Diedit bareng gambar kekejaman Nazi, foto-foto turis Holocaust Memorial jadi seram
Merdeka.com - Holocaust Memorial atau Monumen Holocaust merupakan salah satu situs yang dibangun pemerintah Jerman untuk mengenang zaman holocaust, pembantaian Nazi terhadap kaum Yahudi, LGBT, pemeluk agama, dan ras non-Arya. Situs tersebut berlokasi di ibukota Berlin, tepatnya di dekat gedung DPR Jerman. Titik tersebut juga merupakan bekas pusat pemerintahan Adolf Hitler.
Bagi kamu yang belum mengetahui perihal Holocaust Memorial atau Monumen Holocaust, pasti setidaknya pernah mendengarnya dari insiden holocaust Syahrini. Holocaust Memorial menjadi tempat destinasi untuk mengenang rasa sedih terhadap pembantaian kala itu. Karena itu situs ini termasuk jenis dark tourism, destinasi wisata kelam untuk mengenang suatu kejadian memilukan di masa lalu.
Namun pada kenyataannya banyak publik yang datang ke Monumen Holocaust untuk bersenang-senang. Bukannya mengenang rasa sedih, mereka malah berfoto bahagia di sana. Bahkan ada juga yang berfoto di atas tiang beton yang sebenarnya tidak diperbolehkan untuk dinaiki.
-
Bagaimana Shasheile mengedit fotonya? Matanya sering diedit, membuatnya hampir tidak pernah terlihat sama, begitu juga dagunya yang berbentuk V.
-
Mengapa foto edit dulu untuk manipulasi sejarah? Teknik manipulasi yang digunakan oleh para fotografer zaman dulu ternyata tidak melulu mempunyai tujuan baik. Bahkan, sebagian hasil dari teknik manipulasi foto digunakan untuk memanipulasi catatan sejarah.
-
Bagaimana foto diedit zaman dulu? Untuk melakukan teknik tersebut, para fotografer saat itu melakukan retouching foto di darkroom studio yang didukung oleh sejumlah alat seperti manipulasi kimia, cat, serta tinta.
-
Siapa yang mengkritik foto Azizah Salsha? Kritikan Warganer Netizen dengan cepat mengisi kolom komentar dengan komentar-komentar yang mengandung nada sinis dan merendahkan. Sebagian netizen lainnya juga menyatakan simpati terhadap Pratama Arhan, walaupun kemungkinan besar dia telah memberikan izin untuk foto tersebut.
-
Foto apa yang dimaksud? Foto itu ternyata sangat disukai Einstein. Maka dia segera memesan banyak salinan agar dia bisa menandatanganinya dan mengirimkannya ke teman-temannya sebagai lelucon.
-
Apa yang di edit dari foto Rafathar? Ada 10 editan foto Rafathar yang segera mendapat pujian dari netizen karena ketampanannya yang mencuri perhatian.
Bahkan hal tersebut juga dilakukan oleh salah satu artis asal Indonesia, Syahrini. Dalam rangka liburannya ke Jerman, ia berkunjung ke tempat-tempat ikonik di Jerman. Salah satunya Monumen Holocaust.
Ia tampak begitu menikmati kunjungannya tersebut. Yang menjadi perbincangan warganet adalah ucapannya kala itu. "Foto bisa ya? Bagus ya, di tempat Hitler bunuh-bunuhan dulu," ujar Syahrini dengan santai. Sontak hal ini menimbulkan banyak respon negatif.
Memang banyak turis yang melakukan hal-hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Di mana sebuah tempat tersebut dijadikan sebuah peringatan mengerikan. Malah yang ada banyak turis yang berfoto ceria dan dianggap tidak sopan.
Hal itulah yang membuat Shapira Shahak menentang kejadian tersebut. Shapira adalah seorang satiris yang tinggal di Berlin, Jerman. Rumahnya tak jauh dari monumen tersebut.
Foto-foto editan turis Holocaust Memorial oleh Saphira Shahak ©2018 Petapixels Foto-foto editan turis Holocaust Memorial oleh Saphira Shahak ©2018 PetapixelsSeperti yang dilansir petapixel.com, Shapira mengumpulkan berbagai foto turis yang berkunjung ke Monumen Holocaust. Kemudian ia mengeditnya ulang ke dalam bentuk foto-foto historis. Dan mengejutkannya, hasil editan tersebut malah tampak mengerikan.
Foto-foto editan turis Holocaust Memorial oleh Saphira Shahak ©2018 Petapixels Foto-foto editan turis Holocaust Memorial oleh Saphira Shahak ©2018 PetapixelsTujuan dari Shapira ini untuk menunjukkan perspektif berbeda untuk ke semua turis yang melakukan foto narsis dan konyol di sana. Hasil editan tersebut ia unggah ke dalam website miliknya. Tak disangka, foto tersebut menjadi viral dan banyak netizen yang mengunjungi halaman website tersebut.
Aksi ini mendapat dukungan dari banyak orang, baik yang memiliki darah Yahudi atau tidak. Netizen yang bukan warga Jerman pun menyuarakan agar Holocaust Memorial diziarahi dengan takzim, layaknya sebuah memorial untuk jutaan korban tak bernama yang bahkan tak diketahui rimbanya.
Sumber: KapanLagi.com
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak hal teknis yang cenderung sulit untuk mengedit foto sebelum ada aplikasi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 2.000 tengkorak dan 1.000 nisa kuburan ditampilkan secara dramatis.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel Buldoser Kuburan di Gaza, Mayat-mayat Dimutilasi
Baca SelengkapnyaIsrael ingin memberi kesan warga sipil yang melarikan diri dari wilayah Gaza utara ke selatan itu aman.
Baca SelengkapnyaPara pengguna aplikasi kencan kerap menemukan foto-foto tersebut, yang dibagikan langsung tentara Israel.
Baca SelengkapnyaViral tentara Israel sengaja hancurkan foto Masjid Al-Aqsa berujung tewas terbunuh. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMayat-mayat yang tergeletak ini merupakan korban kebrutalan Israel yang menyerang Gaza sejak 7 Oktober.
Baca SelengkapnyaKeindahan di berbagai sudut kota Gaza yang begitu menenangkan hati kini telah hancur akibat Israel.
Baca SelengkapnyaKuburan massal dengan ratusan mayat ditemukan di dua rumah sakit Jalur Gaza yang sebelumnya dikuasai tentara Israel, yakni RS Al-Shifa dan RS Al-Nasser.
Baca SelengkapnyaMomen hangat interaksi para pejuang Hamas dengan para sandera.
Baca SelengkapnyaSebuah potret lawas yang merekam aktivitas sang Proklamator beredar di media sosial.
Baca Selengkapnya