Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Stok BBM Tinggal Satu Hari, Mengapa Sri Lanka Sampai Terjerat Krisis Ekonomi?

Stok BBM Tinggal Satu Hari, Mengapa Sri Lanka Sampai Terjerat Krisis Ekonomi? Tumpukan kendaraan yang mengantre BBM di pom bensin di Colombo, Sri Lanka. ©Reuters

Merdeka.com - Sri Lanka harus memberlakukan larangan pembelian bensin dan solar untuk kendaraan pribadi ketika negara itu dilanda krisis ekonomi terburuk dalam 70 tahun.

Pemerintah Sri Lanka mengatakan persediaan bensin hanya cukup untuk sehari dan tidak memiliki cukup mata uang asing untuk mengimpor lebih banyak BBM. Saat ini pemerintah sedang berunding dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mendapatkan dana talangan sebesar USD 3 miliar.

Dikutip dari BBC, penjualan BBM dihentikan salah satunya karena Sri Lanka tidak memiliki persediaan mata uang asing untuk impor, termasuk impor bensin dan solar. Penjualan BBM untuk masyarakat umum dihentikan sampai 10 Juli. Sri Lanka disebut sebagai negara pertama yang melakukan kebijakan ini sejak 1970-an.

Akhir pekan lalu, sejumlah pejabat mengatakan persediaan BBM hanya cukup untuk beberapa hari untuk transportasi umum seperti bus, kereta api, dan kendaraan medis.

Sekolah-sekolah ditutup dan 22 juta penduduk Sri Lanka diminta bekerja dari rumah.

Dampak krisis ekonomi

Kelangkaan makanan dan BBM menyebabkan harga-harga melonjak tajam. Inflasi saat ini berjalan di angka 30 persen.

Pemadaman listrik juga terpaksa dilakukan, dan kekurangan obat-obat menyebabkan sistem kesehatan hampir runtuh.

Unjuk rasa menyebar di seluruh negeri dalam beberapa bulan terakhir.

Mengapa krisis ekonomi terjadi?

Cadangan mata uang asing Sri Lanka hampir habis.

Pada Mei, negara ini gagal membayar pinjaman asingnya untuk pertama kali dalam sejarah negara tersebut.

Pemerintah berdalih karena pandemi Covid yang berdampak pada sektor pariwisata yang menjadi sumber devisa utama. Pemerintah juga menyebut wisatawan takut karena serangkaian serangan bom di gereja pada 2019.

Namun sejumlah ahli menyebut kesalahan tata kelola ekonomi yang menjadi penyebabnya.

Pada akhir perang sipil tahun 2009, Sri Lanka memilih lebih fokus memasarkan produk dalam negeri ke pasar domestik. Akibatnya pendapatan dari ekspor rendah, sementara impor terus meningkat.

Saat ini nilai impor Sri Lanka USD 3 miliar lebih banyak daripada ekspornya per tahun, dan itu menjadi penyebab kehabisan mata uang asing. Pada akhir 2019, cadangan mata uang asing hanya USD 7,6 miliar. Pada Maret 2020, anjlok ke angka USD 1,93 miliar dan saat ini hanya tersisa USD 50 juta.

Pemerintah juga mengambil pinjaman dalam jumlah besar ke berbagai negara termasuk China, untuk mendanai proyek infrastruktur, yang menurut pakar pengkritik tidak penting.

Sebagian besar kemarahan masyarakat diarahkan pada Presiden Gotabaya Rajapaksa dan kakaknya, Mahinda, yang ditunjuk menjadi perdana menteri tapi mundur pada Mei lalu.

Presiden Gotabaya dikritik karena kebijakan pemotongan pajak besar yang dia perkenalkan pada 2019. Menteri Keuangan Ali Sabry mengatakan kebijakan ini menghilangkan pendapatan pemerintah lebih dari USD 1,4 miliar setahun.

Ketika kelangkaan mata uang asing menjadi masalah serius pada awal 2021, pemerintah berusaha membatasinya dengan melarang impor pupuk kimia. Petani diminta menggunakan pupuk organik buatan dalam negeri. Ini menyebabkan gagal panen yang meluas.

Sri Lanka harus menambah persediaan pangannya dari luar negeri, yang membuat kelangkaan mata uang asing semakin memburuk.

Untuk keluar dari krisis ini, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan pemerintah saat ini sangat kekurangan dana sehingga akan mencetak uang untuk membayar gaji karyawan.

Dia memperingatkan ini akan menyebabkan kenaikan harga semakin meroket, dengan inflasi naik menjadi 40 persen. Wickremesinghe juga mengatakan Sri Lanka Airlines milik negara dapat diprivatisasi.

Sri Lanka juga meminta pasokan minyak dari Rusia dan Qatar dengan harga murah.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi
Bersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi

Bersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi

Baca Selengkapnya
FOTO: Makin Sengsara, Warga Palestina di Jalur Gaza Berebut Keran Air hingga Bahan Bakar Minyak di SPBU Sejak Israel Putus Pasokan
FOTO: Makin Sengsara, Warga Palestina di Jalur Gaza Berebut Keran Air hingga Bahan Bakar Minyak di SPBU Sejak Israel Putus Pasokan

Krisis air bersih dan bahan bakar minyak (BBM) di Jalur Gaza semakin memprihatinkan setelah Israel menyetop seluruh pasokan kebutuhan hidup ke wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya
Awas, Masyarakat Jual Kembali BBM Subsidi Bisa Kena Denda Rp30 Miliar
Awas, Masyarakat Jual Kembali BBM Subsidi Bisa Kena Denda Rp30 Miliar

Aturan ini termasuk untuk kios-kios yang sudah dilarang untuk jual BBM jenis apapun, apalagi ini di tengah kota.

Baca Selengkapnya
Antrean SPBU Mengular, Masyarakat Keluhkan Harga BBM Pertalite Naik Jadi Rp15.000 per Liter
Antrean SPBU Mengular, Masyarakat Keluhkan Harga BBM Pertalite Naik Jadi Rp15.000 per Liter

Sebelum SPBU dibuka antrean kendaraan pengantre sudah berjejer panjang, meskipun sudah dilakukan pembagian jalur antrean.

Baca Selengkapnya
Bocoran Menteri Trenggono: Pembelian BBM Pertalite Dibatasi untuk Kendaraan Tertentu, Rencananya Diterapkan 1 September 2024
Bocoran Menteri Trenggono: Pembelian BBM Pertalite Dibatasi untuk Kendaraan Tertentu, Rencananya Diterapkan 1 September 2024

Pembelian BBM Subsidi tidak berubah untuk nelayan. Namun, dia mengamini adanya pembatasan konsumen Pertalite berdasarkan pada jenis kendaraan tertentu.

Baca Selengkapnya
Akibat Ada Peristiwa Penembakan di Puncak Jaya Papua, Masyarakat Rela Antre Beli BBM Meskipun Mahal Rp100/Liter
Akibat Ada Peristiwa Penembakan di Puncak Jaya Papua, Masyarakat Rela Antre Beli BBM Meskipun Mahal Rp100/Liter

Warga Puncak Jaya mengalami kelangkaan BBM karena adanya penembakan oleh KKB dan jalanan yang terputus akibat longsor.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dihantam Krisis Ekonomi, Kuba Naikkan Harga BBM Hingga 500 Persen
FOTO: Dihantam Krisis Ekonomi, Kuba Naikkan Harga BBM Hingga 500 Persen

Pemerintah Kuba akan menaikkan harga BBM hingga 500 persen mulai Februari 2024 untuk mengendalikan defisit anggaran di tengah krisis ekonomi.

Baca Selengkapnya
Jerit Hati Warga Riau, Kerap Hadapi Kelangkaan Solar Jelang Akhir Tahun: Sulit Didapat, Harus Antre Berjam-jam
Jerit Hati Warga Riau, Kerap Hadapi Kelangkaan Solar Jelang Akhir Tahun: Sulit Didapat, Harus Antre Berjam-jam

Meski Riau dikenal sebagai wilayah penghasil minyak, tapi kelangkaan solar sering terjadi.

Baca Selengkapnya
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok

Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Menteri ESDM Belum Izinkan Pertashop Jual Pertalite
Ternyata Ini Alasan Menteri ESDM Belum Izinkan Pertashop Jual Pertalite

Saat ini, SPBU mini milik Pertamina ini hanya menjual Pertamax.

Baca Selengkapnya
Tak Semua Kendaraan Boleh Beli Solar Subsidi, Pemerintah Ungkap Alasan Begini
Tak Semua Kendaraan Boleh Beli Solar Subsidi, Pemerintah Ungkap Alasan Begini

Pembatasan konsumen Solar subsidi ini nantinya akan diatur langsung di dalam peraturan presiden.

Baca Selengkapnya
Tak Ada Pasar Mobil Listik Bekas Jadi Tantangan Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia
Tak Ada Pasar Mobil Listik Bekas Jadi Tantangan Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah mempercepat penyediaan infrastruktur untuk kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya