Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masjid Eyang Wali Saksi Syiar Islam di Tanah Garut

Masjid Eyang Wali Saksi Syiar Islam di Tanah Garut Masjid Pasantren atau Eyang Wali. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Cibiuk, terdapat sebuah masjid yang menjadi salah satu yang tertua. Masjid tersebut dibangun di abad ke-18 dengan nama Masjid Pasantren, atau warga sekitar menyebutnya Masjid Mbah Wali atau Eyang Wali.

Saat ini masjid masih berdiri di tengah pemukiman warga dan lingkungan pesantren di Kampung Pasantren Tengah, Desa Cibiuk Kidul. Bagian utama masjid, gaya arsitekturnya khas Jawa, memiliki atap berbentuk limas yang bertingkat dua.

Sejak dibangun, banguna utama masjid tersebut diketahui berdinding kayu dan anyaman bambu. Lantainya masih berupa papan, juga tidak ada jendela di dinding dasarnya.

Di tengahnya, ada empat tiang kayu jati yang menjadi penopang atap. Empat tiang tersebut diketahui tidak pernah diganti sejak pertama dibangun, juga dengan tiang-tiang jati yang menyangga bagian luar dan mimbarnya yang masih asli.

Masjid ini diperlebar dengan cara yang unik. Sebuah bangunan masjid modern yang lebih besar didirikan menempel di belakang masjid kuno ini. Dengan begitu, masjid lama nampak seperti ruang mihrab atau paimbaran dalam istilah Sunda dengan ukuran besar bagi masjid baru.

Bagian atap bangunan utama Masjid Agung, semula menggunakan atap sirap. Bagian atapnya kemudian diganti menggunakan genting di tahun 50-an dengan tujuan agar pemberontak Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) tidak mudah membakar masjid itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, masjid tersebut diketahui menjadi tempat perlindungan masyarakat yang setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari kekejaman DI/TII. Wilayah Kecamatan Cibiuk pun pada masa itu diketahui sebagai salah satu basis terkuat pemberontak DI/TII.

Pembangunan masjid, diketahui diprakarsai oleh Syekh Jafar Shidiq dan Syekh Maulana Mansyur. Arsiteknya berasal dari Pandeglang Banten, sehingga tidak heran bentuknya hampir sama dengan masjid-masjid yang ada di sana.

Seluruh komponen bangunan utama masjid itu disatukan tanpa menggunakan paku besi, namun kayu-kayu diukir sedemikian rupa sehingga kemudian saling mengikat. Di bagian lainnya, kayu diikat menggunakan tali serabut.

Hingga saat ini, keturunan Syekh Jafar Shidiq yang tinggal di Cibiuk dan di luar, terus berupaya melestarikan bangunan utama Masjid Pasantren. Meski bangunan masjid dilakukan renovasi, bangunan utama masjid tidak pernah diubah sama sekali.

Salah seorang keturunan Syekh Jafar Shidiq, Rd Imam Haromaen mengatakan bahwa bangunan utama Masjid pasantren mulai bentuk hingga bahan bangunannya tidak boleh diubah, namun harus tetap dilestarikan.

"Masjid Agung Pasantren Tengah dibangun oleh Eyang Wali (Syekh Jafar Shidiq) pada abad 18. Masjid itu digunakan untuk menyebarkan agama Islam dan tempat mengaji. Eyang Wali mengajar santri di Masjid Pasantren. Kondisi permukiman pada abad 18 di Kampung Pasantren Tengah belum padat seperti sekarang," kata Imam.

Di abad ke-19, dijelaskan Imam, masjid dilakukan perluasan karena terjadinya perkembangan penduduk dan kebutuhan tempat ibadah. Namun walau begitu, dalam perluasan itu tidak dilakukan pengubahan bangunan utama masjid.

"Masjid Agung Pasantren Tengah berfungsi sebagai masjid jami. Bangunan utama masjid berfungsi sebagai paimbaran," jelasnya.

Ia menyebut bahwa luas bangunan utama Masjid Pasantren memiliki ukuran 7 x 7 meter. Meski kayu yang hingga saat ini terpasang sudah berusia sangat tua, menurutnya bangunan masih tetap kokoh Tangguh menahan beban bangunan.

Selain untuk beribadah salat, Masjid Pasantren juga digunakan untuk kegiatan keagamaan lainnya. "Peziarah yang mau ke makam Syekh Jafar Shidiq suka ada yang itikaf di masjid karena memang lokasinya tidak terlalu jauh," pungkasnya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hikayat Masjid Pecinan Tinggi Banten yang Berusia 400 Tahun, Kini Tersisa Menara dan Ruang Imam
Hikayat Masjid Pecinan Tinggi Banten yang Berusia 400 Tahun, Kini Tersisa Menara dan Ruang Imam

Saat ini masjid tersebut hanya tersisa ruang mahrab, pondasi, dan menara yang sudah tidak utuh.

Baca Selengkapnya
Disebut Jadi Masjid Pertama yang Didirikan di Cirebon, Ini Kisah dan Potret Masjid Pejlagrahan
Disebut Jadi Masjid Pertama yang Didirikan di Cirebon, Ini Kisah dan Potret Masjid Pejlagrahan

Masjid ini menjadi tempat beribadah umat muslim pertama di Cirebon. Inisiator pembangunan adalah Pangeran Cakrabuana, putra Raja Pajajaran.

Baca Selengkapnya
Cerita Unik Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Dulu Ditakuti Belanda
Cerita Unik Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Dulu Ditakuti Belanda

Masjid tersebut kabarnya tak pernah menjadi sasaran penghancuran, atau penyerangan dari pasukan militer Belanda maupun pendudukan Jepang.

Baca Selengkapnya
Menilik Masjid Tuo Ampang Gadang, Saksi Bisu Perkembangan Agama Islam Hingga Perjuangan Imam Bonjol
Menilik Masjid Tuo Ampang Gadang, Saksi Bisu Perkembangan Agama Islam Hingga Perjuangan Imam Bonjol

Bangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.

Baca Selengkapnya
Sejarah Surau Gadang, Warisan Peninggalan Syekh Burhanuddin saat Penyebaran Islam di Sumbar
Sejarah Surau Gadang, Warisan Peninggalan Syekh Burhanuddin saat Penyebaran Islam di Sumbar

Tanah Minang memiliki banyak peninggalan sejarah yang menjadi saksi perjuangan para ulama besar dalam menyebarkan Islam di sana.

Baca Selengkapnya
Potret Masjid Agung Bangkalan, Masjid Pertama yang Didirikan Sultan Keraton untuk Masyarakat
Potret Masjid Agung Bangkalan, Masjid Pertama yang Didirikan Sultan Keraton untuk Masyarakat

Pada awal pendiriannya, masjid ini hanya diperuntukkan keluarga keraton.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Cagar Budaya Sarat Sejarah yang Telah Berusia 3,5 Abad
Fakta Unik Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Cagar Budaya Sarat Sejarah yang Telah Berusia 3,5 Abad

Banyak penutur sejarah yang menyebut bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1755,

Baca Selengkapnya
Menengok Sejarah Masjid Agung Palembang, Warisan Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam Abad 18
Menengok Sejarah Masjid Agung Palembang, Warisan Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam Abad 18

Kota Palembang memiliki ragam bangunan kuno yang sampai sekarang masih bisa dijumpai.

Baca Selengkapnya
Kisah di Balik Megahnya Masjid Sukalila di Serang yang Berusia Ratusan Tahun, Luasnya Satu Hektare dan Terdapat Makam Kuno
Kisah di Balik Megahnya Masjid Sukalila di Serang yang Berusia Ratusan Tahun, Luasnya Satu Hektare dan Terdapat Makam Kuno

Masjid lawas ini punya desain bangunan yang unik dan terdapat makam kuno.

Baca Selengkapnya
Berusia Lebih dari 300 Tahun, Begini Kisah di Balik Kemegahan Masjid Tertua Sidoarjo
Berusia Lebih dari 300 Tahun, Begini Kisah di Balik Kemegahan Masjid Tertua Sidoarjo

Masjid yang berada di samping mal ini merupakan pusat penyebaran Islam di Kota Lumpur

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Masjid Ats Tsauroh Serang, Bentuknya Mirip Pendopo Jawa dan Punya Taman Estetik
Mengunjungi Masjid Ats Tsauroh Serang, Bentuknya Mirip Pendopo Jawa dan Punya Taman Estetik

Begini sejarah Masjid Ats Tsauroh Serang yang bergaya pendopo kuno

Baca Selengkapnya
Jadi yang Tertua di Kalimantan Barat, Ini Sejarah Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman
Jadi yang Tertua di Kalimantan Barat, Ini Sejarah Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman

Masjid ini merupakan cikal bakal berdirinya Kota Pontianak pada tahun 1771.

Baca Selengkapnya