereka sedang kacau balau dalam menjalankan misi pertempuran di Jalur Gaza. Kekacauan itu disebabkan kurangnya peralatan dan pasokan logistik.Mantan Mayor Jenderal Itzhak Brik mengatakan sudah menyampaikan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa tentara Israel tidak dalam kondisi langsung siap berperang setelah peristiwa serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober lalu.
-
Siapa yang diyakini bertanggung jawab atas hilangnya anak-anak di Gaza? Save The Children melaporkan pengungsian terbaru yang disebabkan oleh serangan di Rafah telah memisahkan lebih banyak anak dan semakin menambah beban bagi keluarga dan komunitas yang merawat mereka. Lembaga tersebut juga menyatakan hampir tidak mungkin untuk mengumpulkan dan memverifikasi informasi dalam kondisi saat ini di Gaza, tetapi setidaknya 17.000 anak diyakini terpisah dari orang tua mereka, dan sekitar 4.000 anak hilang di bawah reruntuhan, dengan jumlah yang tidak diketahui berada di kuburan massal, dikutip dari ReliefWeb, Selasa (25/6).
"Dengan asumsi bahwa mereka berhasil merebut tentara itu selama pertempuran, kami menilai dia juga tewas dalam insiden itu," kata pernyataan itu.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, pagi tadi, juga membantah pihaknya telah menculik seorang prajurit Israel di Jalur Gaza, seperti dilaporkan situs Globalpost, hari ini.
"Sampai saat ini, kami tidak tahu mengenai hilangnya tentara Israel," kata Brigade al-Qassam dalam pernyataan pers. "Kami tidak mengetahui keberadaan atau kondisi hilangnya prajurit itu."
Sayap bersenjata Hamas itu menambahkan satu kelompok tempurnya terlibat bentrok pada pukul 07.30 waktu setempat kemarin, di mana tentara Israel bergerak maju ke arah timur Kota Rafah di bagian selatan Jalur Gaza.
Namun, pihaknya telah kehilangan kontak dengan kelompok tersebut, yang tampaknya telah tewas oleh tembakan Israel.
"Perkiraan kami adalah tentara itu mungkin telah diculik dan dibunuh bersama dengan petempur kami," kata pernyataan tersebut.
Pemerintah Israel kemarin menuduh Hamas melanggar gencatan senjata 72 jam, yang diperantarai PBB dan Amerika, setelah menyerang pasukan Israel ditempatkan di dekat Jalur Gaza.
Israel menyatakan telah kehilangan kontak dengan seorang prajuritnya setelah anggota Hamas melancarkan serangan komando pada Jumat pagi waktu setempat terhadap lokasi militer Israel di dekat Rafah.
Situasi keamanan di Jalur Gaza telah memburuk secara dramatis beberapa jam setelah gencatan senjata kemanusiaan diberlakukan pada pukul 08.00 waktu setempat kemarin, saat tembakan artileri Israel menewaskan labih dari 85 warga Palestina di Rafah, bagian selatan Jalur Gaza.
Lebih dari 1.633 orang Palestina telah meninggal dan sebanyak 8.800 lainya cedera sejak Israel melangarkan agresi militer ke Jalur Gaza pada Selasa (8 Juli).
Sementara di pihak Israel, 61 tentara dan tiga warga sipil, termasuk seorang warga negara Thailand, tewas. Israel mengatakan operasi dilakukan militernya adalah bertujuan untuk mengakhiri tembakan roket Palestina ke dalam wilayah Israel serta menghancurkan terowongan yang digunakan untuk menyusup ke dalam wilayahnya.
Pertempuran antara Israel dan faksi Palestina di Jalur Gaza telah berkecamuk tanpa kendali, meskipun ada upaya regional dan internasional untuk mengupayakan dihentikannya kemelut tersebut. Sejauh ini berbagai upaya untuk mencapai gencatan senjata telah gagal.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sayap militer kelompok perlawanan Palestina Hamas, Brigade Al-Qassam, mengklaim telah memukul mundur pasukan Israel keluar dari Gaza.
Baca SelengkapnyaVideo pejuang Hamas menangkap tentara Israel dapat ditonton di slide terakhir artikel ini.
Baca SelengkapnyaBayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.
Baca SelengkapnyaHamas Rilis Video Tawanan Israel, Berisi Kecaman terhadap Netanyahu yang Dianggap Gagal Total di Gaza
Baca SelengkapnyaMiliter Israel kemarin memastikan pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas dalam pertempuran di Rafah, selatan Gaza.
Baca SelengkapnyaPemerintah pendudukan Israel menyembunyikan informasi ini dari warganya.
Baca SelengkapnyaPihak militer mangatakan Steinberg, 42 tahun, berasal dari selatan Shomria, sedang dalam perjalanan menuju lokasi baku tembak.
Baca SelengkapnyaWarga Israel ini ditawan Hamas dalam Operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaIsrael sebelumnya menyebut pemimpin Brigade Al-Qassam itu sudah mati dalam serangan udara bulan lalu.
Baca SelengkapnyaAyahnya mengabdi di militer selama lebih dari empat dekade, pernah terpilih menjadi anggota Knesset pada 2022.
Baca SelengkapnyaHamas menyampaikan Israel menolak menerima tiga jasad warganya yang tewas dalam serangan di Gaza ketika mereka menjadi sandera.
Baca SelengkapnyaHaniyeh dibunuh di Teheran, Iran pada Selasa (30/7).
Baca Selengkapnya