Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jenderal Setia Dicopot Soeharto Karena Terlalu Populer di Kalangan Anak Muda

Jenderal Setia Dicopot Soeharto Karena Terlalu Populer di Kalangan Anak Muda Mayjen Soeharto di Lubang Buaya. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Mayor Jenderal Kemal Idris terkejut dengan perintah itu. Dia harus menyerahkan jabatannya sebagai Panglima Antar Daerah Wilayah Indonesia Timur. Tugas barunya: Menjadi Duta Besar di Yugoslavia.

Saat itu tahun 1972, era Orde Baru berkuasa. Didubeskan atau ditugaskan menjadi duta besar adalah cara Soeharto untuk 'membuang' para perwira yang dianggapnya sulit diatur atau tidak bisa dipercaya.

Menjadi Dubes sama sekali bukan jabatan idaman para jenderal Angkatan Darat kala itu. Kemal Idris pun mempertanyakan alasan Soeharto menjadikannya Duta Besar. Menurutnya lebih baik dirinya tetap bersama Soeharto di dalam negeri. Namun apa jawaban Soeharto?

"He, kamu masih militer tidak?' balas Soeharto.

"Iya, Pak." jawab Kemal.

"Kalau kamu masih militer ini perintah," kata Pak Harto.

Soeharto kemudian menjelaskan alasannya. Menurutnya posisi Dubes yugoslavia ini tepat untuk memperbaiki hubungan yang retak setelah G30S/PKI. Demikian ditulis dalam biografi Kemal Idris, Bertarung Dalam Revolusi yang ditulis Rosihan Anwar Dkk.

Apa Alasan Sebenarnya?

Dari Jenderal Soemitro, Kemal mendapat alasan soal penunjukannya menjadi Dubes. Semua Panglima Kowilhan akan diremajakan, diganti dengan para perwira dari generasi muda.

Namun dari Panglima Jenderal Panggabean, dia justru memperoleh informasi berlawanan. Isu peremajaan tersebut tidak benar. Tapi Pangab mengakui ada laporan soal Kemal yang masuk pada Soeharto.

Informasinya serba simpang siur. Namun Kemal sadar ada seseorang yang tidak suka padanya dan membuat laporan pada penguasa Orde Baru. Itulah penyebab dia tiba-tiba Didubeskan.

Dua tahun kemudian, di Markas Kopkamtib, Kemal baru mengetahui alasan sebenarnya. Laksamana Sudomo blak-blakkan soal kenapa Kemal dicopot.

"Laporan itu disampaikan Ali Murtopo," kata Sudomo.

Terlalu Populer

Dalam laporan kepada Soeharto disebut kinerja Kemal sebagai Panglima dinilai bagus. Kemal berhasil mengajak rakyat Indonesia Timur ikut menyukseskan pembangunan. Kemal juga berhasil mengambil hati kaum muda di Indonesia Timur.

"Dia terlalu populer di sana. Popularitas itu diperlukannya untuk memperoleh  jabatan tertinggi. Dulu dia berani melawan Bung Karno yang sedang dalam puncak kejayaannya. Tentu dia akan berani pula melawan Soeharto," tulis laporan itu.

Pak Harto rupanya percaya pada laporan itu. Padahal selama menumpas G30S/PKI dan menumbangkan kekuatan Orde Baru, Kemal Idris selalu berada di belakang Soeharto. Kemal juga pernah berjanji untuk loyal pada Soeharto. 

"Pak Harto, tidak usah takut pada saya. Saya akan loyal kepada pimpinan negara, terhadap Pak Harto. Saya akan loyal selama Pak Harto masih tetap pada cita-citanya, yang juga menjadi cita-cita saya," kata Kemal. 

Tapi tetap saja, tidak boleh ada matahari kembar yang lebih populer dari Soeharto di masa Orde Baru. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto

Sejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI Kawan Dekat Soeharto, Dicopot dari Jabatan Strategis Karena Terlalu Populer
Jenderal TNI Kawan Dekat Soeharto, Dicopot dari Jabatan Strategis Karena Terlalu Populer

Dulu bahu membahu mendirikan Orde Baru bersama Soeharto. Sang Jenderal pecah kongsi kemudian

Baca Selengkapnya
Cerita Soeharto Nyaris Mau Mundur dari Tentara, Malah Dikasih Bintang Satu
Cerita Soeharto Nyaris Mau Mundur dari Tentara, Malah Dikasih Bintang Satu

Soeharto murka ketika mobil-mobil yang akan diselundupkannya ke Jawa dicegah naik kapal.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Masalah Bahasa, Soeharto Copot Jaksa Agung yang Tangkap Kerabat Ibu Tien
Gara-Gara Masalah Bahasa, Soeharto Copot Jaksa Agung yang Tangkap Kerabat Ibu Tien

Pelaku yang belakangan diketahui punya kekerabatan dengan Ibu Tien membuat Soeharto tidak nyaman.

Baca Selengkapnya
Perintah Rahasia Letjen Soeharto ke Kostrad: Lindungi Mahasiswa yang Berdemo
Perintah Rahasia Letjen Soeharto ke Kostrad: Lindungi Mahasiswa yang Berdemo

Militer ada di belakang aksi-aksi mahasiswa pasca G30S/PKI. Ini pengakuan para jenderal saat itu.

Baca Selengkapnya
Kisah Polisi Jujur, Jenderal Hoegeng dan Ketegangan dengan Soeharto
Kisah Polisi Jujur, Jenderal Hoegeng dan Ketegangan dengan Soeharto

“Di negara ini hanya ada tiga polisi yang tidak bisa disuap, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng,” kata Gus Dur.

Baca Selengkapnya
Soeharto Marah Dilengserkan: Saya Dihina, Dendamnya Bukan Main!
Soeharto Marah Dilengserkan: Saya Dihina, Dendamnya Bukan Main!

Soeharto marah dan dendam dilengserkan. Ada sejumlah orang dia cap sebagai pengkhianat.

Baca Selengkapnya
Momen Presiden Soeharto Membekukan Ditjen Bea Cukai Karena Maraknya Aksi  Pungli
Momen Presiden Soeharto Membekukan Ditjen Bea Cukai Karena Maraknya Aksi Pungli

Presiden Soeharto bekukan Bea Cukai pada masanya akibat marak terjadinya pungli.

Baca Selengkapnya
Berani Kritik Anak Presiden, Jenderal ini Dicopot dari Jabatan Panglima
Berani Kritik Anak Presiden, Jenderal ini Dicopot dari Jabatan Panglima

Jenderal yang paling dipercaya ini tiba-tiba berani mengkritik sepak terjang anak presiden. Jabatan taruhannya.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Demo Soeharto, Kampus ITB ‘Diserang’ Tentara Misterius
Mahasiswa Demo Soeharto, Kampus ITB ‘Diserang’ Tentara Misterius

Pada 25 Januari 1978, operasi kilat berhasil membungkam sementara gerakan mahasiswa Bandung.

Baca Selengkapnya
PDIP: Soeharto Ketakukan Kalau Bung Karno Dimakamkan Dekat Jakarta
PDIP: Soeharto Ketakukan Kalau Bung Karno Dimakamkan Dekat Jakarta

Orba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.

Baca Selengkapnya