Tersangka Fredrich Yunadi, mantan kuasa hukum Setya Novanto dikawal penyidik saat tiba di Gedung KPK, usai dijemput paksa tim penyidik Sabtu (13/1) dinihari.
Wajah Fredrich Yunadi saat dijemput paksa KPK
Fredrich Yunadi
Fredrich yang terlihat memakai kaos itu dijemput paksa KPK di sebuah lokasi di kawasan Jakarta Selatan pada Jumat (12/1) malam.
Penjemputan paksa itu terkait kasus dugaan upaya merintangi penyidikan dengan cara ikut mengatur skenario kecelakaan yang dialami Setya Novanto hingga masuk ke rumah sakit.
Sejumlah petugas mengawal ketat Fredrich Yunadi saat menuju ruang pemeriksaan di KPK.
Mantan kuasa hukum Setya Novanto itu tampak menaiki tangga menuju ruang pemeriksaan KPK dengan pengawalan ketat dari sejumlah petugas yang ada di belakangnya.
Tersangka Fredrich Yunadi saat digiring petugas KPK menuju ruang pemeriksaan.
Tersangka Fredrich Yunadi saat digiring petugas KPK menuju ruang pemeriksaan.
KPK memanggil eks Anggota DPR RI MSH untuk diperiksa terkait penyidikan dugaan korupsi E-KTP.
Baca SelengkapnyaRumah pengacara Senior Fredrich Yunadi berada di kawasan elite Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Agus Rahardjo mengungkapkan dirinya pernah dipanggil dan diminta Presiden Jokowi untuk menghentikan penanganan kasus korupsi pengadaan e-KTP
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo yang diminta di untuk memberhentikan kasus e-KTP.
Baca SelengkapnyaFredrich tetap dikenakan wajib lapor hingga 2025 mendatang pascabebas bersyarat.
Baca SelengkapnyaSaat mengucapkan sumpah, ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah berdiri di antara anggota TNI.
Baca SelengkapnyaKTT penting untuk menegaskan kepemimpinan Indonesia di Asia Tenggara dan kawasan lebih luas.
Baca SelengkapnyaXanana memakai setelan jas hitam dan Jokowi biru gelap, sedangkan Iriana memakai pakaian serba biru.
Baca SelengkapnyaTim penyidik KPK sudah menjadwalkan pemeriksaan Cak Imin sebelum deklarasi Anies Baswedan dan Cak Imin
Baca SelengkapnyaDudung juga menyinggung ada purnawirawan yang mendukung salah satu peserta Pemilu.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, pelaku tidak turun dari mobil untuk menolong anaknya, malah langsung pergi.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung memastikan, hukuman militer akan lebih berat dibanding hukuman sipil.
Baca Selengkapnya