Siapa sangka, 6 komoditas ini dulu lebih berharga daripada emas
Merdeka.com - Bagi kita barang-barang seperti garam, pewarna pakaian, dan aluminium mungkin tak tergolong barang mewah. Masih bisa dijangkau kantong pegawai dengan upah minimum. Tetapi ketiga benda yang disebutkan tadi justru dijual dengan harga selangit di masa lalu.
Berabad-abad lalu, satu ons garam biasa ditukar dengan beberapa ons emas. Sementara umbi tulip setara dengan rumah mewah atau biaya hidup keluarga kelas menengah selama puluhan tahun. Namun perkembangan teknologi dan kemudahan transaksi membuat komoditas-komoditas penting ini 'turun kasta'.
Benda-benda apa saja yang di masa lalu dianggap lebih berharga daripada emas? Berikut ini kami tampilkan beberapa di antaranya.
-
Apa logam mulia termahal? Rhodium, merupakan logam mulia termahal yang pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris, William Hyde Wollaston pada tahun 1803.
-
Apa benda termahal di dunia per gram? Hal termahal yang bisa Anda beli bukanlah istana, logam, atau bahkan permata. Sebaliknya, ini adalah bedak yang sebagian besar dari kita belum pernah mendengarnya. Bahan ini dapat dijual dengan harga £110 juta per gram atau Rp 2,2 triliun. Jadi, hal luar biasa apa ini? Dan mengapa ini merupakan benda paling berharga kedua di planet ini?
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Bunga apa yang paling mahal? Anggrek ini sama sekali tidak alami. Anggrek ini dikembangkan di laboratorium Cina oleh perusahaan Shenzhen Nongke Group. Penelitian yang dilakukan sangat sulit dan membutuhkan waktu delapan tahun untuk menciptakan anggrek yang menakjubkan ini. Ketika dijual di pelelangan pada tahun 2005, anggrek ini terjual dengan harga $200.000 atau setara dengan Rp3,1 miliar. Wah, kok bisa ya harga bunga sama dengan harga rumah.
-
Mengapa koin emas itu bernilai tinggi? Yang menambah nilai koin-koin tersebut di mata para kolektor adalah kesalahan yang tidak biasa yang membuatnya unik. Jadi, di antara koin-koin tersebut, terdapat guinea Charles II dengan kesalahan cetak, di mana 'CRAOLVS' menggantikan 'CAROLVS' yang diharapkan.
-
Kenapa mangga arum merah dihargai mahal? Mangga kualitas premium punya warna menarik, rasa manis dengan aroma khas, serta serat halus.
Garam
Saat ini kita bisa mendapatkan garam dengan harga yang sangat murah. Bahkan garam khusus diet atau garam pink yang konon bagus untuk diet itu pun harganya masih lebih murah daripada 1 gram emas. Tetapi lain ceritanya di zaman kuno.
Nyaris seluruh peradaban besar di dunia, mulai dari China, India, Mesir, sampai Yunani menganggap garam sebagai komoditas yang nyaris tak ternilai. Ada dua alasan yang menjadikan butiran kristal asin itu begitu berharga. Pertama, karena garam sangat penting untuk kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Alasan lainnya adalah karena benda ini bisa mengawetkan makanan. Perlu diingat, teknologi penyimpanan dan pengawetan bahan makanan saat itu memang belum semaju sekarang.
Para politisi di Romawi memanipulasi harga garam untuk mendapatkan simpati rakyat. Sementara pada akhir abad 6, para saudagar yang berdagang di Sahara biasa melakukan barter 1 ons garam dengan 1 ons emas.
Umbi tulip
Sampai abad 17, Belanda pernah dilanda Tulip Mania. Pada masa itu harga umbi tulip benar-benar fantastis. Di tahun 1637, harga beberapa spesies tulip bahkan lebih tinggi daripada gaji tahunan buruh. Umbi tulip diperlakukan seperti barang mewah dan diperjualbelikan dengan kontrak future trading layaknya saham. Tak sedikit spekulan yang mendadak kaya atau kehilangan harta dalam semalam gara-gara tulip.
Umbi tulip yang terkena virus dijual lebih mahal lagi, karena bisa menghasilkan bunga dengan motif lurik yang langka. Semper Agustus, umbi tulip termahal yang dijual pada masa itu bernilai 10.000 gulden. Pada masa itu, jumlah tersebut setara dengan rumah mewah di kanal paling eksklusif di Amsterdam dan biaya hidup satu keluarga ekonomi menengah selama puluhan tahun.
Pewarna ungu imperial
Di masa kejayaan Romawi, pewarna ungu merupakan komoditi yang luar biasa eksklusif. Terutama jenis pewarna yang disebut ungu Tyrian atau ungu imperial. Setiap satu ons pewarna diperdagangkan dengan sekitar 1 kilogram emas.
Warna ungu Tyrian didapat dari kerang murex yang dihasilkan. Jika kualitasnya sangat bagus, warnanya tidak akan pudar sampai 190 tahun. Saat berada di Persia, Alexander Agung (Iskandar Zulkarnain) menemukan berton-ton pewarna biru Tyrian di dalam koleksi harta kerajaan Susa.
Indigo cake
Sama seperti ungu Tyrian, biru sempat menjadi warna paling bernilai di dunia. Pewarna biru yang dikenal sebagai indigo cake dianggap sebagai barang berharga, bahkan bisa digunakan sebagai pengganti mata uang.
Warna biru adalah komoditas ekspor yang dimonopoli oleh orang Eropa, karena bahannya sulit dibudidayakan. Warna ini didapatkan dari tanaman indigofera yang dibudidayakan di Peru, India, Asia Timur dan Mesir pada zaman purba.
"Indigo lebih kuat dari senjata," kata Catherine E. McKinley, penulis Indigo: In Search of the Color that Seduced the World. "Indigo digunakan sebagai mata uang secara harfiah. Mereka menukarkan selembar kain biru dengan satu budak."
"Pada saat revolusi Amerika, dolar tidak memiliki kekuatan dan indigo cake digunakan sebagai mata uang," kata McKinley.
Cengkih
Rempah-rempah merupakan salah satu komoditas paling berharga di dunia hingga saat ini. Sampai abad 18, cengkih bahkan dianggap lebih berharga daripada emas.
Ketika Konstantinopel runtuh pada tahun 1453, jalur perdagangan rempah dari Asia Selatan terputus. Akibatnya harga cengkih semakin meroket. Ekspedisi untuk mendapatkan rempah pada abad 16 bahkan bisa mendatangkan keuntungan hingga 400 persen.
Aluminium
Sebelum teknologi pemurnian yang efisien ditemukan, aluminium dinilai lebih berharga daripada emas. Pada suatu masa Napoleon IIII biasa menjamu tamu-tamunya yang paling terhormat dengan peralatan makan yang terbuat dari aluminium. Sementara mereka yang posisinya dianggap lebih rendah akan disuguhi makanan di peralatan dari emas.
Sumber: MNN, Realm of History
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pewarna biru sempat langka dan jadi komoditas perdagangan yang sama berharganya dengan rempah dan logam.
Baca SelengkapnyaHarga emas ukuran 1 gram dijual sebesar Rp1.360.000.
Baca SelengkapnyaEmas perhiasan memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,06 persen.
Baca SelengkapnyaEmas umumnya digunakan selama beberapa ribu tahun hanya untuk membuat benda-benda seperti perhiasan dan benda untuk pemujaan.
Baca SelengkapnyaPerdagangan kapur barus di Tapanuli, Sumatera Utara sudah berlangsung sejak abad ke-2 Masehi dan menjadi salah satu komoditi penting atau 'emas'.
Baca SelengkapnyaSalah satu perhiasan batu akik khas Sumbar ini bukan hanya bentuknya yang indah dan estetis, melainkan juga unik dan begitu istimewa.
Baca SelengkapnyaHarga jual emas Antam naik tajam hingga Rp13.000 per gram pada Jumat (20/9). Dengan ini, harga jual emas Antam berat 1 gram mencapai RpRp1.443.000.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca Selengkapnyakomoditas penyumbang utama deflasi Juni 2024 adalah bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen.
Baca SelengkapnyaHarga emas telah mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaMelansir laman logammulia.com, harga emas Antam kini di jual Rp1.389.000 per gram.
Baca Selengkapnya