4 Fakta Unik Bahasa Jawa Serang yang Populer di Banten, Bukan Sunda
Merdeka.com - Sunda menjadi bahasa yang dituturkan oleh masyarakat di Provinsi Banten. Kondisi geografis yang berdekatan dengan Jawa Barat membuat kebudayaan di sana yang tak jauh berbeda. Namun siapa sangka jika bahasa Jawa juga populer di daerah berjuluk tanah jawara itu.
Kota dan Kabupaten Serang menjadi wilayah dengan penutur bahasa Jawa tertinggi di sana. Bahkan selama ini bahasa khasnya memiliki julukan Jaseng alias Jawa Serang. Ini merujuk ke dialek yang unik dan hanya dituturkan khususnya oleh masyarakat di wilayah pesisir tersebut.
Bahasa Jawa Serang diketahui juga berbeda dengan bahasa Jawa di daerah lainnya, karena terdapat akhiran e (pepet). Ini cukup tegas membedakan dengan akhiran e yang biasa ditemui di wilayah pulau Jawa bagian tengah sampai timur.
-
Mengapa kata-kata bahasa Jawa dinilai unik dan kocak? Ditambah lagi, banyak orang yang menilai logat Bahasa Jawa itu terkesan unik dan kocak.
-
Apa yang dimaksud dengan kumpulan kata bahasa Jawa ini? Kumpulan kata bahasa Jawa dan jawabannya untuk menghibur diri. Kata-kata Bahasa Jawa kerap kali menarik untuk dilontarkan kala berkumpul dengan keluarga atau nongkrong bareng teman.
-
Contoh akulturasi apa di Jawa Tengah? Adanya rumah-rumah dengan arsitektur nuansa China Kuno yang terdapat di daerah Tembang dan Lasem, Jawa Tengah.
-
Bagaimana struktur nama Jawa? Nama Jawa umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu nama depan dan nama belakang. Nama depan biasanya dipilih berdasarkan preferensi orang tua atau keluarga, sementara nama belakang seringkali merupakan nama keluarga atau disebut dengan 'krama' dalam tradisi Jawa.
-
Apa saja perbedaan orang Jawa dan Sunda? Orang-orang Jawa dan Sunda di Indonesia memiliki budaya yang berbeda dalam banyak aspek, termasuk dalam hal bahasa, adat istiadat, tradisi, dan kebiasaan sehari-hari.
-
Apa makna nama Jawa? Nama dalam Jawa mengandung arti dan makna yang begitu unik.
Lantas bagaimana asal usul bahasa Jawa Serang ini muncul dan berkembang di sana? Berikut 4 faktanya yang berhasil dirangkum merdeka.com, Selasa (2/5).
Identik dengan Banten
Kota Serang ©2023 kesbangpol.serangkota.go.id/ Merdeka.com
Dikutip dari tulisan Asep Muhyidin dalam Jurnal Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), bahasa Jawa ini ternyata cukup melekat bagi masyarakat Banten. Walau sebagian besar penuturnya menggunakan bahasa Sunda, mereka turut memahami bahasa Jawa Serang yang banyak diucapkan oleh masyarakat pantura di sana.
Menurut Asep, bahasa Jawa Serang ini juga lebih dikenal dengan Bahasa Jawa Dialek Banten (BJB). Para penuturnya tak hanya masyarakat Kota dan Kabupaten Serang, melainkan sampai ke wilayah Cilegon termasuk sebagian Tangerang.
Disebutkan bahwa bahasa Jawa Serang atau Jawa Dialek Banten ini merupakan bahasa pergaulan yang biasa digunakan sehari-hari.
Asal Mula Munculnya Bahasa Jawa Serang
Bahasa Jawa Serang ini diperkirakan muncul sejak pertengahan abad ke-15 masehi tepatnya tahun 1526. Saat itu, bahasa ini mulai dikenalkan oleh kalangan kerajaan Kasultanan Banten, lewat pemimpinnya Sultan Maulana Hasanuddin.
Saat itu, bahasa di lingkungan kerajaan menggunakan bahasa Jawa tersebut sebagai bahasa pergaulan. Sejak saat itu penguncapannya mulai berpengaruh hingga ke luar kerajaan, dan menjadi dialek sehari-hari warga.
Berdasarkan sejarahnya, bahasa Jawa tersebut termasuk kategori bahasa kuno yang beberapa unsurnya juga terpengaruh oleh bahasa Sunda.
Sementara itu, hanya wilayah Kota dan Kabupaten Serang serta Cilegon dan sebagian Tangerang yang menggunakan dialek ini. Selebihnya seperti di Banten selatan dengan kota-kota seperti Pandeglang dan Lebak masih menggunakan bahasa Sunda.
Alasan Bahasa Jawa Muncul di Banten
Masih dari sejarahnya, bahasa Jawa Dialek Banten atau Jawa Serang ini awalnya diperkenalkan oleh Sultan Maulana Hasanuddin yang merupakan pendiri Kasultanan Banten.
Merujuk Danasasmita dalam Iskandarwassid (1985: 10), Sultan Maulana Hasanuddin sendiri memiliki darah keturunan Cirebon yang sebelumnya sudah menggunakan bahasa Jawa dialek pantura.
Cirebon juga memiliki kerja sama dan ikatan kekeluargaan dengan kerajaan Demak, ini semakin mendukung barakulturasinya bahasa Jawa di wilayah pantura Jawa Barat tersebut. Dari sejarahnya juga, bahasa Jawa Dialek Banten dan Serang di awal-awal penggunaannya masih identik dengan kromo alus sehingga berakhiran O.
Walaupun demikian, bahasa Jawa ini hanya digunakan sebagai dialek sehari-hari, dan untuk kegiatan formal seperti kerja sama dan perniagaan, masih menggunakan bahasa Sunda.
Terdapat Dua Versi dengan Akhiran e dan a
Keunikan lainnya dari bahasa Jawa Dialek Banten adalah terdapatnya dua variasi yakni dengan akhiran ‘e’ dan ‘a’.
Seperti disinggung sebelumnya, untuk akhiran ‘e’ biasanya diucapkan dengan sedikit samar seperti “kule”, “ore”, “kite”, “sire”, dengan contoh misalnya kule bade tumbas daging (saya mau membeli daging). Atau priben kabare sire? (gimana kabarmu).
Sedangkan untuk dialek akhiran ‘a’ mirip dengan bahasa Jawa dialek kuno dan Banyumasan yakni, ‘sira’, ‘kita’, ‘kula’ dan ‘ora’.
Daerah pelafalan ‘e’ meliputi Kecamatan Serang, Kasemen, Bojonegara, Kramatwatu, Ciruas, Anyer sampai Cipocok Jaya. Sedangkan untuk akhiran ‘a’ populer di Kecamatan Cikande, Kopo sampai Pamarayan.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dialek Betawi Jawa ini memang belum banyak yang mengatahui, dan menjadi budaya unik serta khas.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan nama-nama jalan di Belanda yang menggunakan nama daerah yang ada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTebak-tebakan dalam bahasa Jawa dapat menjadi sarana untuk memahami kebudayaan yang satu ini.
Baca SelengkapnyaDi Cirebon terdapat penutur Jawa dan Sunda lo. Yuk intip 8 keunikan kota ini
Baca SelengkapnyaKelompok etnis yang berada di Tanah Rejang ini diakui sebagai salah satu penduduk asli Bengkulu pertama dan suku tertua.
Baca SelengkapnyaJawa Tengah terkenal sebagai daerah yang kaya akan makanan khasnya. Yuk, simak rekomendasi makanan Khas Jawa Tengah yang paling terkenal ini!
Baca SelengkapnyaSalah satu ragam kuliner Indonesia dari Sumatera Barat ini tergolong unik dan berbeda dari sate lainnya.
Baca SelengkapnyaWalaupun berada di negeri seberang, sehari-hari mereka berkomunikasi dengan bahasa Jawa
Baca SelengkapnyaMulai dari masyarakat pesisir pantai Pekalongan sampai masyarakat gunung di Temanggung kenal makanan satu ini.
Baca SelengkapnyaJawa Barat termasuk salah satu daerah yang kaya dengan jajanan khasnya. Yuk, simak rekomendasi makanan khas Jawa Barat yang banyak digemari ini!
Baca SelengkapnyaKeberadaan kuliner ini biasanya ditemui di pasar-pasar tradisional. Namun seiring waktu keberadaannya makin sulit ditemukan.
Baca SelengkapnyaBahasa Indonesia tak hanya menjadi bahasa pemersatu, tetapi juga memiliki banyak fakta menarik lainnya.
Baca Selengkapnya