Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Siapa sangka, 6 komoditas ini dulu lebih berharga daripada emas

Siapa sangka, 6 komoditas ini dulu lebih berharga daripada emas Ilustrasi garam. ©2018 Merdeka.com/Pixabay

Merdeka.com - Bagi kita barang-barang seperti garam, pewarna pakaian, dan aluminium mungkin tak tergolong barang mewah. Masih bisa dijangkau kantong pegawai dengan upah minimum. Tetapi ketiga benda yang disebutkan tadi justru dijual dengan harga selangit di masa lalu.

Berabad-abad lalu, satu ons garam biasa ditukar dengan beberapa ons emas. Sementara umbi tulip setara dengan rumah mewah atau biaya hidup keluarga kelas menengah selama puluhan tahun. Namun perkembangan teknologi dan kemudahan transaksi membuat komoditas-komoditas penting ini 'turun kasta'.

Benda-benda apa saja yang di masa lalu dianggap lebih berharga daripada emas? Berikut ini kami tampilkan beberapa di antaranya.

Orang lain juga bertanya?

Garam

Saat ini kita bisa mendapatkan garam dengan harga yang sangat murah. Bahkan garam khusus diet atau garam pink yang konon bagus untuk diet itu pun harganya masih lebih murah daripada 1 gram emas. Tetapi lain ceritanya di zaman kuno.

Nyaris seluruh peradaban besar di dunia, mulai dari China, India, Mesir, sampai Yunani menganggap garam sebagai komoditas yang nyaris tak ternilai. Ada dua alasan yang menjadikan butiran kristal asin itu begitu berharga. Pertama, karena garam sangat penting untuk kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Alasan lainnya adalah karena benda ini bisa mengawetkan makanan. Perlu diingat, teknologi penyimpanan dan pengawetan bahan makanan saat itu memang belum semaju sekarang.

Para politisi di Romawi memanipulasi harga garam untuk mendapatkan simpati rakyat. Sementara pada akhir abad 6, para saudagar yang berdagang di Sahara biasa melakukan barter 1 ons garam dengan 1 ons emas.

Umbi tulip

Sampai abad 17, Belanda pernah dilanda Tulip Mania. Pada masa itu harga umbi tulip benar-benar fantastis. Di tahun 1637, harga beberapa spesies tulip bahkan lebih tinggi daripada gaji tahunan buruh. Umbi tulip diperlakukan seperti barang mewah dan diperjualbelikan dengan kontrak future trading layaknya saham. Tak sedikit spekulan yang mendadak kaya atau kehilangan harta dalam semalam gara-gara tulip.

Umbi tulip yang terkena virus dijual lebih mahal lagi, karena bisa menghasilkan bunga dengan motif lurik yang langka. Semper Agustus, umbi tulip termahal yang dijual pada masa itu bernilai 10.000 gulden. Pada masa itu, jumlah tersebut setara dengan rumah mewah di kanal paling eksklusif di Amsterdam dan biaya hidup satu keluarga ekonomi menengah selama puluhan tahun.

Pewarna ungu imperial

Di masa kejayaan Romawi, pewarna ungu merupakan komoditi yang luar biasa eksklusif. Terutama jenis pewarna yang disebut ungu Tyrian atau ungu imperial. Setiap satu ons pewarna diperdagangkan dengan sekitar 1 kilogram emas.

Warna ungu Tyrian didapat dari kerang murex yang dihasilkan. Jika kualitasnya sangat bagus, warnanya tidak akan pudar sampai 190 tahun. Saat berada di Persia, Alexander Agung (Iskandar Zulkarnain) menemukan berton-ton pewarna biru Tyrian di dalam koleksi harta kerajaan Susa.

Indigo cake

Sama seperti ungu Tyrian, biru sempat menjadi warna paling bernilai di dunia. Pewarna biru yang dikenal sebagai indigo cake dianggap sebagai barang berharga, bahkan bisa digunakan sebagai pengganti mata uang.

Warna biru adalah komoditas ekspor yang dimonopoli oleh orang Eropa, karena bahannya sulit dibudidayakan. Warna ini didapatkan dari tanaman indigofera yang dibudidayakan di Peru, India, Asia Timur dan Mesir pada zaman purba.

"Indigo lebih kuat dari senjata," kata Catherine E. McKinley, penulis Indigo: In Search of the Color that Seduced the World. "Indigo digunakan sebagai mata uang secara harfiah. Mereka menukarkan selembar kain biru dengan satu budak."

"Pada saat revolusi Amerika, dolar tidak memiliki kekuatan dan indigo cake digunakan sebagai mata uang," kata McKinley.

Cengkih

Rempah-rempah merupakan salah satu komoditas paling berharga di dunia hingga saat ini. Sampai abad 18, cengkih bahkan dianggap lebih berharga daripada emas.

Ketika Konstantinopel runtuh pada tahun 1453, jalur perdagangan rempah dari Asia Selatan terputus. Akibatnya harga cengkih semakin meroket. Ekspedisi untuk mendapatkan rempah pada abad 16 bahkan bisa mendatangkan keuntungan hingga 400 persen.

Aluminium

Sebelum teknologi pemurnian yang efisien ditemukan, aluminium dinilai lebih berharga daripada emas. Pada suatu masa Napoleon IIII biasa menjamu tamu-tamunya yang paling terhormat dengan peralatan makan yang terbuat dari aluminium. Sementara mereka yang posisinya dianggap lebih rendah akan disuguhi makanan di peralatan dari emas.

Sumber: MNN, Realm of History

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tahukah Kamu, Biru sempat Jadi Warna Termahal di Dunia?
Tahukah Kamu, Biru sempat Jadi Warna Termahal di Dunia?

Pewarna biru sempat langka dan jadi komoditas perdagangan yang sama berharganya dengan rempah dan logam.

Baca Selengkapnya
Hari Ini, Harga Emas Antam Naik Rp10.000 per Gram
Hari Ini, Harga Emas Antam Naik Rp10.000 per Gram

Harga emas ukuran 1 gram dijual sebesar Rp1.360.000.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Emas Perhiasan Sumbang Inflasi Terbesar di Oktober 2024
Data BPS: Emas Perhiasan Sumbang Inflasi Terbesar di Oktober 2024

Emas perhiasan memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,06 persen.

Baca Selengkapnya
Emas Ternyata Sudah Digunakan Sejak 4000 Tahun Sebelum Masehi, Kini Harga Terus Naik dan Jadi Buruan Masyarakat
Emas Ternyata Sudah Digunakan Sejak 4000 Tahun Sebelum Masehi, Kini Harga Terus Naik dan Jadi Buruan Masyarakat

Emas umumnya digunakan selama beberapa ribu tahun hanya untuk membuat benda-benda seperti perhiasan dan benda untuk pemujaan.

Baca Selengkapnya
Jejak Perdagangan Kapur Barus di Sumatera, Konon Dulu Harganya Setara dengan Emas
Jejak Perdagangan Kapur Barus di Sumatera, Konon Dulu Harganya Setara dengan Emas

Perdagangan kapur barus di Tapanuli, Sumatera Utara sudah berlangsung sejak abad ke-2 Masehi dan menjadi salah satu komoditi penting atau 'emas'.

Baca Selengkapnya
Uniknya Batu Akik dari Sumatera Barat, Jadi Perhiasan dengan Harga yang Fantastis
Uniknya Batu Akik dari Sumatera Barat, Jadi Perhiasan dengan Harga yang Fantastis

Salah satu perhiasan batu akik khas Sumbar ini bukan hanya bentuknya yang indah dan estetis, melainkan juga unik dan begitu istimewa.

Baca Selengkapnya
Harga Emas Antam Melonjak Tajam, Harga per Gram Tembus Segini
Harga Emas Antam Melonjak Tajam, Harga per Gram Tembus Segini

Harga jual emas Antam naik tajam hingga Rp13.000 per gram pada Jumat (20/9). Dengan ini, harga jual emas Antam berat 1 gram mencapai RpRp1.443.000.

Baca Selengkapnya
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas

Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan dari Beras, Daging, Ikan hingga Bumbu Meroket, Cabai Tembus Rp65.650 per Kg
Harga Pangan dari Beras, Daging, Ikan hingga Bumbu Meroket, Cabai Tembus Rp65.650 per Kg

Harga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.

Baca Selengkapnya
Harga Barang Turun, BPS Catat Deflasi Juni 2024 Capai 0,08 Persen
Harga Barang Turun, BPS Catat Deflasi Juni 2024 Capai 0,08 Persen

komoditas penyumbang utama deflasi Juni 2024 adalah bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tembus Rekor Baru, Ini Beda Harga Emas Antam dengan Pegadaian, Mana Lebih Tinggi Nilainya?
FOTO: Tembus Rekor Baru, Ini Beda Harga Emas Antam dengan Pegadaian, Mana Lebih Tinggi Nilainya?

Harga emas telah mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp7.000 per Gram, Kok Bisa?
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp7.000 per Gram, Kok Bisa?

Melansir laman logammulia.com, harga emas Antam kini di jual Rp1.389.000 per gram.

Baca Selengkapnya