Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbincang dengan Cagub-Cawagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat saat menyambangi Rumah Lembang di Menteng, Jakarta, Rabu (15/3).
Megawati dan Ahok-Djarot bincang-bincang politik di Rumah Lembang
Megawati Soekarnoputri
Kehadiran Megawati di Rumah Lembang ini untuk memberikan arahan kepada pasangan Ahok-Djarot.
Beliau memberikan arahan kepada Cagub-Cawagub DKI Jakarta tersebut menjelang menghadapi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang berdiri diapit pasangan Ahok-Djarot memberikan sambutan saat menyambangi Rumah Lembang.
Dalam sambutannya, Megawati berbicara dan memberikan arahan seputar Pilkada DKI putaran kedua yang akan digelar pada bulan April mendatang.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang didampingi pasangan Ahok-Djarot dijamu dengan hidangan yang disediakan saat menyambangi Rumah Lembang di Menteng, Jakarta, Rabu (15/3).
Megawati menyebut, yang menjadi pertanyaan bagaimana terkait pelaksana program tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Megawati, saat ini KPK hanya membidik Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Baca SelengkapnyaHasto langsung duduk berlutut berbicara dengan ketua umum depan para kader banteng.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bercerita didatangi banyak orang secara sembunyi-sembunyi.
Baca SelengkapnyaUsai diperiksa selama satu jam, Ahok dengan tegas mengatakan kasus korupsi tersebut bukan di zaman dirinya.
Baca SelengkapnyaMegawati bercerita, semula Pramono menolak ditunjuk sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPadahal, kata Megawati, banyak pihak yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Tapi tak pernah diganggu-ganggu oleh KPK.
Baca SelengkapnyaMegawati menegaskan tak pernah bayar demi mendapatkan gelar honoris causa.
Baca SelengkapnyaPadahal, Megawati mengaku sempat percaya diri jagoannya bisa memenangkan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyindir ada pihak yang ingin merebut kursi partai berlambang banteng moncong putih.
Baca SelengkapnyaMegawati ingin, seharusnya tagline yang digunakan adalah Indonesia Raya saja dan tidak ada yang lain.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan, tuduhan bahwa Soekarno mengkhianati negara dan mendukung Partai Komunis Indonesia (PKI) tak terbukti.
Baca Selengkapnya