Tersambar senar layang-layang tajam, dua bocah di India tewas
Merdeka.com - Insiden tragis menimpa beberapa orang yang tersambar benang sebuah layanan besar di Ibu Kota New Delhi, India. Sanchi Goyal, bocah lelaki berusia tiga tahun bersama Hari (4), mengalami luka parah di leher gara-gara sambaran benang layanan ketika menonton dari atap mobil. Seorang laki-laki dewasa bernama Zafar Khan (22) juga tewas seketika setelah lehernya terseret beberapa meter akibat benang yang sama ketika sedang mengendarai sepeda motor.
Telegraph melaporkan, Rabu (17/8), belum jelas siapa pemain layangan yang menggunakan benang supertajam itu. Ada ratusan layang-layang yang diterbangkan sepekan ini, sebagian saling diadu untuk memutus layangan lawan, menjelang ulang tahun kemerdekaan India. Masalahnya Festival Adu Layangan atau biasa disebut Manja ini, seharusnya tidak boleh menggunakan benang tajam.
Saksi mata menyatakan benang yang menggorok leher dua balita itu nyaris transparan, serta dilapisi pecahan beling. Di beberapa negara bagian India, penggunaan benang itu sudah dilarang polisi.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang terjadi pada mayat pria tersebut? Sebuah penemuan yang sangat langka telah terjadi di Bulgaria, di mana seorang pria ditemukan dalam kondisi yang disebut sebagai 'tahap mumifikasi lengkap' hanya 16 hari setelah terakhir kali terlihat hidup.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
Kepolisian New Delhi kini masih mendalami pemicu benang-benang itu bisa mengenani penonton layangan. Belum diketahui apakah pemain layangan atau penjual benang yang nanti bakal dikenai sanksi pidana. Merujuk hukum India, penjual benang tajam terancam hukuman penjara lima tahun.
Kepolisian menyatakan selain tiga korban tewas, beberapa personil mereka juga tergores benang tajam saat bertugas di jalanan. Selain itu, lebih dari 500 burung di seantero Ibu Kota Negeri Sungai Gangga mati tersambar layangan.
Kasus layangan menewaskan orang bukan barang baru di India. Pada 2014, seorang gadis kecil berusia lima tahun tewas di Jaipur. Sedangkan tahun lalu di Kota Morabad, anak laki-laki kelas satu SD juga meninggal akibat tergorok layang-layang.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran yang terjadi di sebuah taman hiburan di India itu sebagian besar adalah anak-anak.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaDua korban dianiaya orang tidak dikenal. Satu terluka satu lagi meninggal.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tawuran ini berawal ketika sekelompok remaja datang menggunakan sepeda motor. Korban datang bersama teman-temannya langsung menjadi sasaran.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca SelengkapnyaKedua korban diketahui bermain di tiang bendera yang ada di halaman sekolah. Salah satu korban membuka baut penyangga sehingga tiang miring ke arah jalan.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaSatu anak tewas dibacok di punggung hingga menembus jantung
Baca SelengkapnyaTim Satreskrim Polresta Tangerang langsung bergerak memeriksa beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaKorban yang meninggal dunia berinsial TH akibat terlibat tawuran antar kelompok tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 17 pelajar pascatewasnya seorang remaja dan satu luka-luka akibat sabetan senjata tajam di Jalan Raya Mustikasari, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Baca Selengkapnya