Seorang warga saat membuat gelang dari selongsong peluru di sebuah pasar pandai besi di Rumbek, Sudan Selatan, Sabtu (22/3). Masyarakat sekitar Rumbek memanfaatkan selongsong peluru sisa perang untuk dijadikan sebuah gelang atau tombak memancing.
Kisah pandai besi di Sudan membuat gelang dari selongsong peluru
Sudan Selatan
Seorang pandai besi menunjukkan selongsong peluru yang akan dijadikan gelang atau tombak memancing.
Seorang pandai besi menggunakan velg roda untuk membuat api yang akan memasak selongsong peluru.
Menurut salah seorang pandai besi setempat, membuat gelang dari selongsong peluru sudah dilakukan sejak turun-temurun, yakni pada masa perang saudara Sudan Anyanya I (1955-1972).
Seorang anak menyaksikan sang ayah saat membuat gelang selongsong peluru.
Seorang pandai besi menunjukkan alat pemotong yang bergambarkan senjata.
Suasana saat pandai besi di Rumbek membuat gelang selongsong peluru.
Seorang pandai besi saat sedang mengikir gelang yang hampir jadi.
Seorang pandai besi saat sedang mengikir gelang yang hampir jadi.
Sejumlah gelang yang terbuat dari selongsong peluru sudah siap dipasarkan.
Kegiatan atraksi ekstrem kini menjadi favorit di kalangan generasi muda di China.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengungkapkan media sosial dapat menimbulkan risiko bagi anak-anak.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 menteri di Israel menyetujui gencatan senjata dalam perang melawan Hizbullah di Lebanon, sementara satu menteri menolak.
Baca SelengkapnyaIni adalah usaha terbaru Israel untuk menyerang media.
Baca SelengkapnyaKonglomerat yang merupakan pengusaha properti ini divonis hukuman mati, tapi meminta keringanan hukuman.
Baca SelengkapnyaTentara Israel juga banyak terbunuh di Jalur Gaza saat bertempur melawan Hamas.
Baca SelengkapnyaArkeolog menggali gua tersebut setelah mendapat informasi pekerja konstruksi tak sengaja menemukan gua tersebut.
Baca SelengkapnyaIlmuwan berhasil memecahkan misteri sinyal aneh tersebut.
Baca SelengkapnyaPejabat NATO mengeluarkan pernyataan yang menyebut nama Putin dan Xi Jinping.
Baca SelengkapnyaDua kota di Indonesia telah terdaftar sebagai kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaIlmuwan sulit untuk menentukan kapan tepatnya kita mulai merekam apa yang kita lihat dalam bentuk yang bisa disebut 'tulisan'.
Baca SelengkapnyaProses seleksi hakim di Meksiko menarik perhatian dengan lebih dari 18.000 pendaftar.
Baca Selengkapnya