Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Kudeta' dalam Tubuh Kepolisian: Kepala Kepolisian Negara Soekanto Diberhentikan

'Kudeta' dalam Tubuh Kepolisian: Kepala Kepolisian Negara Soekanto Diberhentikan Sukanto mendampingi Bung Karno melihat Pameran Pekan Kepolisian di Jakarta. Arsip Nasional RI©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Situasi serba panas di periode akhir tahun 1950-an. Pergolakan di daerah menambah kekalutan masa itu. Beberapa instansi pemerintah mengalami permasalahan internal. Tak terkecuali kepolisian negara.

Kepemimpinan Raden Said Soekanto yang selama satu dasawarsa telah meletakkan dasar kepolisian, secara tiba-tiba diberhentikan oleh Panglima Tertinggi Bung Karno. Dalam buku Ikhtisar Sejarah Perdjuangan ABRI (1945–Sekarang) dijelaskan bahwa situasi di kepolisian memanas usai Konferensi Kepolisian 19 Oktober 1959.

Dalam konferensi tersebut, Kepala Kepolisian Negara (KKN) Soekanto mengumumkan adanya sebuah herordening (Penataan Ulang) dan retooling (Pembersihan Ulang) di lingkungan kepolisian negara. Langkah ini sebagai bentuk efisiensi dan produktivitas polisi dalam pelaksanaan program pemerintah.

Retooling harus memenuhi syarat-syarat budi pekerti dan mempraktikkan Tribrata. Hasil dari konferensi ini adalah dibentuknya 'Manifes Kepolisian' yang ditandatangani 10 pimpinan kepolisian dari seluruh Indonesia.

Korps Kepolisian Negara diwajibkan menjalankan tugas, sumpah jabatan, hukum tata tertib, dan Tribrata dalam rangka melaksanakan Manipol Demokrasi Terpimpin. Sempat terjadi mosi tidak percaya dari kelompok Soetarto. Meskipun sebagian besar masih mendukung Soekanto.

Dalam buku Sejarah TNI Jilid II, pada 17 November 1959 Kepala Kepolisian Soekanto memerintahkan seluruh anggota Polisi melaksanakan Manifes Kepolisian. Sebelum manifes dilaksanakan, terdapat banyak gejala yang tidak diinginkan.

Intrik dalam Kepolisian

Pada 14 Desember 1959, Soekanto memperingatkan adanya sekelompok pejabat kepolisian yang berusaha merintangi Manifes Kepolisian. Kelompok pejabat Polisi ini mengingkari tekat, kesatuan, merusak disiplin dan hierarki.

Mereka disebut-sebut menyalahgunakan korps Kepolisian Negara di Jawa dengan cara-cara yang tidak jujur dan rendah. Bahkan, menikam dari belakang untuk mendapatkan posisi pimpinan kepolisian.

Bukan tanpa alasan Soekanto mengeluarkan pernyataan tersebut. Beberapa kelompok mengadukan Soekanto kepada Jenderal A.H. Nasution dan Presiden Sukarno. Kelompok pertama adalah Tim Sepuluh Kepolisian Negara yang dipimpin oleh Soekarno Djojonegoro.

Mereka menuntut penggantian posisi para perwira yang merupakan lulusan Belanda. Sejumlah anggota tim sepuluh, termasuk Soekarno Djojonegoro diduga merupakan kaki tangan PKI dan PNI yang tidak menyukai Soekanto.

Sementara kelompok lainnya, Soetarto dan bersama enam perwira menghadap Jenderal A.H Nasution untuk menuntut penggantian Soekanto yang kurang tegas selama PRRI/Permesta.

Soekanto Diberhentikan

Permasalahan di kepolisian akhirnya sampai ke telinga Presiden Sukarno. Bung Karno lantas memanggil Soekanto ke Istana Bogor pada 13 Desember 1959. Pokok pembicaraan tentang 7 pejabat kepolisian yang menginginkan pemberhentian Soekanto.

Bung Karno juga meminta agar ke tujuh orang tersebut jangan diberi hukuman. Soekanto tetap pada pendiriannya. Dia bahkan melayangkan pernyataan waspada pada 14 Desember 1959. Presiden Sukarno menganggap hal tersebut sebagai pelanggaran atas perintahnya.

Keesokan harinya, tanpa terduga Soekanto mendapat surat skorsing. Dia menduga ada peran PKI di balik lahirnya surat tersebut. Seperti dijelaskan dalam buku Jenderal Polisi R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo.

Bisa ditebak, Soekarno Djojonegoro diangkat menggantikan Soekanto oleh Presiden Soekarno. Soekarno secara resmi menjadi Kepala Kepolisian Negara pada 17 Desember 1959.

Soekanto adalah sosok yang dikenal menentang konsep Nasakom. Bahkan, sang istri ikut terlibat demontrasi menentang pernikahan Presiden Sukarno dengan Hartini pada Juli 1953. Sehingga tidak mengherankan jika Soekanto diberhentikan.

Meskipun telah meletakkan dasar kepolisian negara, Soekanto pada akhirnya diberhentikan secara tidak hormat oleh Presiden Soekarno.

Reporter Magang: Muhammad Rigan Agus Setiawan (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Polisi Jujur, Jenderal Hoegeng dan Ketegangan dengan Soeharto
Kisah Polisi Jujur, Jenderal Hoegeng dan Ketegangan dengan Soeharto

“Di negara ini hanya ada tiga polisi yang tidak bisa disuap, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng,” kata Gus Dur.

Baca Selengkapnya
Cerita Soeharto Nyaris Mau Mundur dari Tentara, Malah Dikasih Bintang Satu
Cerita Soeharto Nyaris Mau Mundur dari Tentara, Malah Dikasih Bintang Satu

Soeharto murka ketika mobil-mobil yang akan diselundupkannya ke Jawa dicegah naik kapal.

Baca Selengkapnya
Momen Soeharto Buat Jenderal Hoegeng Menangis
Momen Soeharto Buat Jenderal Hoegeng Menangis

Hubungan Hoegeng dengan Soeharto memang renggang setelah mengusut kasus korupsi

Baca Selengkapnya
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto

Sejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.

Baca Selengkapnya
Jarang Disorot, Ini Sosok Istri Cantik Keempat Soekarno yang Disebut 'Lambang Perempuan Jawa'
Jarang Disorot, Ini Sosok Istri Cantik Keempat Soekarno yang Disebut 'Lambang Perempuan Jawa'

Ini sosok cantik pendamping Soekarno yang jarang disorot. Paras cantiknya bikin terpukau.

Baca Selengkapnya
Nasib Soekarno Setelah Lengser hingga Meninggal Dunia
Nasib Soekarno Setelah Lengser hingga Meninggal Dunia

Hidup Soekarno semakin parah usai dilengserkan dari kursi presiden.

Baca Selengkapnya
Mengenal Hoegeng, Polisi Paling Jujur di Indonesia Pernah Usut Kejahatan Sekitar Soeharto
Mengenal Hoegeng, Polisi Paling Jujur di Indonesia Pernah Usut Kejahatan Sekitar Soeharto

Diketahui, Hoegeng tidak memiliki rumah pribadi. Hanya ada rumah dinas di Jalan Muhammad Yamin, Jakarta. Bahkan, ia juga tak memiliki mobil pribadi.

Baca Selengkapnya
Kisah Presiden Soekarno Menyatakan Cinta pada Siti Oetari di Jembatan Peneleh Surabaya, Sederhana tapi Romantis
Kisah Presiden Soekarno Menyatakan Cinta pada Siti Oetari di Jembatan Peneleh Surabaya, Sederhana tapi Romantis

Kota Surabaya menjadi tempat pertama kali belajar agama, menikah, dan bekerja.

Baca Selengkapnya
Sosok Heldy Djafar, Istri Terakhir Presiden Soekarno Asal Kalimantan Timur
Sosok Heldy Djafar, Istri Terakhir Presiden Soekarno Asal Kalimantan Timur

Saat menikah, Heldy istri kesembilan Soekarno berumur 18 tahun, sedangkan Soekarno berumur 65 tahun

Baca Selengkapnya
Kebencian Soeharto Dibawa Sampai Mati
Kebencian Soeharto Dibawa Sampai Mati

Meski tidak pernah mengungkapkannya ke publik, Soeharto menyimpan nama orang-orang yang dianggap pernah mengkhianatinya.

Baca Selengkapnya
Kondisi Sederhana Rumah Jenderal ini Bikin Terharu Anak Buah Saat Salat Jenazah
Kondisi Sederhana Rumah Jenderal ini Bikin Terharu Anak Buah Saat Salat Jenazah

Ini kisah langka teladan kesederhanaan seorang jenderal. Anak buahnya jadi saksi selama menjabat, tak sekali pun dia menggunakan jabatannya untuk korupsi

Baca Selengkapnya
Hubungannya Tak Direstui, Begini Kisah Cinta Beda Agama Ayah dan Ibu Bung Karno yang Berujung Kawin Lari
Hubungannya Tak Direstui, Begini Kisah Cinta Beda Agama Ayah dan Ibu Bung Karno yang Berujung Kawin Lari

Tanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.

Baca Selengkapnya