Survei: Mayoritas Kaum Muda Inggris Menilai Israel "Seharusnya Tidak Ada"
Survei: Mayoritas Kaum Muda Inggris Menilai Israel "Seharusnya Tidak Ada"
Survei menunjukan 54% responden menentang keberadaan Israel, sementara 24% responden memilih untuk mendukung.
Survei: Mayoritas Kaum Muda Inggris Menilai Israel "Seharusnya Tidak Ada"
Sebagian besar warga muda di Inggris menentang keberadaan Israel dengan menganggap negara itu “seharusnya tidak ada”, setelah aksi pengeboman brutal Israel di Jalur Gaza. Demikian menurut jajak pendapat, UnHerd.
Hal ini terungkap dari survei khusus terhadap 1.012 responden tentang kebijakan luar negeri yang dilakukan dari Focaldata yang menunjukan sekitar 54% individu berusia 18-24 tahun menilai keberadaan negara Israel “tidak beralasan” dan hanya sekitar 24% yang memiliki pandangan berlawanan.
Penemuan ini sejalan dengan survei UnHerd sebelumnya tentang subjek yang sama.
Dalam pertanyaan terpisah, para peserta yang lebih muda diminta untuk mengaitkan tanggung jawab atas penyulut perang di Gaza.
Setengah dari peserta menunjuk pemerintah Israel, seperempatnya menunjuk Hamas, dan 19% merasa keduanya sama-sama bertanggung jawab.
Dilansir dari The Cradle, mayoritas warga Inggris juga mulai menyuarakan keterlibatan negara mereka dalam perang ini dan meminta pemerintah untuk menarik diri dari konflik tersebut.
Dari survei diketahui 27% responden menganjurkan sikap yang lebih tegas terhadap Israel, sementara 12% menyarankan pendekatan yang lebih keras terhadap Palestina.
Namun, 35 persen responden percaya Inggris harus menjauhkan diri dari peran apa pun dalam konflik tersebut.
Senada dengan survei itu, selama delapan bulan terakhir, dukungan untuk aksi genosida Israel di jalur Gaza telah sangat berkurang di Amerika Serikat.
Hal ini terlihat dari hasil survei yang menunjukan hanya 36% warga AS yang menyetujui tindakan Israel di Gaza, sementara 55% responden menyatakan tidak setuju, demikian dilansir jejak pendapat Gallup.