Pengawal Ungkap Kebiasaan Presiden: Rajin Tahajud dan Selalu Bawa Sajadah
Merdeka.com - Presiden Sukarno banyak melakukan perjalanan ke dalam dan luar negeri. Ada dua barang yang selalu dibawanya ke mana pun pergi. Bukan tongkat komando. Tetapi sajadah dan kompas.
Sajadah digunakan untuk alas salat. Sementara kompas untuk mengetahui arah kiblat.
Sebelum berangkat, sajadah dan kompas ini pula yang selalu ditanyakan oleh Bung Karno. Apakah sudah dibawa atau belum?
-
Kenapa Kopral Kepala membawa tongkat komando? Aksi tersebut merupakan parodi dari sang Kopral yang meniru seorang Perwira.
-
Siapa yang memegang tongkat komando? Tampil dengan baret dan tongkat komando bak seorang Perwira, kehadiran Kopka tersebut cukup membuat seorang Tamtama kelabakan.
-
Apa saja yang selalu dibawa Ki Ageng Kiringan? Ia memiliki dua buah tongkat yang selalu dibawa saat sedang menunaikan tugas menjadi khotib Sholat Jumat.
-
Mobil apa yang Soekarno gunakan? Buick Limited 8 menjadi mobil kepresidenan RI yang pertama Mobil dinas ini dipakai Presiden Soekarno pada 1945-1949.
-
Kenapa Soekarno harus bolak-balik ke Menteng? Saat itu, Soekarno sedang diperlakukan sebagai tahanan politik pasca peristiwa G30S yang di mana ia dicurigai ikut berperan dalam peristiwa tersebut. Maka satu-satunya cara adalah drg. Oei membawa alat-alat yang berada di tempat praktiknya ke Istana.
-
Apa yang di bawa Sunan saat Tedhak Loji? Dalam gelaran Tedhak Loji, Sri Sunan selalu membawa seperangkat gamelan beserta para penari srimpi untuk dipertunjukkan di dalam pesta.
Orang yang paling bertanggung jawab atas barang-barang Bung Karno adalah pembantunya yang bernama Tukimin. Dua hal ini pula yang selalu menjadi perhatian utamanya.
Tukimin juga yang menyiapkan seluruh pakaian Bung Karno mulai dari ujung kaki sampai kepala. BK selalu meminta barang-barang tersebut diletakkan di tempat yang sama.
"Jadi misalkan lampu mati, Bung Karno masih bisa berpakaian karena sudah tahu di mana letaknya. Mulai dari kemeja, peci, tongkat hingga kaos kaki," beber Pengawal Pribadi sekaligus Ajudan Presiden Sukarno, Mangil Martowidjojo.
Kebiasaan Ibadah Sang Presiden
Perwira polisi ini juga mengingat kebiasaan Presiden Sukarno dalam perjalanan. Para ajudan sudah menyiapkan sajadah untuk melaksanakan ibadah.
"Di ruangan atau di tempat menginap Bung Karno selalu siap digelar sajadah menghadap ke kiblat. Jadi Bung Karno tidak perlu lagi menanyakan arah kiblat," kata Mangil.
Hal ini diceritakannya dalam buku H Mangil Martowidjojo, Kesaksian Tentang Bung Karno 1945-1967. Buku ini diterbitkan oleh Grasindo tahun 1999.
Menurut Mangil, selain salat wajib, Bung Karno pun suka melaksanakan ibadah salat malam atau tahajud.
"Bung Karno paling senang tahajud di malam hari," tuturnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tas itu mengundang rasa penasaran dari sosok Pak Bhabin Herman Hadi Basuki. Saat dibuka, isinya begitu tak terduga.
Baca SelengkapnyaTenda-tenda di Arafah dan Mina sudah disiapkan oleh Masyariq.
Baca SelengkapnyaMomen Babinsa saat menyetir mampu membuat komandan TNI-nya tertawa melihat tas di punggungnya. Pengakuannya kocak.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita salah satu Capres yang pernah dibekali sajadah oleh Jenderal TNI religius.
Baca SelengkapnyaMereka mengawal ketat kepala negara hingga sedikit menyamar memakai peci dan ikut dalam salat berjemaah
Baca Selengkapnyapara ajudan yang mendampinginya pun ikut memakai pakaian adat.
Baca SelengkapnyaPetugas melihat ada barang yang mencurigakan, untuk kemudian langsung mengambil koper tersebut dan mengamankannya.
Baca SelengkapnyaBeredar foto mobil iring-iringan pengawalan kendaraan Jokowi yang menggunakan Toyota Innova Zenix berwarna hitam.
Baca SelengkapnyaNasihat mantan komandannya itu selalu diingatnya walau sudah menjadi Jenderal dan Menteri Pertahanan.
Baca SelengkapnyaTeddy merupakan prajurit TNI aktif yang berstatus ajudan Menteri Pertahanan Prabowo.
Baca SelengkapnyaSebaiknya jemaah melakukan tawaf wada malam hari sebelum kepulangan.
Baca Selengkapnya