Yos Soedarso menjalani kehidupan masa kecil di Salatiga. Sejak kecil ia telah menjadi sosok pemberani pelindung adik-adiknya.

Modus pelaku memberi uang muka Rp10 juta kepada tiap petani dan meminta mereka menyerahkan sertifikat tanah yang kemudian dibaliknamakan dan diagunkan ke bank.

Kehidupan Arina berubah drastis begitu tinggal di Salatiga. Di sanalah ia menyadari betul pentingnya hidup sehat.

Rasanya yang unik dan harganya yang murah meriah membuat pembeli berbondong-bondong ingin mencicipi kue moci tersebut.

Proses pembuatannya bisa dikatakan tanpa mesin alias masih menggunakan tangan manusia.

Pelanggan bisa merasakan jamu seduh dengan cita rasa otentik di bangunan peninggalan tahun 1950-an

Sebuah barang limbah apabila dimanfaatkan secara serius, ternyata bisa menghibur masyarakat.

Walaupun telah berjualan 40 tahun, warung tenda itu hanya menyediakan dua kursi panjang bagi para pelanggannya.

Jika Anda berada di Salatiga atau sekitarnya, maka tempat wisata di Salatiga bisa jadi destinasi menarik untuk dikunjungi.

Beberapa bangunan masih tampak berdiri kokoh walau terus dimakan usia.

Konon pada zaman dahulu mata air tersebut digunakan untuk mandi para tentara.

Penjaga makam yang sudah puluhan tahun menjaga makam itu tidak pernah mendapat bayaran