Tak Terbatas Hanya untuk Mahasiswa Komunikasi UMM, Kelas Social Media for Branding Juga Bisa Diikuti Kampus Lain
Kelas Social Media for Branding Komunikasi UMM Segera Dibuka untuk Kampus Lain
Kelas Social Media for Branding (SMB) yang ditawarkan oleh program studi Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kini terbuka untuk mahasiswa dari kampus lain. Kelas yang berada di bawah naungan School of Creative Digital Communication (SCDC) ini tidak hanya ditujukan bagi mahasiswa Komunikasi UMM, tetapi juga untuk mahasiswa dari program studi lain, bahkan dari kampus non-UMM. Langkah ini diambil untuk menjawab antusiasme yang tinggi dari mahasiswa luar UMM yang ingin meningkatkan keterampilan dalam manajemen media sosial.
Dalam lokakarya dan evaluasi CoE SCDC Komunikasi UMM yang berlangsung di Rayz Hotel UMM pada Senin (3/8/2024), Direktur CoE UMM, Prof. Dr. Damat, mengungkapkan dukungannya agar SCDC lebih terbuka untuk umum.
-
Bagaimana UGM memfasilitasi mahasiswa untuk belajar di dalam dan luar kampus? 'Kami berupaya memfasilitasi mahasiswa untuk bisa belajar di dalam maupun luar kampus. Belajar dari para dosen maupun praktisi serta teman-teman sebaya mereka melalui kegiatan yang positif,' kata Ova.
-
Dimana UMKK dapat mempromosikan produk mereka? Sebagai marketplace terbesar yag dimiliki pemerintah, dengan memasukan produk dalam Katalog Elektronik, maka produk UMKK tersebut akan dilihat oleh 83 Kementerian/Lembaga dan lebih dari 500 Pemerintah Daerah.
-
Apa yang ditawarkan kepada universitas? Bareskrim Polri mengimbau kepada seluruh Universitas di Indonesia agar tidak mudah tergiur dengan program magang yang ditawarkan oleh pihak luar.
-
Bagaimana cara UGM diakui di kancah internasional? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus.
-
Apa yang ditawarkan UT untuk mahasiswa? Lebih lanjut Ali menjelaskan dari sekitar 525 ribu mahasiswanya yang tersebar di seluruh dunia, sebanyak 75% didominasi oleh Gen Z. Kemudian 20% adalah milenial dan sisanya baby boomers. Dari jumlah terbanyak itu, Ali membuktikan bahwa penyebaran informasi lewat media sosial dan kerja sama dengan mitra-mitranya mengenai UT, berhasil menarik minat dan kepercayaan anak-anak muda untuk kuliah di UT.
-
Bagaimana RuBY mengolaborasikan mahasiswa dengan UMKM? Ada program khusus mahasiswa dan pelaku UMKM yang dibuat dalam bentuk inkubasi bisnis. Di sini isinya adalah mahasiswa yang belajar teori dari pemateri dan langsung mengaplikasikannya ke UMKM yang jadi salah satu unggulan Bank BRI.
“Banyak pelaku UMKM yang memiliki produk bagus tetapi tidak bisa memasarkan secara digital. Mereka butuh short course digital marketing atau social media for branding,” kata Damat. Ia juga mendorong agar pihak Komunikasi UMM membuka kelas short course untuk menambah keterampilan sebagai spesialis media sosial.
Rencana untuk membuka kelas bagi mahasiswa luar UMM sebenarnya telah dirancang sejak batch kedua pelaksanaan kelas SMB pada semester lalu. Namun, kendala administrasi membuat rencana tersebut belum dapat direalisasikan.
“Kami akan mensosialisasikan program ini kepada prodi lain di UMM, serta kampus lain, terutama kampus-kampus Muhammadiyah yang tergabung dalam asosiasi,” terang PIC CoE SCDC Komunikasi UMM, Widiya Yutanti.
Tahun ini merupakan tahun ketiga kelas SMB yang merupakan rintisan CoE pertama Komunikasi UMM. Melalui kelas ini, mahasiswa dilatih selama dua semester untuk mempelajari keterampilan manajemen media sosial. Pada semester pertama, yang ditempuh oleh mahasiswa semester lima, diisi dengan materi-materi kelas dan praktik optimalisasi media sosial di berbagai institusi. Menariknya, kurikulum kelas ini disusun bersama dunia industri yang sekaligus terlibat sebagai instruktur dan mentor.
Pada semester berikutnya, mahasiswa dikirim untuk magang di instansi-instansi yang bermitra dengan Komunikasi UMM. Berbekal pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktik sebelumnya, magang difokuskan untuk memperoleh pengalaman bekerja secara profesional.
Menurut Prof. Damat, magang sangat penting agar mahasiswa lebih memahami dunia kerja, tidak manja, dan belajar lebih sungguh-sungguh untuk menguasai keterampilan. Mitra utama SCDC saat ini adalah perusahaan digital marketing PT Sosialoka Indonesia, selain itu ada juga instansi pemerintah, BUMN, dan swasta seperti Humas Polda Jawa Timur, Dinas Kominfo Kabupaten Malang, Lembaga Sensor Film (LSF), PT INKA, dan Pelindo.
Selain itu, beberapa mitra swasta lainnya adalah CM Labs, Pondok Pesantren Ar-Rahmah, Suara Surabaya Media, JTV, dan Jatim Park. Ke depan, mitra potensial yang sudah menyampaikan ketertarikannya adalah grup perusahaan Kapanlagi Yuniverse (KLY) yang memiliki puluhan jaringan media online, digital marketing, dan event management. Melalui kemitraan ini, Komunikasi UMM memastikan lulusannya siap masuk ke dunia kerja profesional.
“Graduate profiles dari kelas ini antara lain adalah sebagai social media specialist, content creator, content planner, ataupun copywriter,” tambah Widiya.
Lokakarya ini dihadiri oleh seluruh instruktur internal dari Komunikasi UMM dan beberapa perwakilan institusi mitra. Tidak hanya itu, instansi lain juga hadir melalui mode daring. Social media specialist Suara Surabaya, Hamim Arifin, mengakui kualitas mahasiswa kelas SMB yang magang di tempatnya. Menurutnya, secara keterampilan sudah cukup bagus walau perlu meningkatkan kepercayaan diri untuk bisa bekerja secara kolaboratif. Hal ini dibenarkan pranata ahli muda Diskominfo Kabupaten Malang, Gita Firdausi.
General Manager Sosialoka, Bahrul Ulum, juga menyampaikan apresiasinya. Dituturkannya, peserta magang dengan senang hati dilibatkan pada hampir semua proses media sosial seperti perencanaan, produksi konten, KOL relationship, hingga distribusi. “Kami juga memberikan kesempatan mereka untuk bertemu artis yang selama ini hanya mereka lihat di media sosial,” ungkapnya.
Masukan dari CM Labs disampaikan oleh Director of Operations Yuliana Kusumawati dan Marketing Staff Hendi Arsyanto Abusan. Keduanya sepakat bahwa SMB tidak hanya berhenti pada branding karena kebutuhan perusahaan adalah sampai pada penjualan. “Kami ingin media sosial juga sampai pada marketing,” kata Hendi.
Ungkapan apresiasi juga disampaikan oleh Humas Pondok Pesantren Putri Ar-Rahmah, Ardi Kusuma. Pihaknya merasa kehadiran mahasiswa magang di pondoknya tidak hanya berdampak pada produktivitas dakwah lewat media sosial tapi juga marketing. “Alhamdulillah ngefek pada naiknya pendaftar calon santri,” ungkapnya senang.
Sementara itu, Humas INKA, Aisyah, mengaku puas dengan kinerja mahasiswa SMB. Sebagai BUMN, PT INKA juga diminta oleh Menteri Erick Thohir untuk senantiasa membranding perusahaannya. “Anak magang dari UMM ini sangat membantu branding corporate. Setiap bulan kami melakukan agenda setting secara kreatif yang juga berlaku bagi semua kegiatan perusahaan di bawah BUMN,” katanya.
Dekan FISIP UMM, Prof. Muslimin Machmud, mengapresiasi kesungguhan Komunikasi dalam menyelenggarakan CoE di lingkungan fakultasnya. Komunikasi dinilai sebagai pelopor CoE universitas yang memiliki standar tinggi dan menjaga kualitasnya.
“Di FISIP semua prodi telah memiliki CoE setelah dimulai oleh Komunikasi,” tutur Muslimin.
Ketua Prodi Komunikasi UMM, Nasrullah, berharap SCDC dapat mengembangkan kelas-kelas profesional lain termasuk yang diharapkan oleh direktur CoE UMM untuk membuka short course. Namun, pihaknya juga mengingatkan agar mahasiswa yang menempuh MBKM pada jalur CoE ini dapat memenuhi standar kriteria lulus tepat waktu, lebih terampil, dan lebih cepat memperoleh pekerjaan yang sesuai.