Serangan Amerika di Afganistan hantam rumah sakit, 19 orang tewas
Merdeka.com - Pesawat tempur Amerika Serikat kemarin menyerang sebuah rumah sakit milik organisasi Doctors Without Borders atau Medecine Sans Frontiers (MSF) di wilayah Kunduz, Afganistan. Peristiwa ini menewaskan 19 orang.
Serangan udara itu menghancurkan bangunan rumah sakit dan menimbulkan kobaran api.
MSF mengatakan ledakan keras itu sontak menewaskan 12 petugas rumah sakit dan tujuh pasien, tiga di antaranya adalah anak-anak. Serangan itu juga melukai 37 orang lainnya, seperti dilansir stasiun televisi CNN, Ahad (4/10).
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang diserang di rumah sakit? Serangan mematikan terhadap rumah sakit itu menewaskan empat orang termasuk seorang anak dan 32 orang lainnya luka-luka serta menghancurkan keseluruhan bangunan rumah sakit menyisakan puing-puing dan kemungkinan korban tertimpa runtuhan.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
"Pengeboman ini jelas pelanggaran terhadap hukum internasional," kata pernyataan MSF. Seluruh korban tewas adalah warga Afganistan.
Bahkan serangan terus berlanjut meski militer Amerika dan Afganistan sudah diberitahu bahwa rumah sakit itu dihantam serangan udara.
Pejabat militer Amerika Kolonel Brian Tibus mengatakan pasukan Negeri Paman Sam memang tengah melancarkan serangan udara di wilayah Kunduz ketika rumah sakit itu jadi sasaran.
Pihak militer Amerika kini tengah menyelidiki pada pesawat AC-130 berada di wilayah sekitar rumah sakit itu untuk menyerang posisi Taliban.
Gedung Putih kemudian segera mengeluarkan pernyataan bela sungkawa dari Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama atas nama rakyat Amerika.
"Kementerian Pertahanan sudah memulai penyelidikan dan kita akan menunggu hasilnya. Sebelumnya jangan dulu menilai apa yang terjadi dalam tragedi ini," kata Obama. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tonton video kebrutalan pasukan penjajah Israel di slide terakhir artikel ini.
Baca SelengkapnyaPesawat tempur Israel melancarkan serangkaian serangan di sekitar rumah sakit yang menjadi tempat berlindung warga Palestina.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel itu menewaskan sedikitnya 3 orang dan 40 orang lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaPuluhan jenazah terpaksa ditempatkan di trotoar dan selasar rumah sakit karena kamar mayat tak mampu lagi menampung.
Baca SelengkapnyaIni adalah serangan kedua terhadap RS Al-Shifa setelah November 2023.
Baca SelengkapnyaSerangan jet tempur Israel pada Minggu malam menghanguskan tenda-tenda pengungsi Palestina di Rumah Sakit Al-Aqsa, Gaza.
Baca SelengkapnyaSerangan itu menewaskan 30 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaRumah sakit tersebut telah menerima puluhan orang tewas dan terluka dalam serangan udara dan penembakan semalam.
Baca SelengkapnyaPertumpahan darah di sekolah-sekolah yang diubah menjadi tempat pengungsian di Jalur Gaza telah menjadi pemandangan yang berulang sepanjang perang.
Baca SelengkapnyaAda 19 jenazah yang ditemukan, sementara sekitar 80 orang dilaporkan terluka. Termasuk anak-anak dan wanita.
Baca SelengkapnyaIsrael mengerahkan tank-tanknya untuk mengepung RS Indonesia setelah sebuah tembakan artileri menewaskan 12 warga Palestina di lokasi tersebut.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel memerintahkan para pengungsi Gaza menuju lokasi pos pemeriksaan identitas.
Baca Selengkapnya