Merek luar negeri pakai bahan kulit Indonesia, percaya?
Merdeka.com - Apakah Anda sangat suka membeli tas atau pun dompet-dompet kulit merek luar negeri? Menjadi penggemar brand luar negeri memang tidak ada salahnya. Namun tahukah Anda bahwa banyak tas lokal yang memiliki kualitas yang sama dengan merek luar negeri?
Menurut, Muhammad Fahmi Hata, tas lokal tidak kalah dengan tas merek luar negeri, bahkan sebenarnya merek luar negerilah yang mengimpor bahan dari Indonesia.
"Taskulitgrosir adalah salah satu perusahaan tas lokal yang menggunakan jenis kulit full up pabrikan yang menjadi komoditas export. Jadi bukan kulit sapi yang diproduksi home industri, tapi kami menggunakan kulit sapi pabrikan yang diekspor ke luar negeri. Sayangnya masih banyak masyarakat yang meragukan produk lokal. Padahal kulit yang diekspor ke luar negeri akan kembali masuk ke negara Indonesia dengan brand dan harga yang jauh lebih mahal. Sedangkan produk lokal buatan saya harga cukup murah dan kompetitif untuk kualitas yang berani diadu ketimbang kulit impor", jelas Fahmi pada Merdeka.com (23/01).
-
Dimana wanita dapat membeli tas lokal berkualitas? Banyak tersedia merek tas wanita lokal dengan harga terjangkau dan kualitasnya terjamin, berikut rekomendasinya.
-
Dimana bisa menemukan tas wanita lokal berkualitas? Saat ini, banyak tersedia tas wanita lokal yang berkualitas dengan harga terjangkau.
-
Kenapa wanita memilih tas lokal berkualitas? Di tengah pesatnya perkembangan industri fashion, merek-merek lokal semakin menarik perhatian.Dengan desain menawan dan harga yang lebih terjangkau, mereka kini menjadi pesaing serius bagi merek mewah dari luar negeri.
-
Bagaimana cara memilih tas lokal berkualitas? Mencari tas wanita yang berkualitas dan terjangkau bisa menjadi tantangan, tetapi jangan khawatir! Dalam artikel ini, kami akan memperkenalkan beberapa merek lokal yang menawarkan kualitas terjamin tanpa membuat dompet Kamu kering.
-
Apa saja jenis tas wanita lokal? Banyak tersedia merek tas wanita lokal dengan harga terjangkau dan kualitasnya terjamin, berikut rekomendasinya.
Namun untuk membuat produk yang bersaing, Fahmi tidak mengelak bahwa ada kesulitan yang menghalaunya. "Masih ada kendala ya sampai sekarang yaitu bahan kulit. Kulit lebih banyak yang diekspor ketimbang dijual di dalam negeri karena menjual ke luar negeri harga bisa lebih mahal. Saya sering tidak dapat bahan", akunya.
Fahmi tidak menyerah. Dia selalu memiliki visi untuk membuktikan pada masyarakat Indonesia sendiri bahwa produknya juga sama berkualitasnya dengan produk luar negeri. "Saya ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa produk lokal tidak kalah saing dengan produk import. Sejauh ini sudah ada visi saya yang terealisasi dengan memegang salah satu brand fashion distro ternama asal Bandung untuk memproduksi beberapa dompetnya, dan beberapa masih penjajakan untuk brand ternama dari italia", sambungnya.
Nah, kalau begini kenapa harus bangga pakai merek luar negeri?
(mdk/kad)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasar handuk saat itu didominasi produk tanpa merek atau produk impor kelas atas.
Baca SelengkapnyaBicara pakaian bekas, Indonesia jadi tempat 'buangan' seperti Nigeria. Kok bisa?
Baca SelengkapnyaSejumlah brand fashion dari luar negeri memiliki nama yang terkesan sangat Jawa karena seperti nama orang.
Baca SelengkapnyaProduk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaIndustri Fesyen di Indonesia terus mengalami perkembangan yang pesat.
Baca SelengkapnyaInvestasi dari negara seperti China, Korea, dan Taiwan menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap industri tekstil di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMulai dari Anggun C Sasmi, Olla Ramlan, sampai Maia Estianty yang harga tasnya di atas Rp1 miliar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel impor.
Baca SelengkapnyaAda selisih sebesar USD2,94 miliar atau sekitar Rp43 triliun ini menunjukkan adanya impor yang tidak tercatat oleh BPS.
Baca SelengkapnyaPenyidikan kasus dilakukan sejak Januari 2024 hingga Juli 2024. Dengan menetapkan delapan tersangka
Baca Selengkapnya