Misi Rahasia RI Selundupkan Senjata Dalam 2 Kapal Selam Bantu Perjuangan Aljazair
Merdeka.com - Perang Kemerdekaan Aljazair berkobar dari tahun 1954. Indonesia tidak hanya memberikan dukungan diplomatik. Diam-diam RI juga memberikan dukungan militer.
Setelah Perang Dunia II usai, negara-negara Asia Afrika berjuang merebut kemerdekaannya. Mereka pun menunjukkan solidaritasnya untuk negara-negara yang belum merdeka. Termasuk untuk Aljazair yang saat itu masih dijajah Prancis.
Presiden Sukarno terang-terangan menunjukkan dukungannya untuk perjuangan rakyat Aljazair. Indonesia berdiri tegak menentang kolonialisme di dunia.
-
Bagaimana TNI AL bantu Aljazair? Satuan Elite Kapal Selam ALRI Diperintahkan Menyelundupkan Senjata ke Aljazair.
-
Kenapa TNI bantu Aljazair? Presiden Sukarno menyatakan dukungannya untuk perjuangan rakyat Aljazair.
-
Kenapa Bung Karno mau bantu Aljazair? Menurutnya membantu kemerdekaan suatu Bangsa adalah sebuah kewajiban.
-
Apa misi TNI di Aljazair? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Apa saja yang terjadi selama perang kemerdekaan Aljazair? Perjuangan kemerdekaan Aljazair dikenal sebagai salah satu yang paling brutal dalam sejarah dekolonisasi abad ke-20. Dimulai pada 1 November 1954, konflik ini melibatkan pertempuran sengit antara Front Pembebasan Nasional (FLN) Aljazair dan pasukan kolonial Prancis. Perang ini menyebabkan korban jiwa yang sangat besar di kedua belah pihak dan memunculkan berbagai taktik perlawanan, termasuk gerilya, terorisme, dan represi brutal dari pemerintah kolonial.
-
Siapa yang memimpin perlawanan Aljazair? Perjuangan kemerdekaan Aljazair dikenal sebagai salah satu yang paling brutal dalam sejarah dekolonisasi abad ke-20. Dimulai pada 1 November 1954, konflik ini melibatkan pertempuran sengit antara Front Pembebasan Nasional (FLN) Aljazair dan pasukan kolonial Prancis.
Bung Karno menerima delegasi Front de Liberation Nationale atau Front National Pembebasan Aljazair. Dia mengaku kagum dengan anak-anak muda pemberani yang melawan kolonial Prancis tersebut.
Berkali-kali pula Presiden Sukarno membahas soal perjuangan rakyat Aljazair bersama putranya, Guntur Soekarno. Awalnya Bung Karno tak mau berterus terang soal bantuan apa yang diminta oleh para aktivis kemerdekaan Aljazair.
"Ini top secret kelas A negara. Kamu nggak boleh tahu," kata Bung Karno.
Hal ini dituliskan Guntur dalam buku Bung Karno. Bapakku, Kawanku, Guruku yang terbit tahun 1977.
Bantuan Senjata Dalam Kapal Selam
Baru pada saat Aljazair sudah merdeka tahun 1962, Bung Karno akhirnya mau bercerita soal bantuan dari Indonesia. Bukan uang, tapi kiriman senjata untuk para pejuang.
Guntur yang mendengar hal itu sangat terkejut. Menyelundupkan senjata? Bukankah itu melanggar hukum internasional? Lalu berapa banyak senjata yang dikirim?
Ternyata senjata yang dikirim cukup banyak. "Cukuplah. Lebih kurang dua kapal selam penuh," jawab Bung Karno.
Presiden Sukarno membeberkan saat itu kapal selam pesanan Indonesia yang dipesan guna menghadapi Belanda di Irian Barat, masih belum selesai dikerjakan. Indonesia memesannya dari salah satu negara Blok Timur.
"Setelah selesai, aku beri tugas pertamanya yaitu mengirimkan senjata itu," beber Bung Karno.
Tak Peduli Reaksi Dunia
Bung Karno mengaku tidak takut dengan reaksi dunia jika seandainya ketahuan menyelundupkan senjata ke Aljazair. Menurutnya membantu kemerdekaan suatu Bangsa adalah sebuah kewajiban. Dia pun tak peduli dengan sikap PBB.
"Biar saja geger, aku tidak peduli," tegasnya.
Bung Karno menjelaskan sama seperti Aljazair, Indonesia pun mengalami masa-masa sulit melawan kolonialisme. Karena itu tekadnya sudah bulat membantu mereka.
Delegasi Militer Indonesia Untuk Aljazair
Misi rahasia bantuan militer Indonesia ini juga diungkap oleh Marsekal Madya (Purn) Boediardjo. Perwira Angkatan Udara ini mengungkap pertemuan tersebut digelar di perbatasan Tunisia-Aljazair.
Misi ini dipimpin Kolonel Suwarto. Sementara Boediardjo ikut dalam delegasi tersebut. Hal ini ditulisnya dalam buku biografinya: Siapa Sudi Saya Dongengi yang diterbitkan Sinar Harapan tahun 1995.
"Tujuannya memberikan dukungan konkret kepada Aljazair yang sedang menghadapi revolusi kemerdekaannya," tutur Boediardjo.
Perang Kemerdekaan Aljazair memakan banyak korban jiwa. Lebih dari satu juta warga negara tersebut tewas. Pasukan Legiun Asing Prancis saat itu terkenal ganas.
Delegasi TNI bertemu Kolonel Houari Boumedienne, panglima perang perlawanan Aljazair. Namun Boediardjo tak menceritakan soal pengiriman senjata.
Bertukar Pikiran soal Strategi
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak bertukar pikiran soal strategi. TNI menceritakan strategi mereka saat perang gerilya melawan Belanda.
Kolonel Houari Boumedienne menceritakan strategi perang parit dan terowongan seperti yang dilakukan tentara Vietnam saat mengalahkan Prancis di Dien Bien Phu. Kelak setelah Aljazair merdeka, sang kolonel menjadi presiden.
Boediardjo mengaku sangat menghormati perjuangan rakyat Aljazair. Dukungan misi militer RI menunjukkan kokohnya solidaritas negara-negara Konferensi Asia Afrika. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perintah itu langsung dari Presiden RI. Satuan elite TNI diperintahkan membawa senjata lewat laut.
Baca SelengkapnyaUnit kapal selam dikenal sebagai pasukan elite. Salah satu misi rahasia yang pernah dijalani adalah menyelundupkan senjata ke daerah konflik.
Baca SelengkapnyaAda 50 orang relawan dari Indonesia yang siap bertempur. Mereka telah dilatih dan dipersenjatai.
Baca SelengkapnyaBerikut operasi rahasia anggota TNI masuk ke Israel yang begitu senyap dan penuk intrik intelijen.
Baca SelengkapnyaBanyak spekulasi tentang keterlibatan CIA dan dinas rahasia AS dalam peristiwa G30S/PKI. Bagaimana sebenarnya?
Baca SelengkapnyaBantuan berupa paket bantuan sebanyak 20 paket seberat masing-masing 160 kg,
Baca SelengkapnyaMisi TNI AU mengebom Basis PKI dengan pesawat Cureng peninggalan Jepang.
Baca SelengkapnyaTak hanya CIA, ada sepak terjang Dinas Intelijen Israel di Jakarta saat penumpasan PKI. Apa peran mereka?
Baca SelengkapnyaDua tahun pascakemerdekaan Indonesia, Menteri Muda Penerangan AR Baswedan, Menteri Muda Luar Negeri H Agus Salim dan rombongan delegas berangkat ke sejumlah negara timur tengah untuk mencari dukungan dan pengakuan negara lain atas kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua kapal pemburu ranjau ini akan meningkatkan efek penangkal bagi pertahanan khususnya Angkatan Laut RI.
Baca SelengkapnyaSuper Hercules C-130 J tersebut merupakan pesawat tercanggih yang dimiliki TNI AU.
Baca SelengkapnyaTepat hari ini, 21 Juli pada tahun 1947 silam, Belanda melancarkan Agresi Militer I di Indonesia.
Baca Selengkapnya