19 Jenis Produk Olahan Susu Sapi: Mulai dari Susu UHT, Yoghurt, sampai Mentega

Merdeka.com - Dairy product atau produk olahan susu merupakan bahan pangan yang banyak digunakan dalam masakan. Masakan sehari-hari, kue, dan minuman sering menggunakan bahan pangan berbasis susu sapi ini.

Apa saja jenis dairy product atau produk olahan susu sapi yang bisa ditemukan di pasaran? Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Susu Segar (Fresh Milk)

Susu sapi segar atau biasa dipasarkan dengan label "fresh milk" adalah produk olahan susu yang dapat diminum langsung atau diolah terlebih dahulu. Ini adalah jenis produk olahan susu yang paling umum.

2. Susu UHT

Susu UHT biasanya dikemas dalam karton atau botol yang kedap udara untuk menjaga kesegaran dan higienitas.©2023 Tantri Setyorini

Melalui proses pasteurisasi dengan suhu tinggi yang disebut Ultra High Temperature, susu UHT memiliki umur simpan yang paling lama. Biasanya, susu seperti ini dikemas dalam karton atau botol yang kedap udara untuk menjaga kesegaran dan higienitas.

Sebelum dikemas, susu dipanaskan hingga suhu 135--150 derajat Celsius dalam waktu beberapa detik. Tujuannya adalah membunuh seluruh bakteri dan memperpanjang umur susu tanpa harus disimpan di lemari pendingin.

3. Susu Steril

Susu steril adalah susu yang diproses dengan dipanaskan pada suhu di atas 100 derajat Celsius selama beberapa waktu. Karena proses sterilisasi tidak seintensif UHT, maka umur simpan susu steril sedikit lebih pendek daripada susu UHT.

Sama seperti susu UHT, susu steril juga tidak memerlukan refrigerasi dan dapat disimpan dalam suhu ruangan jika dikemas dengan baik.

4. Susu Pasteurisasi

Susu pasteurisasi dipanaskan pada suhu yang lebih rendah daripada susu UHT dan susu steril. © pexels.com/Polina Tankilevitch

Susu pasteurisasi dipanaskan pada suhu yang lebih rendah daripada susu UHT dan susu steril. Susu bisa dipanaskan dengan High Temperature Short Time (HTST) pada suhu sekitar 72 derajat Celsius selama sekitar 15 detik, kemudian segera didinginkan.

Proses pasteurisasi juga bisa dilakukan dengan metode Low Temperature Long Time (LTLT). Susu dipanaskan pada suhu sekitar 63 derajat Celsius selama sekitar 30 menit, kemudian didinginkan secara perlahan.

Tujuan dari proses pasteurisasi adalah mengurangi jumlah mikroorganisme dalam susu tanpa menghilangkan nutrisi dan rasa gurih susu. Umur simpannya lebih pendek daripada susu UHT dan susu steril, jadi harus selalu disimpan di lemari pendingin.

5. Keju

Keju dibuat dari susu yang digumpalkan dengan enzim, lalu dipisahkan dari cairannya (whey), dipadatkan, dan dibiarkan menua. © pixabay.com/HNBS

Keju adalah produk olahan susu yang dibuat dengan memisahkan protein dan lemak susu. Keju bisa dibuat dari beberapa jenis susu untuk menciptakan tekstur dan rasa yang berbeda, misalnya campuran susu sapi dan kambing.

Pada pembuatan keju, susu dipanaskan, ditambahkan kultur bakteri untuk proses fermentasi, lalu ditambahkan rennet (enzim untuk membantu penggumpalan susu). Jika gumpalan (curds) sudah terbentuk, whey (cairan) dan curd dipisahkan dengan cara dipotong kecil-kecil.

Setelah seluruh whey habis, curd dipadatkan dan dibiarkan mengalami proses penuaan. Kadang, keju juga mengalami pemrosesan tambahan seperti pengasapan atau penambahan rempah-rempah.

6. Yoghurt

Yoghurt adalah produk susu fermentasi yang dibuat dengan menambahkan kultur bakteri tertentu ke dalam susu sapi. © pexels.com/Towfiqu barbhuiya

Yoghurt adalah produk susu fermentasi yang dibuat dengan menambahkan kultur bakteri tertentu ke dalam susu sapi. Teksturnya kental, sementara rasanya cenderung asam.

7. Cream Cheese

Cream cheese dibuat dari susu sapi yang difermentasi dan digumpalkan dengan bakteri asam laktat (lactic acid). © unsplash.com/SHVETS production

Cream cheese dibuat dari susu sapi yang telah mengalami proses fermentasi dengan bakteri asam laktat (lactic acid). Prosesnya melibatkan penggumpalan protein susu, pemisahan whey dari curd, dan pencucian untuk menghilangkan whey yang tersisa. Hasilnya adalah keju dengan tekstur yang lembut.

Setelah proses penggumpalan, keju yang terbentuk akan diproses lebih lanjut dengan menambahkan garam, pengental, atau pengatur pH untuk mencapai tekstur creamy dan rasa gurih khas keju.

8. Sour Cream

Sour cream adalah susu yang difermentasikan dengan bakteri asam laktat dan memiliki rasa lebih asam daripada cream cheese. © pixabay.com/Welikodub

Sama seperti cream cheese, sour cream juga difermentasikan dengan bakteri asam laktat. Hanya saja, produk yang dihasilkan lebih kental dan memiliki rasa asam yang khas.

9. Butter

Mentega atau butter adalah produk hasil pengolahan lemak susu sapi. © pexels.com/Felicity Tai

Sering disamakan dengan margarin yang terbuat dari minyak nabati, mentega adalah produk hasil pengolahan lemak susu sapi. Lemak susu yang bentuk awalnya seperti minyak diolah sedemikian rupa hingga menjadi padat.

10. Heavy Cream (Whipping Cream)

Heavy cream juga dikenal dengan nama whipping cream atau double cream. © pexels.com/Katerina Holmes

Produk olahan susu selanjutnya adalah heavy cream yang juga dikenal dengan nama whipping cream atau double cream. Heavy cream diperoleh dengan memisahkan lemak dari susu sapi dan menghasilkan produk yang memiliki konsistensi yang kaya seperti cream cheese.

Kandungan lemaknya sendiri cukup tinggi, yaitu sekitar 36--40 persen. Karena kandungan lemaknya ini, heavy cream dapat memberikan tekstur kental pada makanan atau minuman.

11. Skim Milk

Skim milk adalah produk olahan susu yang telah mengalami proses penghilangan sebagian atau seluruh lemak susu. Produk ini juga dikenal dengan sebutan non-fat milk atau fat-free milk karena kandungan lemaknya yang kurang dari 0,5 persen.

Proses penghilangan lemak dilakukan dengan memisahkan lapisan lemak susu dari susu segar melalui sentrifugasi atau proses pemisahan lainnya. Meskipun lemak dihilangkan, susu skim masih mengandung sebagian besar nutrisinya. Namun, konsistensinya lebih encer dibandingkan susu biasa. Rasanya pun lebih ringan atau cenderung hambar di lidah.

12. Susu Evaporasi

Susu evaporasi atau condensed milk adalah produk olahan susu yang telah mengalami proses penguapan untuk menghilangkan sebagian besar cairannya © Wikimedia Commons/Superbass

Susu evaporasi atau condensed milk adalah produk olahan susu yang telah mengalami proses penguapan untuk menghilangkan sebagian besar cairannya. Proses penguapan ini menghasilkan susu dengan konsistensi yang lebih kental dan pekat.

Proses pembuatan susu evaporasi dimulai dengan memanaskan susu sapi segar hingga suhu tinggi dalam tekanan rendah. Pemanasan mengakibatkan sebagian besar air dalam susu menguap, sementara sebagian besar zat padat seperti lemak dan gulanya tetap ada.

13. Susu Kental Manis

Susu kental manis mengalami proses penguapan cairan yang sama dengan susu evaporasi, tapi ditambahkan gula hingga lebih dari 50 persen. © pixabay.com

Susu kental manis atau kini lebih disarankan disebut kental manis saja mengalami proses penguapan cairan yang sama dengan susu evaporasi. Hanya saja, kental manis ditambahkan gula hingga lebih dari 50 persen. Karena itu, rasa manisnya lebih dominan daripada rasa gurih bawaan susu.

14. Susu Bubuk Full Cream (Whole Milk Powder)

Lebih populer dengan istilah susu bubuk full cream, whole milk powder dibuat dari susu segar yang telah diuapkan dan kemudian dikeringkan.

15. Susu Bubuk Rendah Lemak (Skimmed Milk Powder)

Susu bubuk rendah lemak dibuat dengan menghilangkan lemak dari susu segar seperti skim milk. Setelah itu, susu dikeringkan seperti susu bubuk lainnya.

16. Susu Bubuk Instan (Instant Milk Powder)

Susu bubuk instan adalah jenis susu bubuk yang mudah larut di dalam air.  © pixabay.com/farmerdir

Susu bubuk instan adalah jenis susu bubuk yang mudah larut di dalam air. Sebagian produk minuman mengandung susu untuk anak dan remaja yang beredar di Indonesia adalah susu bubuk jenis ini. Pasalnya, produk ini dianggap sebagai alternatif praktis untuk susu segar.

17. Susu Bubuk yang Diperkaya (Fortified Milk Powder)

Fortified milk powder adalah susu bubuk yang diperkaya dengan nutrisi tambahan, seperti vitamin dan mineral. Produk ini dirancang untuk memberikan nilai gizi tambahan pada susu.

Walaupun sama-sama ditambahkan zat gizi, fortified milk powder khusus untuk bayi yang belum bisa mencerna makanan padat lebih populer disebut susu formula. Sementara itu, istilah fortified milk powder lebih banyak digunakan untuk susu suplemen anak, remaja, dan dewasa.

18. Buttermilk Powder

Ada juga buttermilk powder, produk olahan susu yang dibuat dari cairan sisa proses penggumpalan krim susu untuk pembuatan mentega. Cairan ini kemudian dikeringkan menjadi bubuk.

Buttermilk powder memiliki rasa asam. Produk ini sering digunakan dalam pembuatan roti dan kue untuk menggantikan buttermilk cair.

19. Es Krim

Kandungan susu dalam es krim umumnya antara 10--16% dari berat total.  © pexels.com/senanur ulusoy

Es krim adalah makanan penutup yang terbuat dari susu sapi, krim, gula, emulsifier (pengental), dan sari buah atau perasa makanan. Kandungan susu dalam produk ini antara 10--16% dari total berat es krim.

Demikian berbagai jenis produk olahan susu yang perlu Anda ketahui.

Mau coba jenis makanan dan minuman yang lain? Temukan produk kuliner yang Anda inginkan di Manis dan Sedap!

Yuk PO Sekarang di ManisdanSedap!