Masa Kecil Presiden: Menangis Pilu di Kamar, Tak Mampu Beli Petasan di Malam Lebaran
Merdeka.com - Menyalakan petasan saat malam lebaran adalah tradisi di sebagian besar wilayah Nusantara. Hampir semua anak merayakannya dengan gembira. Namun Sukarno kecil hanya bisa bersedih di kamarnya.
Sukarno masih mengingat malam yang pilu itu. Anak-anak seusianya sibuk membakar petasan merayakan malam Idulfitri. Sementara dia tidak punya uang untuk membeli petasan.
Sukarno mengaku keluarganya hidup miskin saat dia kecil. Gaji ayahnya sebagai guru di sekolah rendah Mojokerto tidak cukup untuk hidup layak. Jangankan membeli petasan, untuk makan pun pas-pasan.
-
Kenapa Presiden Sukarno sering kekurangan uang? “Adakah seorang kepala negara lain yang melarat seperti aku hingga sering meminjam uang dari ajudan?' kata Sukarno.
-
Apa gaji Presiden Sukarno? Tahun 1960an, Presiden Soekarno Mengaku Gajinya Hanya 220 US Dollar. Jika dikurs hari ini, Bung Karno hanya mendapatkan gaji sebesar Rp 3,3 juta.
-
Bagaimana cara Presiden Sukarno mendapatkan uang untuk makan sate? jika akan pergi ke tukang sate langganan, Bung Karno pasti menemui Mayor Jenderal Ibrahim Adjie, “Djie Coba Beri Aku Uang Seribu Rupiah! Aku Mau Makan Sate Nih…“ Panglima Siliwangi itu sudah dianggap anak sendiri oleh Bung Karno.
-
Di mana Soekarno bersekolah di Mojokerto? Presiden Pertama RI, Soekarno menghabiskan masa SD hingga SMP di Mojokerto, Jawa Timur. Bangunan sekolahnya masih kokoh hingga sekarang dan kini dikenal sebagai SDN Purwotengah dan SMPN 2 Kota Mojokerto.
-
Apa nama sekolah dasar tempat Soekarno belajar? Bung Karno dulu menempuh pendidikan SD di Sekolah Ongko Loro (kini SDN Purwotengah) dan SMP di Europesche Lagere School (ELS) yang kini SMPN 2 Kota Mojokerto.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
"Di malam lebaran aku berbaring seorang diri di dalam kamar tidurku yang kecil. Aku merasa begitu malang, hatiku serasa teriris," kata Sukarno dalam biografi Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang ditulis Cindy Adams.
Hadiah Petasan
Kesedihan Sukarno kecil makin bertambah saat mendengar tawa anak-anak dan letusan petasan di sekitar rumahnya. Bahagia sekali mereka. Sebagai bocah kecil, dia merasa begitu menderita.
"Satu-satunya cara untuk mengatasi perasaan itu ialah dengan menangis terisak-isak, sepuas-puasnya," kata Bung Karno.
Beberapa lebaran berlalu, orang tua Sukarno tak kunjung mampu membelikannya mercon. Hingga suatu hari datanglah seorang kawan ayahnya. Tamu itu datang membawa bungkusan kecil. Jantung Sukarno berdebar saat melihat buah tangan itu. Dia hampir tak sanggup membukanya.
"Isinya petasan," ujar Sukarno gembira.
Cindy Adams mewawancarai Presiden Sukarno dari tahun 1961-1964. Bung Karno masih mengingat momen itu walau sudah lewat 50 tahun. Dia masih merasakan kebahagiaan luar biasa saat diberi hadiah petasan.
"Tak ada harta, lukisan, atau apa pun istana di dunia ini yang dapat memberiku kegembiraan seperti waktu itu," kenang Sukarno. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak yang percaya kalau Bung Karno punya simpanan emas batangan dan rekening di Bank Swiss. Benarkah itu?
Baca SelengkapnyaSaat itu, Rano masih ingat jika dia dan keluarga tinggal Gang 7 Kemayoran.
Baca SelengkapnyaLahir dari keluarga miskin, Ganjar Pranowo pernah jadi tukang ojek stasiun.
Baca SelengkapnyaPerayaan ulang tahun ke-66 itu dihadiri keluarga dan teman-teman terdekat secara sederhana di salah satu ruangan di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaKetika menyandang pangkat perwira pertama kepolisian, ia hanya menerima gaji puluhan ribu. Sementara, ia sudah harus menanggung kebutuhan keluarganya.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menceritakan cerita masa kecilnya yang tak mampu beli beras hingga harus ke sawah setiap pagi.
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca SelengkapnyaBocah yang dulu berjualan rokok dan kemenyan itu menjadi orang nomor satu di tubuh TNI AD.
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaKasus istri polisi pamer harta di media sosial kembali viral. Lupa dengan teladan pendiri Bhayangkari.
Baca SelengkapnyaUntuk mengobati rasa lapar, setiap hari sang kakek makan nasi dengan dicampur air.
Baca Selengkapnya