Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pembelian Kapal Selam RI yang Diawasi Angkatan Laut Amerika Serikat

Kisah Pembelian Kapal Selam RI yang Diawasi Angkatan Laut Amerika Serikat Kapal selam jenis Whiskey buatan Uni Sovyet. wikipedia.ru©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Proses pengiriman kapal selam yang dibeli Indonesia dari Uni Sovyet dimata-matai oleh Armada ke-7 Angkatan Laut Amerika Serikat. Mereka mengintai sejak Kepulauan Okinawa hingga Selat Makassar.

Penulis: Hendi Jo

Akhir 1950-an, Presiden Sukarno memiliki rencana menuntaskan masalah Irian Barat dengan cara militer, di samping jalur diplomasi. Terkait itu, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) lantas memperkuat persenjataan dengan alat-alat perang mutakhir buatan Uni Sovyet. Salah satu-nya adalah mendatangkan kapal selam jenis Whiskey (W).

Awal Mei 1959, proses pengalihan semua kapal-kapal perang (termasuk kapal selam) milik Uni Sovyet kepada ALRI sudah dilangsungkan. Menurut sejarawan militer asal Rusia Alexander Okorokov dalam Тайные войны СССР (Perang Rahasia Uni Sovyet), rencana operasi itu dipersiapkan dengan cermat dan ketat di bawah supervisi seorang perwira menengah bernama Kapten Tingkat I P.Vosmak. Semua kapal perang dilengkapi dengan persenjataan artileri paling canggih saat itu.

"Beberapa saat sebelum kapal-kapal perang itu diberangkatkan ke Indonesia, Angkatan Laut Uni Sovyet melakukan perbaikan besar-besaran di Dalzavod," ungkap dosen sejarah di Akademi Ilmu Militer Rusia itu.

AS Mengintai

Awal Agustus 1959, dua kapal selam pertama dikirimkan ke Indonesia. Misi itu melibatkan sejumlah awak kapal selam berkebangsaan Rusia pimpinan dua perwira menengah: Kapten Tingkat II S.M. Susoev untuk S-79 dan Kapten Tingkat III F.S. Volovik untuk S-91. Ikut bersama mereka sejumlah calon awak kapal selam ALRI yang dipimpin oleh dua perwira menengah ALRI.

"Mereka adalah Mayor J.Koesno dan Mayor R.P. Poernomo. Kelak mereka menjadi komandan di Kapal Selam RI Tjakra dan Kalal Selam RI Nanggala," ungkap Laksamana Muda (Purn) I Nyoman Suharta.

Pada 25 Agustus 1959, dua kapal selam itu mulai memasuki Laut Jawa. Beberapa jam sebelum memasuki Pangkalan Laut Surabaya, terlihat sebuah pesawat Neptune milik Angkatan Laut Amerika Serikat mengintai pergerakan mereka dari ketinggian sedang. 'Pengawalan' itu berlangsung hingga kapal-kapal selam tersebut memasuki Pangkalan Angkatan Laut Dermaga Ujung, Surabaya.

Pengintaian intens kembali dilancarkan oleh Armada ke-7 Angkatan Laut Amerika Serikat saat Uni Sovyet mengirimkan lagi 4 kapal selam jenis W ke Indonesia pada 30 Oktober 1961. Dikisahkan oleh Okorokov, bagaimana rombongan kapal selam itu terus diawasi sejak Kepulauan Okinawa (Jepang) oleh pesawat-pesawat patroli laut AL Amerika Serikat.

"Mereka melakukan pengawasan sampai rombongan kapal selam Whiskey memasuki Selat Makassar," ungkap Okorokov.

Namun situasi paling menegangkan justru terjadi di detik-detik terakhir konflik Indonesia-Belanda. Ketika itu Operasi Djajawidjaja (rencana menginvasi Irian Barat secara besar-besaran) akan segera diluncurkan. Enam kapal selam pun diberangkatkan ke Bitung (Sulawesi Utara) sebagai persiapan menerobos perairan Irian Barat.

Kru dari Rusia Bertempur di Irian Barat

Persoalan muncul ketika ALRI tidak memiliki kru lagi untuk mengisi 6 kapal selam itu. Maka untuk mengantisipasi situasi tersebut, pemerintah RI memakai jasa ratusan kru kapal selam Angkatan Laut Uni Soviet. Mereka ada bukan saja sebagai instruktur, namun juga sebagai tenaga tempur aktif.

"Saya berangkat (ke Irian) bersama ratusan kru Uni Sovyet untuk bertempur di Irian Barat," Kolonel (Purn) F.X. Soeyatno, salah satu eks anggota Korps Hiu Kencana ALRI.

Situasi tersebut memaksa Armada ke-7 Angkatan Laut Amerika Serikat untuk langsung memantau pergerakan kapal-kapal selam buatan Uni Sovyet tersebut. Menurut Okorokov, kedua pihak bahkan sudah memegang posisi koordinat masing-masing.

"Orang-orang Rusia di kapal-kapal selam ALRI malah sudah mempersiapkan diri untuk terlibat dalam pertempuran terbuka dan perang tanpa batas," ungkap Okorokov.

Beruntung Belanda mengikuti saran Amerika Serikat untuk menyelesaikan masalah Irian Barat ke meja perundingan di PBB. Otomatis kesepakatan itu menjadikan semua kekuatan bersenjata kedua negara pun ditarik ke pangkalan masing-masing hingga perang benar-benar tak terjadi. Jika tidak, sudah dipastikan untuk kali pertama Perang Dunia III akan meletus di perairan Irian. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bertemu Empat Mata dengan Prabowo, KSAL Bahas Pembelian Alutsista TNI AL
Bertemu Empat Mata dengan Prabowo, KSAL Bahas Pembelian Alutsista TNI AL

pembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)

Baca Selengkapnya
Canggih, Dua Kapal Patroli Dibeli Menhan Prabowo dari Itali Bisa Diubah Jadi Kapal Perang
Canggih, Dua Kapal Patroli Dibeli Menhan Prabowo dari Itali Bisa Diubah Jadi Kapal Perang

Kapal patroli lepas pantai (OPV) itu buatan galangan kapal Italia Fincantieri.

Baca Selengkapnya
Operasi Rahasia Anggota TNI Masuk ke Israel, Begitu Senyap & Penuh Intrik Intelijen
Operasi Rahasia Anggota TNI Masuk ke Israel, Begitu Senyap & Penuh Intrik Intelijen

Berikut operasi rahasia anggota TNI masuk ke Israel yang begitu senyap dan penuk intrik intelijen.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Baru Tahun Ini Indonesia Dikasih Beli Jet Tempur AS Karena Prabowo
Gerindra: Baru Tahun Ini Indonesia Dikasih Beli Jet Tempur AS Karena Prabowo

Pesawat tempur F-15EX merupakan versi paling muktahir dari pesawat F-15 yang pernah dibuat oleh Boeing.

Baca Selengkapnya
Misi Rahasia Pasukan Elite TNI Selundupkan Senjata Untuk Revolusi Aljazair
Misi Rahasia Pasukan Elite TNI Selundupkan Senjata Untuk Revolusi Aljazair

Perintah itu langsung dari Presiden RI. Satuan elite TNI diperintahkan membawa senjata lewat laut.

Baca Selengkapnya
Bikin Kaukus Kelautan DPR Tertarik, Ini Sederet Keunggulan Kapal OceanX
Bikin Kaukus Kelautan DPR Tertarik, Ini Sederet Keunggulan Kapal OceanX

Kapal OceanXplorer milik organisasi nirlaba OceanX dari Amerika Serikat, dikenal sebagai kapal eksplorasi

Baca Selengkapnya
Saat Presiden Perintahkan Pasukan Elite TNI Selundupkan Senjata Dalam Kapal Selam
Saat Presiden Perintahkan Pasukan Elite TNI Selundupkan Senjata Dalam Kapal Selam

Unit kapal selam dikenal sebagai pasukan elite. Salah satu misi rahasia yang pernah dijalani adalah menyelundupkan senjata ke daerah konflik.

Baca Selengkapnya
Ternyata di Laut Indonesia Masih Banyak Ranjau Peninggalan Perang Dunia II, ini 2 Kapal Perang Canggih Baru Milik TNI AL Siap Memburunya
Ternyata di Laut Indonesia Masih Banyak Ranjau Peninggalan Perang Dunia II, ini 2 Kapal Perang Canggih Baru Milik TNI AL Siap Memburunya

Potret kapal perang pemburu ranjau di dasar laut milik TNI AL.

Baca Selengkapnya
Kerennya Kapal Selam Penyelamat Milik TNI AL, Punya Interior Apik & Teknologi Canggih
Kerennya Kapal Selam Penyelamat Milik TNI AL, Punya Interior Apik & Teknologi Canggih

Desain interior di dalamnya begitu apik. Tak ketinggalan, ada teknologi canggih yang digunakan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ini Spesifikasi Helikopter Black Hawk Diborong Prabowo di AS Bikin TNI Makin Sangar
VIDEO: Ini Spesifikasi Helikopter Black Hawk Diborong Prabowo di AS Bikin TNI Makin Sangar

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam lawatan kerja di Amerika, menyaksikan penandatanganan perjanjian industri pertahanan antara Indonesia dan AS.

Baca Selengkapnya
Prabowo Boyong Puluhan Helikopter Black Hawk Baru ke Indonesia
Prabowo Boyong Puluhan Helikopter Black Hawk Baru ke Indonesia

Pembelian helikopter ini diharapkan mampu memperkuat pertahanan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dukung Studi Potensi Laut Indonesia, DPR Intip dari Dekat Kecanggihan Kapal OceanX
Dukung Studi Potensi Laut Indonesia, DPR Intip dari Dekat Kecanggihan Kapal OceanX

BKSAP DPR mengunjungi kapal OceanX, Ocean Explorer atas undangan organisasi OceanX di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya