Berkali-kali Bung Hatta Diteror PKI
Merdeka.com - Mohammad Hatta dikenal sebagai tokoh antikomunis. Partai Komunis Indonesia (PKI) kerap melakukan aksi teror pada Bung Hatta. Terlebih saat Hatta tidak lagi menjabat sebagai wakil presiden.
Suatu malam di tahun 1965, Bung Hatta sedang berada di Bali. Massa PKI berkumpul di sekitar tempat Bung Hatta menginap.
Mereka sengaja unjuk kekuatan di sana. Beberapa di antaranya melontarkan caci maki pada sang proklamator.
-
Siapa yang mengasingkan Bung Hatta? Bung Hatta bersama Sutan Sjahrir sudah ditetapkan menjadi tahanan politik oleh Belanda, lalu mereka dibuang ke Banda Naira pada 11 Februari 1936.
-
Kenapa Bung Hatta diasingkan? Bung Hatta bersama Sutan Sjahrir sudah ditetapkan menjadi tahanan politik oleh Belanda, lalu mereka dibuang ke Banda Naira pada 11 Februari 1936.
-
Siapa yang memimpin PPKI? Sejak kekelahan Jepang atas Sekutu, ia menjadi anggota dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) bersama Ahmad Subarjo, Kasman Singodimedjo, dan tokoh-tokoh penting lainnya.
-
Kapan Bung Hatta diasingkan? Bung Hatta bersama Sutan Sjahrir sudah ditetapkan menjadi tahanan politik oleh Belanda, lalu mereka dibuang ke Banda Naira pada 11 Februari 1936.
-
Kapan pembantaian PKI terjadi? Saat peristiwa pembantaian para anggota PKI yang terjadi pada kurun waktu tahun 1965-1967, Pak Darmadi masih duduk di kelas 4 SD.
Sekretaris Bung Hatta, I Wangsa Widjaja menceritakan kejadian malam itu. Dia sebenarnya panas mendengar cacian para anggota PKI itu. Namun Wangsa memilih tidak melawan.
"Saya pikir lebih baik menghadapi mereka dengan kepala dingin," kata Wangsa yang melihat keadaan dengan kepala polisi setempat.
Tidak terjadi insiden malam itu. Bung Hatta pun pulang dari Bali dengan selamat. Tak lama kemudian meletuslah peristiwa Gerakan 30 September 1965.
Teror untuk Bung Hatta
PKI telah lama mengincar Bung Hatta. Sejak 1957, mereka telah melakukan berbagai intimidasi. Misal, aparat yang diduga prokomunis menghentikan mobil Bung Hatta dan menggeledahnya.
Hal ini sengaja dilakukan untuk menunjukkan ketidaksukaan mereka pada mantan wapres tersebut.
Putri Bung Hatta, Gemala Rabi'ah Hatta berkisah jika orang-orang PKI mencoreti pagar rumah dengan kata-kata 'Ganyang Hatta'. Mereka juga berteriak-teriak dan menggelar aksi massa di kediaman proklamator RI tersebut.
"Rumah kami dilempari batu hingga masuk ke pekarangan," ujar Gemala dalam buku Bung Hatta di Mata Tiga Puterinya yang diterbitkan Penerbit Kompas tahun 2015.
Orang-Orang Dekat Hatta
Teror tak cuma dialami oleh Bung Hatta dan keluarganya. Orang-orang yang dianggap dekat dengan Bung Hatta pun menerima teror tersebut.
Kisah ini dituturkan oleh Sekretaris Bung Hatta, I Wangsa Widjaja dalam buku Mengenang Bung Hatta yang diterbitkan Toko Gunung Agung.
Tahun 1964, Wangsa mendapat informasi dari kawannya di kepolisian agar berhati-hati. Ada perintah kepada polisi untuk menangkap orang-orang dekat Bung Hatta.
"Ada perintah dari atas untuk menangkap Bung. Tapi perintah itu belum dilaksanakan karena tidak ada perintah tertulis," kata polisi itu.
Rumah Wangsa dua kali digeledah oleh aparat. Mereka mencari dokumen yang dianggap penting. Namun tidak ada yang bisa ditemukan di rumah sekretaris Bung Hatta.
"Pada waktu itu mereka hanya menemukan dokumen yang tidak terlalu penting, yang kemudian mereka bakar di halaman rumah saya," kenang Wangsa.
Satu tahun setelah mendapat peringatan tersebut, meletuslah G30S. Wangsa dan orang-orang dekat Bung Hatta pun selamat dari penangkapan. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bercerita ditertawai Megawati karena dipanggil polisi.
Baca SelengkapnyaPresiden pertama RI, Soekarno juga pernah menjadi target rencana pembunuhan
Baca SelengkapnyaPerlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.
Baca SelengkapnyaKomarudin Watubun sempat memerintahkan Satgas PDIP agar mengawal pemeriksaan Hasto di Polda Metro Jaya, Rabu (5/6).
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku meski mampu melawan dan memiliki anak buah yang kuat, namun dia memutuskan tidak melawan.
Baca SelengkapnyaPresiden Soeharto menegaskan pergerakan yang ingin menjatuhkan dirinya dari kursi Presiden dipimpin oleh tokoh bernama Sawito.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pengungkapan tragedi Kudatuli diharapkan mampu menghilangkan kekuasaan yang menindas.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Indonesia masih mewarisi semangat kolonial dalam sektor hukum.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung soal pihak-pihak yang melakukan intimidasi jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIbnu Hadjar merupakan mantan Letnan Dua TNI yang berujung menjadi pemberontak pemerintah dalam pasukan DI/TII.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri yang menyinggung penguasa bertindak seperti rezim orde baru.
Baca SelengkapnyaMegawati Marahi Yasonna Laoly: Jadi Menteri Ngapain, Anak Buah Kita Ditarget Melulu
Baca Selengkapnya