Khasnya Cap Go Meh di Singkawang, Padukan Budaya Lokal dan Tionghoa
Cap Go Meh di Singkawang juga dirayakan dengan pawai tatung yang memadati jalan-jalan kota.


Khasnya Cap Go Meh di Singkawang, Padukan Budaya Lokal dan Tionghoa
Bicara Cap Go Meh di Indonesia, kurang afdal tanpa menyebut Singkawang. Singkawang merupakan sebuah kota di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.Awalnya, Singkawang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Sambas dan menjadi ibu kota kecamatan Singkawang sebelum akhirnya menjadi Kota Administratif Singkawang pada tahun 1981.
Kota ini memiliki julukan seperti "Kota Amoy", "Kota Seribu Kelenteng", dan "Kota Toleransi" karena keberagaman budaya dan agama yang ada di sana.
Singkawang juga memiliki keindahan alam seperti pantai dan pulau-pulau yang menarik untuk dikunjungi. Kota ini telah menjadi tujuan wisata yang populer, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, karena keunikan budaya, kuliner, dan keindahan alamnya.
© Merdeka.com 2024
Selain itu, Singkawang terkenal dengan keberagaman etnis Tionghoa, Dayak, dan Melayu yang tinggal di kota ini. Mayoritas penduduknya adalah keturunan Tionghoa, sehingga terdapat banyak kelenteng atau vihara yang menjadi tempat ibadah dan pusat kegiatan keagamaan.Singkawang juga terkenal dengan perayaan Cap Go Meh yang meriah, di mana terdapat pawai tatung yang merupakan pawai terbesar di dunia. Pawai ini merupakan perpaduan budaya Tionghoa dan Dayak, yang membuat Singkawang menjadi miniatur Indonesia.
Cap Go Meh di Singkawang
Cap Go Meh di Singkawang begitu khas karena merupakan perpaduan budaya etnis Tionghoa dan budaya masyarakat lokal. Tradisi Cap Go Meh di Singkawang telah berlangsung sejak beberapa abad yang lalu dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kota tersebut.
Salah satu hal yang membuat Cap Go Meh di Singkawang begitu khas adalah adanya ritual cuci jalan yang dilakukan oleh para Tatung. Dalam ritual ini, para Tatung melakukan atraksi kekebalan tubuh dengan senjata yang diyakini dapat mengusir roh-roh jahat yang mengganggu kota. Ritual ini menjadi daya tarik dan simbol kearifan lokal yang unik.Selain itu, Cap Go Meh di Singkawang juga dirayakan dengan pawai tatung yang memadati jalan-jalan kota. Pawai ini merupakan pertunjukan yang menggambarkan keberanian dan kekuatan para Tatung dalam melawan kejahatan dan membawa keberuntungan bagi masyarakat.
Perayaan Cap Go Meh di Singkawang juga telah menjadi magnet bagi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Kemeriahan perayaan ini, keunikan tradisi lokal, dan kelezatan kuliner khasnya membuat Cap Go Meh di Singkawang menjadi perayaan yang sangat istimewa.
© Merdeka.com 2024
Kuliner Cap Go Meh di Singkawang
Selama perayaan Cap Go Meh di Singkawang, terdapat beragam kuliner khas yang menjadi daya tarik tersendiri. Beberapa hidangan yang wajib dicoba saat merayakan Cap Go Meh di Singkawang antara lain:
Bubur Pedas
Bubur khas yang memiliki cita rasa pedas dan gurih. Bubur ini sering disajikan sebagai hidangan khas saat perayaan Cap Go Meh di Singkawang.
Hidangan khas Singkawang yang terbuat dari daging udang yang sudah dicincang halus, lalu dibungkus kulit tahu. Dimasak dengan cara dikukus dan disajikan dengan saus kental yang asam. Hekeng terasa nikmat dan langsung meleleh di dalam mulut.
Choipan
Kuliner halal yang terbuat dari tepung dan berbagai pilihan isian seperti rebung, kucai, dan bengkuang. Choipan merupakan hidangan yang populer dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Cap Go Meh di Singkawang.
Chiang Mai
Hidangan khas yang merupakan sajian mi goreng, namun tidak menggunakan kecap manis sebagai bahan pewarna sekaligus penambah rasa makanan. Chiang Mai umumnya dimasak bersama beberapa sayuran berwarna, seperti wortel dan buncis yang dipotong-potong untuk membuat sajian terlihat lebih berwarna.
Masakan Ca atau Tumisan
Masakan ca atau tumisan sering disajikan saat perayaan Cap Go Meh di Singkawang. Biasanya terdiri dari perpaduan fish maw atau perut ikan, bakso ikan, dan teripang.