Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Tentara Rusia Siksa Warga Ukraina di Ruang Bawah Tanah Ini, Tempatnya Ngeri dan Gelap

Tentara Rusia Siksa Warga Ukraina di Ruang Bawah Tanah Ini, Tempatnya Ngeri dan Gelap

Ukraina

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Tentara Rusia Siksa Warga Ukraina di Ruang Bawah Tanah Ini, Tempatnya Ngeri dan Gelap

Seorang polisi Ukraina berjalan di ruang bawah tanah markas polisi daerah, yang diduga digunakan sebagai tempat penyiksaan warga pro-Ukraina selama pendudukan Rusia, di Kherson, Ukraina selatan (31/1/2023).

Tentara Rusia Siksa Warga Ukraina di Ruang Bawah Tanah Ini, Tempatnya Ngeri dan Gelap

Setelah pasukan Rusia mundur dari kota Kherson, polisi Ukraina telah menemukan fasilitas penahanan yang diduga digunakan untuk menyiksa warga Ukraina yang ditangkap.

Tentara Rusia Siksa Warga Ukraina di Ruang Bawah Tanah Ini, Tempatnya Ngeri dan Gelap

Di dalamnya ditemukan barang-barang pribadi warga Ukraina maupun tentara Rusia yang dibuang.

Tentara Rusia Siksa Warga Ukraina di Ruang Bawah Tanah Ini, Tempatnya Ngeri dan Gelap

Ada juga gelas, tempat makan hingga kursi yang diduga tempat duduk warga pro-Ukraina disiksa.

Tentara Rusia Siksa Warga Ukraina di Ruang Bawah Tanah Ini, Tempatnya Ngeri dan Gelap

Suasana ruangan bawah tanah yang diduga menjadi tempat penyiksaan warga pro-Ukraina oleh tentara Rusia. Ruangan tersebut amat ngeri dan gelap.

Tentara Rusia Siksa Warga Ukraina di Ruang Bawah Tanah Ini, Tempatnya Ngeri dan Gelap

Di salah satu ruangan juga terlihat ada tulisan lagu kebangsaan Rusia di dinding.

Rusia Klaim Berhasil Temukan Vaksin Kanker, Siap Dibagikan Secara Gratis di 2025 Mendatang
Rusia Klaim Berhasil Temukan Vaksin Kanker, Siap Dibagikan Secara Gratis di 2025 Mendatang

Rusia mengklaim bahwa mereka telah berhasil menemukan vaksin kanker yang akan bisa diakses secara gratis di 2025.

Baca Selengkapnya
Putin Mengaku Siap Dialog dengan Trump untuk Akhiri Konflik di Ukraina
Putin Mengaku Siap Dialog dengan Trump untuk Akhiri Konflik di Ukraina

Donald Trump akan mulai menjabat sebagai presiden Amerika Serikat pada tanggal 20 Januari 2025.

Baca Selengkapnya
Putin Mengaku Siap Dialog dengan Trump untuk Akhiri Konflik di Ukraina
Putin Mengaku Siap Dialog dengan Trump untuk Akhiri Konflik di Ukraina

Donald Trump akan mulai menjabat sebagai presiden Amerika Serikat pada tanggal 20 Januari 2025.

Baca Selengkapnya
Vladimir Putin Akui Belum Bertemu Bashar Al-Assad Sejak Mantan Presiden Suriah Itu Kabur ke Rusia
Vladimir Putin Akui Belum Bertemu Bashar Al-Assad Sejak Mantan Presiden Suriah Itu Kabur ke Rusia

Bashar Al-Assad melarikan diri ke Moskow setelah pemerintahnya jatuh ke tangan pemberontak.

Baca Selengkapnya
Rusia Sukses Kembangkan Vaksin Kanker, Bakal Dibagikan Gratis untuk Pasien
Rusia Sukses Kembangkan Vaksin Kanker, Bakal Dibagikan Gratis untuk Pasien

Vaksin kanker akan mulai didistribusikan awal tahun 2025.

Baca Selengkapnya
Ukraina Klaim Bunuh Ahli Senjata Kimia Rusia dengan Bom Skuter
Ukraina Klaim Bunuh Ahli Senjata Kimia Rusia dengan Bom Skuter

Sumber dari dinas keamanan Ukraina menginformasikan kepada AFP mereka bertanggung jawab atas ledakan bom skuter yang mereka sebut sebagai "operasi khusus".

Baca Selengkapnya
Ukraina Klaim Bunuh Ahli Senjata Kimia Rusia dengan Bom Skuter
Ukraina Klaim Bunuh Ahli Senjata Kimia Rusia dengan Bom Skuter

Sumber dari dinas keamanan Ukraina menginformasikan kepada AFP mereka bertanggung jawab atas ledakan bom skuter yang mereka sebut sebagai "operasi khusus".

Baca Selengkapnya
Bashar Al-Assad Akhirnya Angkat Bicara Setelah Digulingkan, Ungkap Alasan Kabur ke Rusia
Bashar Al-Assad Akhirnya Angkat Bicara Setelah Digulingkan, Ungkap Alasan Kabur ke Rusia

Ini pernyataan pertama Assad setelah terguling dari kekuasaan pada 8 Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Mantan Striker Manchester City Terpilih Jadi Presiden Georgia, Menang Mudah dalam Pemilu
Mantan Striker Manchester City Terpilih Jadi Presiden Georgia, Menang Mudah dalam Pemilu

Pemerintahan baru Georgia yang akan dipimpin oleh Kavelashvili dianggap memiliki kecenderungan pro-Rusia.

Baca Selengkapnya
Ukraina Sediakan 150 Drone untuk Kelompok Pemberontak HTS Sebelum Suriah Runtuh
Ukraina Sediakan 150 Drone untuk Kelompok Pemberontak HTS Sebelum Suriah Runtuh

Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merebut Damaskus pada Minggu (8/12) dan mengumukan runtuhnya rezim Presiden Bashar Al-Assad.

Baca Selengkapnya
Rusia Minta Warganya Tidak ke Amerika Serikat, Kanada, dan Uni Eropa, Ini Alasannya
Rusia Minta Warganya Tidak ke Amerika Serikat, Kanada, dan Uni Eropa, Ini Alasannya

Kementerian Luar Negeri Moskow mengingatkan warga Rusia untuk tidak melakukan perjalanan ke Kanada dan sebagian besar negara di Uni Eropa.

Baca Selengkapnya
Kedutaan Suriah di Rusia Kibarkan Bendera Tiga Bintang Lambang Pemberontak
Kedutaan Suriah di Rusia Kibarkan Bendera Tiga Bintang Lambang Pemberontak

Hingga saat ini, Rusia belum memberikan tanggapan terkait kejatuhan rezim Assad di Suriah.

Baca Selengkapnya