Pemandian Patemon terletak sekitar 30 km dari kota Jember, tepatnya di wilayah Kecamatan Tanggul. Begitu memasuki pemandian ini, mata Anda akan langsung dimanjakan dengan pemandangan asri nan hijau. Udaranya yang segar juga akan langsung menyegarkan paru-paru Anda yang sebelumnya disesaki dengan polusi asap kendaraan.
Mengunjungi Patemon Jember, tempat mandi Dewi Rengganis
Lokasi Wisata
"Nama Patemon sendiri berasal dari kata katemon yang dalam bahasa Madura berarti bertemu. Sebab dahulunya pemandian Patemon yang berbentuk telaga ini adalah tempat bertemunya Dewi Rengganis dan Andi Sose yang merupakan seorang pangeran dari Makassar," terang Indra Mertowijoyo, anak mantan kepala desa Patemon.
Selain kolam renang berukuran besar untuk orang dewasa dengan kedalaman hingga 4,5 meter, terdapat pula dua buah kolam khusus untuk anak-anak dan juga satu kolam untuk menaiki kendaraan air. Tak hanya itu saja, ketika Anda merasa lapar atau dahaga setelah seharian beraktivitas di kompleks pemandian ini, terdapat banyak warung-warung yang menjual makanan ringan dengan harga terjangkau.
Mata air di Pemandian Patemon tak hanya terkenal jernih, melainkan juga diklaim bisa menyehatkan tubuh. Banyak wisatawan yang datang berkunjung hanya untuk mengambil air dari mata air Pemandian Patemon. Wisatawan yang tertarik dengan khasiat air Patemon pun tak terbatas pada masyarakat di Jawa Timur saja. Berdasarkan keterangan Kepala UPTD Wisata Patemon, bahkan orang dari Jawa Barat jauh-jauh datang hanya untuk merasakan khasiat dari sumber air di Patemon.
"Air di Patemon seringkali dicari untuk pengobatan alternatif," ungkap Dedi WInarno, kepala UPTD WIsata Patemon ketika ditemui merdeka.com, Minggu (07/09).
Berdasarkan keterangan Dedi, air di Patemon memiliki banyak khasiat antara lain menggelontor kolesterol dalam tubuh, membersihkan ginjal, dan paru-paru. Banyak orang yang datang ke Patemon untuk menyembuhkan penyakit mereka dengan meminum airnya. Mandi di Pemandian Patemon juga diklaim bisa membuat tubuh lebih bugar.
Dalam perkelahian memperebutkan Dewi Rengganis, Pangeran Ratmaja dikatakan mati, dan konon jasadnya dikubur di sebuah makam yang berada di belakang Pemandian Patemon - yang biasa disebut penduduk sekitar sebagai Mbah Eyang Kyai Sapu Jagat.
Diketahui, Pemandian Patemon resmi ditangani dan dikembangkan Pemerintah Daerah Tanggul pada tahun 1954. Pembangunan berjalan lancar. Akan tetapi beberapa tahun kemudian banyak terjadi hal ganjil yang cukup meresahkan masyarakat, yakni adanya tumbal jiwa. Dengan kata lain kolam ini sering menelan korban jiwa para pengunjungnya.
Menurut kesaksian Indra Mertowijoyo selaku orang terdekat yang mengelola Pemandian Patemon, keseluruhan korban jiwa yang meninggal di sana adalah laki-laki. "Semua korban jiwa berjenis kelamin laki-laki. Entah bagaimana ceritanya, yang jelas seluruh korban tersebut sebenarnya bisa berenang dengan baik. Namun tiba-tiba kehilangan kemampuan berenang dan tenggelam sampai meninggal di dalam," ujar Indra.
Ingin liburan sekolah hemat dan tetap seru? Simak tips cerdas untuk menikmati liburan murah meriah yang bisa dicoba bersama keluarga dan teman!
Baca SelengkapnyaKenali tanda berikut untuk memprediksi kondisi alam selama musim liburan akhir tahun,
Baca SelengkapnyaLima negara yang cocok dikunjungi saat bulan November, menyajikan pemandangan alam dan festival kebudayaan yang menyejukkan mata.
Baca SelengkapnyaGunung Luhur tak hanya menawarkan keajaiban bak negri di atas awan, namun banyak hal menarik yang wajib diketahui tentang gunung ini.
Baca SelengkapnyaKabarnya, air terjun di sini memiliki khasiat untuk mengobati penyakit jiwa dan baik untuk ibu hamil.
Baca SelengkapnyaDaya tarik Merauke sebagai titik nol kilometer Indonesia ini ada di monumen kapsul, Taman Nasional Wasur, rumah rayap raksasa dan kuliner Sagu Sep yang dibakar.
Baca SelengkapnyaMenurut BRIN, Mamuju memiliki paparan radiasi tertinggi setelah Iran, China, Brazil dan India. Paparan radiasi ini bahkan bisa sampai masuk ke dalam rumah.
Baca SelengkapnyaCurug Janggalong jadi spot destinasi alam hidden gems yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Pandeglang
Baca SelengkapnyaAlirannya yang deras membuat air terjun ini menimbulkan suara menggelegar.
Baca SelengkapnyaDulu para sesepuh sering melihat penampakan ghaib berupa angsa emas di sekitar air terjun
Baca SelengkapnyaBukan sekedar jalur kereta api yang membelah persawahan. Namun, rute ini makin ciamik dengan hadirnya pegunungan yang juga dilintasi kereta api.
Baca SelengkapnyaWaktu golden hours jadi momen yang tepat untuk berkunjung ke sana karena pemandangan lembayung di langit akan membuat siapapun nyaman.
Baca Selengkapnya