Komunitas Fotografi Merdeka.com Gelar Training & Diskusi Foto Jurnalistik di UIN Syarif Hidayatullah
Fotografer senior Arie Basuki berbagi pengalaman dan aneka tips untuk menjadi seorang jurnalis foto yang andal.
Fotografer senior Arie Basuki didaulat menjadi pembicara hari ini.
Komunitas Fotografi Merdeka.com Gelar Training & Diskusi Foto Jurnalistik di UIN Syarif Hidayatullah
Arie Basuki Berbagi Pengalaman dan Aneka Tips Untuk Menjadi Seorang Jurnalis Foto yang Andal.
Arbas, panggilan akrabnya, memang sudah malang melintang di dunia foto jurnalistik. Sederet penghargaan bergengsi tingkat nasional dan internasional telah diraihnya.
-
Siapa yang ikut dalam sesi pemotretan? Nia Ramadhani bersama suami dan ketiga anaknya tampil serasi dengan mengenakan busana sarimbit.
-
Siapa yang terlibat dalam pemotretan? Beginilah penampilan Tyas Mirasih dan Tengku Tezi dalam sesi pemotretan terbaru mereka bersama MORDEN.
-
Siapa fotografer pertama di Indonesia? Mengutip laman Asia Pacific Photography, fotografer perempuan pertama itu bernama Thilly Weissenborn.
-
Foto apa yang dimaksud? Foto itu ternyata sangat disukai Einstein. Maka dia segera memesan banyak salinan agar dia bisa menandatanganinya dan mengirimkannya ke teman-temannya sebagai lelucon.
-
Dimana foto mereka diambil? Pasangan ini terlihat begitu bahagia saat melakukan photoshoot di pinggir pantai untuk menyambut kehamilan pertama mereka.
-
Dimana komunitas ini berlokasi? Komunitas yang terletak di Jalan Balaputera Dewa, No. 16 Wanurejo Borobudur ini memilih BRI sebagai alat transaksi pembayaran untuk para pengunjung bahkan anggotanya.
“Fotografer tidak bisa mengandalkan faktor keberuntungan saja. Ketepatan menangkap momen, persiapan, pengetahuan, dan pendekatan di lapangan akan sangat membantu menghasilkan foto jurnalistik yang bagus,” kata Arbas, Minggu (16/7).
Materi lain yang disampaikan hari ini adalah soal foto esai. Bagaimana rangkaian foto bisa menjadi kisah yang utuh.
Pengalaman Arbas Meliput Konflik Mulai di Aceh, Poso, Hingga Libya, Juga Sangat Menarik Untuk Dibahas.
Diskusi selama tiga jam dengan puluhan anggota UKM KMF Kalacitra, dan perwakilan mahasiswa lainnya berjalan dengan hangat.
“Bagaimana cara melakukan pendekatan pada objek yang akan difoto?” atau “Pernahkah Bang Arbas mendapat ancaman saat mengambil foto?”
Sesi tanya jawab pun berjalan dengan seru. Para mahasiswa menggunakan kesempatan untuk berdialog dengan Kepala Desk Foto Merdeka tersebut.
Arbas pun menjawab pertanyaan mereka sampai tuntas.
Para mahasiswa menilai acara ini menambah pengetahuan mereka. Sarah Nur Almaas, mahasiswi semester VIII Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, mengaku makin semangat menggeluti fotografi. “Seru mendengar pengalaman Bang Arbas. Melengkapi pengetahuan kami juga tentang foto esai,” katanya.
Ingin Hunting Bareng &
Belajar Langsung di Lapangan.
Harapan lain disampaikan Dinda Suci Syaulia. Semoga dalam acara berikutnya ada acara hunting foto bareng.
“Enaknya sekalian praktik langsung dengan Bang Arbas di lapangan,” katanya.
Siap, ditunggu ya. Terima kasih untuk UKM KMF Kalacitra, dan perwakilan mahasiswa lainnya yang sudah hadir hari ini.