WikiLeaks bocorkan cara intelijen Amerika nyamar
Merdeka.com - Situs WikiLeaks merilis dua dokumen milik Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) menuliskan tata cara bagi mata-mata untuk tetap bisa menyamar saat melintasi perbatasan Internasional. Termasuk saat menggunakan dokumen palsu.
Surat kabar Times of India melaporkan, Senin (22/12), dua dokumen ini dirilis pada 2011-2012 dan ditandai sangat rahasia bahkan ada cap 'Noforn' artinya informasi ini bahkan tak bisa dibagikan oleh intelijen sekutu.
Dokumen menguraikan sejumlah strategi bagi agen intelijen demi menghindari pemeriksaan berlebihan di bandar udara serta perbatasan. Beberapa hal yang juga digaris bawahi yakni jangan membeli tiket sekali jalan dengan uang tunai di hari sebelum terbang.
-
Kenapa situs itu dirahasiakan? Ketika para ahli menemukan situs seni cadas di Kazakhstan, mereka terkadang lebih memilih untuk merahasiakan lokasinya hingga bisa dicatat dan dipublikasikan dengan baik, kata Novozhenov, dengan mencatat perusakan situs seni cadas semacam itu oleh perusak atau orang lain terkadang menjadi masalah.
-
Apa yang diselundupkan? Pria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup di Celananya, Begini Cara Dia Menyimpannya Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Apa isi dokumen Pentagon Papers? Dokumen-dokumen ini mengungkapkan fakta-fakta penting yang telah disembunyikan dari mata publik. Judul resmi penelitian tersebut adalah “Report of the Office of the Secretary of Defense Vietnam Task Force,“ meskipun nantinya terkenal sebagai Pentagon Papers.
-
Siapa yang tidak boleh tahu informasi pribadi? Informasi KeuanganDetail seperti nomor rekening bank, informasi kartu kredit, gaji, atau detail utang harus dijaga ketat. Memberikan informasi ini kepada orang yang tidak dikenal atau dipercaya dapat mengakibatkan pencurian identitas atau penipuan.
-
Nolep itu apa? Nolep adalah kata yang didapat dari Bahasa Inggris ‘No Life’, yang kemudian disingkat dan diucapkan dengan bunyi pelafalan baru.
Bahkan mereka juga menempatkan mata-mata berperan menjadi petugas bandara untuk proses pemeriksaan lanjutan, demikian salah satu tulisan dalam dokumen itu. "Namun beberapa waktu belakangan negara-negara Uni Eropa meningkatkan penjagaan dan memeriksa warga Amerika dengan ketat hingga sulit bagi agen intelijen melakukan perjalanan dengan dokumen palsu," dokumen itu menuliskan.
Sistem keamanan baru Uni Eropa ini mendapat kecaman dari CIA. Meski demikian 22 negara Uni Eropa tidak perlu menunjukkan paspor jika hendak saling mengunjungi. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.
Baca SelengkapnyaIa mengingatkan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp5 miliar
Baca SelengkapnyaMengenai apakah sudah ada tersangka yang diperiksa, Himawan tidak menjawab dengan jelas.
Baca SelengkapnyaDokumen intelijen rahasia dibocorkan secara daring.
Baca SelengkapnyaTim Siber TNI langsung turun. Mengecek kabar dugaan peretasan yang dialami data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran mengatakan bahwa data pertahanan adalah bersifat rahasia.
Baca SelengkapnyaInara diduga mengakses aplikasi percakapan pribadi Virgoun tanpa izin.
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu buntut pernyataan Presiden Jokowi memiliki data intelijen partai politik.
Baca SelengkapnyaOtoritas Ukraina melarang penggunaan Telegram di kalangan militer dan orang-orang yang berkaitan dengan keamanan nasional.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto mengaku sudah menganalisis data NPWP yang diduga bocor.
Baca SelengkapnyaIndonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Baca Selengkapnya